!Trigger Warning!
Terdapat kekerasan , menyebutkan tubuh manusia yang dimakan , mengonsumsi darah , dan berbagai hal lainnya yang tidak patut dibaca oleh anak di bawah umur.
Jika tidak kuat membacanya, harap meninggalkan chapter ini. Terima kasih.
!Trigger Warning!
-D'WHITE-
Tradisi makan malam sudah dilakukan secara turun temurun. Setiap ada orang yang baru saja kembali dari perjalanan jauh, acara makan malam bersama akan dilaksanakan. Kedua keluarga wajib datang untuk menghormati orang yang baru saja melakukan perjalanan jauh.
Daging segar, darah segar yang jarang disajikan, kini disajikan di atas meja makan. Memenuhi tiap sisi meja dengan berbagai macam makanan dan minuman berwarna merah. Secara tidak langsung, ini merupakan pesta yang biasa diadakan orang-orang. Bedanya, keluarga Batara dan Anggaraksa mengadakannya dengan makan malam, bukan dengan pesta yang dipenuhi musik dan minuman beralkohol tinggi.
-D'WIHTE-
"Gunting, kertas, baaaatu!"
Fabian—batu.
Fiona—kertas.
"Yes! Menang lagi!" Fiona bersorak senang, "Dasar payah, kau yang mengenalkan permainan ini, kau juga yang kalah."
Fabian memutar lengannya perlahan disertai seringaian khasnya. "Itu hanya pemanasan, berikutnya aku yang menang!"
Perempuan dengan rambut gelombang itu mendecih, mengejek Fabian, "Baik, kuterima tantanganmu."
Suasana di ruang makan menjadi sangat ramai karena dua puluh empat orang tengah duduk di bangkunya masing-masing. Dua belas Putri Batara dan dua belas Putra Anggaraksa dengan posisi putri dan pengawalnya duduk berdampingan. Sebuah simbol yang menyatakan bahwa dua keluarga yang berbeda bisa bersatu dan saling menjaga satu sama lain.
Para pelayan sedang menyiapkan makanan dan minuman yang banyak untuk malam spesial ini. Semua hidangannya masih ditutup rapat-rapat, membuat para vampir itu penasaran, makanan apa yang akan dihidangkan di atas meja.
"Tuan Putri—"
"Ekhem."
Baru saja Michael ingin menegur Tuan Putrinya, suara deheman yang terdengar ke seluruh ruangan, menghentikan kegiatan kedua putri terakhir itu.
Mendengar itu, mereka buru-buru berdiri dan membungkukkan badan, menaruh hormat pada orang yang baru saja datang dan pelaku yang menghentikan kegiatan mereka, Esa Batara, Ayah mereka. Tidak lupa juga pengawal pribadinya--sekaligus penasihat kerajaan--yang berdiri di sampingnya, Anggaraksa.
"Silahkan duduk," ucap Esa membuat semua orang yang berada di ruang makan segera duduk di kursinya masing-masing.
Esa dan Anggaraksa segera berjalan menuju tempat duduknya masing-masing. Esa berada di ujung, dekat dengan tempat duduk Sarah dan Fabian. Sementara Anggaraksa berada di seberangnya, dekat dengan Akash dan Hermes. Jarak mereka sangat jauh mengingat keduanya terpisah oleh dua belas bangku di masing-masing sisi meja makan yang berada di antara mereka.
Kepala keluarga Batara itu masih berdiri, ia memberi isyarat pada para pelayan untuk kembali ke tempatnya, karena sebentar lagi acara makan malam akan dimulai.
"Aku ucapkan selamat datang kepada Fabian dan Michael yang sudah kembali dengan selamat setelah berada di luar selama satu abad," ucap Esa mengawali pembicaraan setelah menatap kedua orang yang disebutnya, "Acara makan malam ini diadakan untuk menyambut mereka. Aku berterima kasih banyak pada Anggaraksa karena telah menjaga keselamatan anak-anakku." Mendengar hal itu, Anggaraksa tertawa, dia hanya mengangkat gelas yang berisi cairan kesukaannya pada Esa, menandakan dia menerima pujian itu. "Mari kita berdiri dulu untuk bersulang atas kembalinya Fabian dan Michael serta kebaikan keluarga Anggaraksa."

KAMU SEDANG MEMBACA
D'WHITE
FantasyIblis. -adalah sebuah kata bermakna negatif. Selalu dihubungkan dengan sosok besar bersayap hitam pekat dengan seluruh tubuh berwarna merah dan taring panjang melebihi ukuran normal. Sifat yang bertolak belakang dengan malaikat. Penuh kelicikan da...