Acara akan segera di mulai karena beberapa panitia dan guru sudah stand by di aula, para murid yang di luar aula pun sudah mulai di giring masuk ke Aula.
Mata Bianca saling bertemu dengan mata Leon, ia merasa bersalah pada Leon karena kejadian tadi.
deg...
Bianca langsung melunturkan senyumnya, ia nampak kebingungan dengan Leon yang langsung berpaling dari tatapan Bianca. Bianca masih menatap ke arah Leon yang berjalan menuju sebuah kursi.
"Mulai sekarang kita nggak usah backstceet lagi" kalimat dari mulut Leon yang Bianca pikiran sedari tadi.
"Leon, nggak bisa gitu dong. Emang aku salah bela diri di depan mereka,? Aku harus diem,?"
"Terus lo harus kaya gitu,? Merasa hebat di sukai banyak cowok,? Lo pacar gue. Mulai sekarang nggak boleh ada lagi yang suka sama lo." Kata Leon kemudian meninggalkan Bianca.
Bianca masih memikirkan dialog-nya bersama Leon saat bertengkar di perpustakaan.
Bianca beralih dari Leon. Dan menunduk, ia tidak tahu harus bagaimana.
"fucking bitch" umpat Bianca dengan nada lirih.
"what,? kenapa anj*r?" tanya Nana.
"Nggak papa..." jawab Bianca.
***
Acara sudah selesai beberapa menit lalu, kepala sekolah hanya menyampaikan beberapa point penting yang harus dan yang tidak boleh dilakukan oleh siswa-siswi kelas 12 dimasa PKL, karena siswa-siswi kelas 12 sudah hampir Lulus dan di tahun ini sebagai guru kepala sekolah merasa kehilangan waktu cukup banyak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan para muridnya, mengingat Virus Corona yang beberapa bulan lalu baru di nyatakan hilang sehingga kepala sekolah hanya mampu memberikan waktu yang relatif sempit untuk pembekalan mereka semua.
kepala sekolah hanya memberi bekal kepada anak-anaknya untuk menjalani protokol kesehatan. serta meminta mereka semua untuk tetap disiplin di lingkungan magang mereka semua. karena tahun 2022 ini mereka akan segera lulus.
"Leon" Bianca memanggil Leon yang kini berada di parkiran belakang, parkiran yang cenderung lebih sepi daripada parkiran depan.
Leon menghembuskan asap rokoknya dan membuang putung rokoknya setelah melihat Bianca.
"Sejak kapan kamu ngerokok?" tanya Bianca nampak tak suka.
"udah lama, cuma ga sering aja." jawab Leon tanpa menatap Bianca.
"Biar apa,?" tanya Bianca.
"Ngga ngerti juga, paling kalo lagi pengen." kata Leon acuh dan cuek.
"Aku nggak suka ya, kalo kamu ngerokok" kata Bianca membuat Leon menatapnya
Drtttt....drtttt...drtttt...
Leon menatap ponselnya, melihat panggilan telepon dari Papahnya, tanpa menunggu lama Leon langsung menolak panggilan itu kemudian memblokirnya.
"Kenapa nggak di angkat,?" Tanya Bianca.
"Nggak penting" jawab Leon.
Bianca mengerutkan keningnya "itu kayanya papah kamu kan,?" Tanya Bianca memastikan.
"Aku nggak punya papah." Kata Leon. Membuat Bianca mengerutkan keningnya. "Kamu lupa,? Dirumah ku, nggak ada siapapun di sana, kosong dan sepi, cuma ada aku aja. Aku nggak punya papah" kata Leon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leon King (18+)
Novela Juvenil⚠️1821+ ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar About what? About Bianca, Leon and King... Bocil Minggir! Ini cerita ngabrutt orang dewasa