[07 : ATMAJAYA]

21 0 0
                                    

Terdapat ratusan hingga ribuan keluarga vampir dengan berbagai macam tingkat kekuatan yang berbeda. Tapi hanya delapan yang diakui karena mendapat anugerah menjadi Arma Personal di awal penciptaan manusia.

Sederhananya seperti ini jika diperkirakan memakai angka; kekuatan yang dimiliki seluruh keluarga Atmajaya tanpa Arma Personal setelah ditotalkan bisa mencapai lima puluh ribu, tapi jika Arma Personal ditambahkan, nyaris menyentuh angka satu juta ribu. Dan tiap kemampuan yang dipelajari oleh Arma Personal melalui Arma, akan terus bertambah hingga mencapai batas maksimal kemampuan Arma itu sendiri.

Delapan keluarga inilah yang menjadi paling atas dan menduduki posisi penting di berbagai daerah karena memiliki Arma. Sayangnya yang tercatat di dalam sejarah hanyalah tujuh, karena satu pemimpin keluarga menolak ketika diberikan Arma secara cuma-cuma. Jika menilik sejarah itu kembali, banyak yang mengatakan jika pemimpin keluarga ini menolak karena mendapat risiko yang akan ditanggungnya jika menerima Arma ini. Maka demi keberlangsungan hidupnya yang tentram, dia menolak.

Atmajaya adalah salah satu pemimpin yang diberikan Arma oleh sang Pencipta. Dia berada di urutan pertama karena Arma yang diterimanya adalah Arma Darkness. Namun, sayang, kemampuan dari Arma Darkness tidak digunakan sebaik mungkin. Arma Personal terakhir sebelum jatuh ke tangan Fabian hanya mampu menguasai tiga kemampuan Arma Darkness. Maka dari itu, keluarga Atmajaya berada di urutan pertama dalam kategori tingkat kekuatan. Tapi kemampuannya untuk mengelola dan menggunakannya sebaik mungkin berada jauh dari Esa Batara.

-D'WHITE-

Tok. Tok. Tok.

"Ori? Kau ada di dalam?" tanya perempuan itu setelah mengetuk pintu berwarna putih itu.

"Masuk!" suara samar itu berteriak dari dalam. Fiona tersenyum lalu membuka pintu itu lebar-lebar dan melangkah masuk ke dalam kamar Oriana.

Kamar itu penuh dengan lukisan awan dengan latar berwarna biru muda. Ada ranjang berukuran Queen di sudut ruangan tepat setelah memasuki pintu. Ranjang itu dihias dengan warna putih dan biru muda, menyamai dinding yang juga berhiaskan awan dengan latar belakang berwarna biru muda. Oriana mendesain kamarnya seperti itu untuk merasakan perasaan tenang dan bebas seperti melayang di udara. Bermodalkan jaringan internet dan melihat awan dengan mata kepalanya sendiri, jadilah kamarnya sekarang. Fiona termasuk salah satu orang yang senang berlama-lama di dalam kamar Oriana dibandingkan kamarnya sendiri.

Tidak jauh dari ranjangnya, terdapat meja kerja di samping lemari baju. Pemilik kamar itu sedang sibuk di meja kerjanya dengan banyaknya kubus yang melayang di sekitarnya. Kotak itu menampilkan berbagai kegiatan yang terjadi di kerajaan. Fungsinya sama seperti cctv, hanya saja bentuknya berbeda dan fungsinya tidak hanya merekam kegiatan saja. Masih banyak fungsi Acosador yang dapat membantu kegiatan Oriana.

Kubus itu bernama Acosador, yang diambil dari bahasa Spanyol yang artinya penguntit. Oriana yang menamakannya karena kubus-kubus itu memang bergerak seperti penguntit. Karena bisa saja, tanpa sadar kubus itu melayang di sekitar kalian dan merekam apapun yang sedang kalian lakukan. Tapi tentu saja, kemampuan Oriana ini tidak dipakai sembarangan. Dia memakainya untuk melindungi kerajaan, jika terjadi masalah dan membutuhkan bukti, Oriana dengan Acosador-nya akan datang sebagai penyelamat.

"Jadi, ada apa memanggilku?" tanya Fiona setelah duduk di atas kasur dan membuka ujung kantong darah yang ia bawa untuk diminum.

"Kau sudah melihat berita terbaru?"

"Tentang?"

"Atmajaya," jawab Oriana seraya menggerakkan dua Acosador-nya ke depan Fiona.

D'WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang