[12 : Tibra Dan Kecurigaan]

10 0 0
                                    

Keesokan harinya, malam kembali menyinari kerajaan Batara di atas awan. Aktivitas baik di dalam istana maupun di luarnya terlihat sangat sibuk. Tiap individu sedang memainkan perannya masing-masing. Seperti di dalam istana, beberapa orang berjalan melalui koridor dengan langkah cepat, beberapa juga sedang santai di kamarnya, beberapa lagi seseorang sedang meluapkan emosinya pada pelayan yang berbaris di depannya. Sementara di luar istana, para rakyat, pengawal, maupun pelayan yang tengah mampir ke pasar, beramai-ramai memenuhi tiap inci daerah di mana rumah rakyat berada.

Berbeda dengan Fabian, perempuan itu sedang bersantai di kamarnya bersama Michael, seorang pelayan, dan seorang desainer baju yang ditugaskan untuk mengukur tubuh anak terakhir Batara. Setelah satu abad berlalu, baju Fabian yang mereka simpan masih berukuran anak kecil dan tentu saja, itu tidak akan muat dipakai di tubuh Fabian yang sekarang. Karena itulah seorang desainer baju langganan Batara diutus untuk mengukur tubuh Fabian secara langsung.

Jadwal Fabian dalam beberapa hari ke depan akan sangat sibuk. Michael sampai bingung sendiri untuk mengatur jadwal Tuan Putrinya, namun beruntungnya semua sudah rampung. Ia tinggal memberitahu kegiatan berikutnya jika sang Tuan Putri bertanya padanya atau mengingatkan jika Tuan Putrinya kelupaan.

"Ini pertama kalinya aku bertemu dengan Tuan Putri Fabian. Sebuah kehormatan untuk bertemu Anda, Tuan Putri Fabian." Sambut pria yang sudah menjadi langganan keluarga Batara untuk mengukur tubuh para anggota kerajaan sejak Sarah dinobatkan menjadi penerus kerajaan Batara.

Fabian tersenyum, "Terima kasih. Tapi kumohon untuk biasa saja denganku. Aku tidak terbiasa berbicara menggunakan bahasa formal."

"Baik, Tuan Putri," patuh pria itu, ia mengambil meteran gulung untuk memulai mengukur tubuh anak terakhir Batara. "Izinkan saya untuk mengukur tubuh Tuan Putri."

"Ngomong-ngomong, aku ingin tahu namamu. Memanggil dengan 'Pak Desainer Baju' itu menurutku agak aneh. Jadi...?"

"Nama saya Tibra Sadajiwa. Tuan Putri boleh memanggil saya Tibra," balas Tibra tanpa menghentikan kegiatannya untuk mengukur tubuh Fabian. "Ini sebuah kehormatan bagi saya. Seorang Tuan Putri mau bertanya siapa nama saya."

Fabian mengerutkan keningnya, kebingungan dengan respon Tibra. "Bukannya ini hal biasa? Atau memang kamu jarang ditanya oleh kakak-kakakku perihal nama?" Matanya yang sedari tadi mengikuti gerakan tangan Tibra menjadi bertatapan dengan Michael. Mengirim sinyal sesaat lalu kembali memfokuskan pendengaran pada jawaban Tibra.

'Ini saatnya?' -Fabian.

'Tolong jangan gegabah, Tuan Putri.' -Michael.

'Ay! Ay! Captain!' -Fabian.

Michael hanya bisa menggulirkan matanya saat mendengar balasan sang tuan putri yang senang sekali mengirim balasan sebuah candaan ketika suasananya sedang serius.

"Bukannya saya ingin menjelekkan yang lain. Tapi baru Tuan Putri Fabian yang menanyakan nama saya. Biasanya, jika saya sedang mengukur tubuh Tuan Putri yang lain, kita hanya diam-diam saja atau paling mentok berbicara mengenai peningkatan ekonomi dan soal politik yang terjadi di pemerintahan utama."

Fabian tertawa pelan mendengarnya, "Bisa-bisanya ada yang bicarain peningkatan ekonomi dan politik di pemerintahan utama pas lagi ngukur baju? Yang benar saja." Suasana di kamarnya menjadi ringan, tidak seberat suasana di awal mereka bertemu. "Kalau aku boleh tahu. Siapa yang paling bawel dan siapa yang paling pendiam saat kau mengukur tubuh saudariku yang lain?"

Tibra menghela nafas berat, "Itu rahasia pelanggan. Saya tidak berhak untuk membicarakan hal itu."

"Oh, ayolah! Aku saudari mereka, bukan orang asing. Beritahu aku. Aku penasaran siapa yang paling bawel dan pendiam." Fabian menjadi antusias mendengar jawaban Tibra. Ia penasaran, sebanyak apa desainer baju pribadi keluarga Batara itu menyimpan rahasia tentang kakak-kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D'WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang