[03 : Kembali Pulang]

69 7 4
                                    

Berita tentang Kerajaan Timur tersebar dengan cepat. Pemerintahan dibuat ricuh oleh berita ini. Banyak media berdatangan ke tempat kejadian untuk membuktikan hal tersebut. Polisi dan ahlinya sudah diturunkan demi menemukan jasad para Atmajaya, namun hasilnya nihil.

Ketika mencari jasad di seluruh daerah istana, mereka menemukan sesuatu yang tidak pernah mereka duga. Adanya ruang bawah tanah dan sisa eksperimen serta hasil-hasilnya membuat mereka terkejut. Khususnya pemerintahan yang diduga mengakomodasikan semua eksperimen itu tanpa mempublikasikannya ke khalayak umum.

Kasus ini menjadi ramai di dunia vampir bahkan ke dunia manusia itu sendiri. Kasus besar yang melibatkan pemerintah dan sedang diusut oleh kerajaan utama yang memegang kendali atas jalannya dunia vampir.

Beberapa orang penting di pemerintah menjadi tersangka, ditangkap, dan di tempatkan di penjara paling aman. Sementara tim khusus kerajaan utama diutus untuk mencari fakta-fakta yang lain.

Berita tentang kehancuran Kerajaan Atmajaya dan yang ditemukan di ruang bawah tanahnya begitu terkenal. Waktu berjalan, kasus itu tetap ada, publik menuntut agar kasus ini tetap dilanjutkan demi fakta yang tersimpan di balik kerajaan Atmajaya yang pernah diagung-agungkan.

Waktu berlalu, bukti tentang eksperimen dan tujuannya mulai terbongkar. Berita tentang Atmajaya kembali tersebar tanpa pernah sedikitpun mengungkit sosok siapa yang telah menghancurkan Kerajaan Agung dari Timur itu.

-D'WHITE-

Sehari setelah Kerajaan Atmajaya hancur...

"I'm home!" teriak Fabian begitu sampai di depan sebuah rumah dan membuka pintu lebar-lebar.

"Lihat siapa yang baru datang membawa berbagai masalah ke dalam rumah," sarkas sosok pria yang tengah duduk di ruang tengah. "Gimana? Enak bisa senang-senang?"

Fabian mendelik tajam ke arahnya, "Diam, Jean. Ngomong-ngomong, di mana Kalani?"

"Itu di—"

"Jangan masuk kesini sebelum ganti baju! Demi Tuhan, Bian! Baunya sangat menyengat!" teriakan dari arah kamar utama memotong ucapan Jean—nama pria yang sedang asik duduk dan menghisap sebatang rokok—dengan suara nyaring yang mampu membuat telinga mereka sedikit sakit.

Michael—sedari tadi berada di belakang Fabian—tertawa mendengar hal itu. Dia membuka kulkas dan mengambil sebuah kantong darah dari sana untuk diminum. "Told ya, Tuan Putri. Ganti baju dan bebersih dulu sebelum ke rumah."

"Ish! Kenapa kau malah memojokkanku?!"

Bersamaan, Michael dan Jean langsung mengangkat kedua tangannya, seolah-olah mereka berdua bukan pelakunya.

"Bian! Ganti baju! Sekarang!"

Fabian mendengus lalu berjalan menuju kamar mandi. "Iya, iya," dan tubuhnya menghilang saat pintu kamar mandi tertutup.

Michael dan Jean yang melihat kejadian itu terdiam cukup lama. Sebelum mereka kembali bertatapan, memberi sinyal bahwa mereka mengerti akan satu hal.

"Aku memuji Kalani akan keberaniannya menegur Tuan Putri," ucap Michael.

"Setuju."

"Aku mendengar hal itu!" teriak Kalani dan Fabian bersamaan membuat kedua pria itu terkesiap karena tidak menyangka percakapan singkat mereka sampai ke telinga kedua perempuan itu.

-D'WHITE-

Fabian telah keluar dari kamar mandi lima belas menit yang lalu. Tubuhnya sudah bersih. Tidak ada lagi bercak darah dan bau anyir yang menyengat dari tubuhnya. Fabian mandi dengan bersih—sebersih mungkin—karena tidak ingin mendapat omelan lagi dari Kalani.

D'WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang