17

66.3K 1.1K 76
                                    

***

Pukul 23.40 Bianca tiba-tiba terbangun dari tidurnya ia beranjak dan mendapati ibunya yang tengah sibuk dengan ponselnya di Sofa ruang tengah yang biasanya digunakan untuk kumpul keluarga.

"Mamah belom tidur?" Tanya Bianca.

"Mamah lagi survei tempat buat meeting sama client besok" jawabnya tanpa melihat Bianca.

"Ohh, Caca mau minum mah. Mamah mau sekalian Caca ambilin?" Tanya Bianca memberi tawaran.

"Nggak usah, mamah udah bikin kopi" Bianca melirik meja yang memang disana ada kopi yang masih mengeluarkan asap hangat.

"Yaudah deh,"

"Caca," Panggil Dian menghentikan langkah Bianca.

"Iya mah?"

"Kamu pacaran sama Leon?" Tanya Dian "akhir-akhir ini kaya deket banget?" Selidik Dian.

Bianca menggaruk kepalanya kemudian berjalan mendekati mamahnya dengan mimik wajah yang sudah bisa di tebak. Bianca akan merayu Dian soal kedekatannya dengan Leon.

"Mah,,," Bianca memegang lengan kanan Dian dengan kedua tangannya "mamah bener, Caca deket sama Leon. Caca bukan ngga nurut perintah mamah, tapi-?? Kita backstceet kok mah, nggak ada yang tau soal hubungan kita."

"Kamu ga takut Leon balikan lagi sama mantannya?" Bianca menggeleng dengan menggigit bibir bawahnya. "Leon nggak sejahat itu mah"

"Leon bakal jadi pemilik hati Caca selamanya, begitu juga Caca. Meskipun suatu saat kita bakal ada berantem hebat sampai hati kita sama-sama sakit. Tempat Caca masih Leon dan tempat Leon masih Caca." Kata Bianca tersenyum

"Caca kamu kalo ngomong yang bener. Ini tengah malem ih" kata Dian melihat anaknya. "Jangan ngomong yang buruk-buruk"

Dingg... dinggg...

Jam sudah menunjukan pukul 00.00 Dian segera menyuruh Bianca untuk kembali ke tempat tidurnya.

"Ada apa mah?"

"Mitos-nya kalo ngomong buruk di tengah malem bakal kejadian Ca, jadi kamu ga boleh ngomong yang jelek-jelak. Makanya waktu malem itu lebih baik digunakan buat tidur. Ya walaupun seharusnya Mau tengah malem apa ngga, kamu ngga boleh ngomong yang buruk-buruk, apalagi tentang hati. Sakit hati itu selamanya bakal kerasa sekalipun kamu udah sembuh, bekasnya masih ada dan bakal tetap kerasa. Jangan sembarangan kamu! Mamah ngga mau kamu sakit hati. Mamah juga ga mau kamu bikin orang sakit hati. Udah malem tidur sana"

"Iya mah, bianca mau minum dulu" kata Bianca

***

"Masi pagi banget Leon." Kata Bianca melihat langit.

"Aku punya sesuatu buat kamu," kata Bara meriah tangan Bianca. "Tubuh kamu nggak boleh di pasang benda pemberian orang lain kecuali aku" kata Leon memasangkan gelang di tangan Bianca. Bianca tersenyum mengingat gelang yang ia sebut pemberian Andre di rusak dan di buang Leon. Yang mana sebenarnya gelang itu ia beli sendiri saat bersama Andre di mall.

"Bagus banget" kata Bianca menatap lekat-lekat gelang itu.

"Kamu suka,?" Tanya Leon, Bianca mengangguk bersemangat.

Leon segera memasangkan helm di kepala Bianca "Udah siap,?" Tanya Leon. Bianca mengangguk dan segera pergi meninggalkan pekarangan rumah Bianca.

"Kok kamu jemput aku si? Kita kan beda arah" tanya Bianca di perjalanan itu.

"Kan aku udah bilang aku bakal jemput-anter-jemput- anter." Kata Leon.

Bianca terkekeh "repot banget ya jemput aku, anterin ke bengkel, jemput aku dari bengkel anter aku ke rumah" kata Bianca.

Leon King (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang