Bletting!
Bianca segera tersadar dari lamunannya. Ia kembali melihat ponselnya. Pesan lain dari Leon membuatnya mendengus kesal.
Leon
Lo tau konsekuensinya?"Ckkk! Tuh anak nyebelin amat sih?!" Kata Bianca kemudian bergegas mandi dan memakai piyama bergambar kelinci.
"Belom pulang aja si lo?" Tanya Bianca pada Leon
"Duduk dulu sini!" Perintah Leon dengan menepuk-nepuk sofa tepatnya di samping Leon.
"Iya iya gue duduk!" Bianca pasrah.
"Lo risih ya sama gue?" Tanya Leon.
Bianca mengangkat bahunya dengan raut wajah tak peduli pada pertanyaan Leon."Yaudah gue pamit ya" kata Leon spontan kemudian berdiri.
Mendengar itu sontak Bianca langsung merasa tertampar.
"Ya-yaudah sana!??" Kata Bianca berusaha biasa saja, meskipun sebenernya ia kebingungan apakah ia se jahat itu. Bianca mengantar Leon sampai ke depan pintu. Leon menganggukkan kepalanya tanda salam selamat tinggal hari ini, selepas itu Leon pergi dari pekarangan rumah Bianca.
"Udah pulang Leon nya?" Tanya Dian.
"Udah mah,,,"
"Mamah ngga suka kamu terlalu dekat seperti itu,"
"Lah,? Mamah yang ngijinin dia kesini jemput aku,"
"Bukan gitu. Kalian bukan suami istri, jangan deket-deket kaya tadi."
"Leon dapet nomor mamah dari mana,?"
"Mamah sengaja minta, karna mamah ngga mau kamu salah langkah. Mamah mau mengontrol kamu penuh dengan siapa saja kamu berhubungan"
"Inget,,, dulu Caca di perlakukan seperti apa sama mantannya Leon. Mamah ngga terlalu suka juga sama Leon."***
Esok pagi telah tiba, Nana memarkirkan motornya di parkiran, Bianca pun segera turun dan membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan karena ulah angin.
"Ca.." Panggil Nana yang juga merapihkan rambutnya "Tau ga sih, Leon tadi pagi nge-chat gue nyuruh jemput lo. Dalem ati gue mikir apaan sih nih anak, tanpa dia nyuruh juga gue mau jemput lo kan?" Kata Nana.
Bianca mengerutkan keningnya "Terus?" Tanya Bianca
"Ya aneh aja gitu, emng dia siapanya lo sih?" Tanya Nana "kalian udah jadian,??" Selidik Nans
"Ohh,, nggak kok, iseng kali dia" kata Bianca dengan berjalan menuju ruang kelasnya.
"Ferdiiiii!" Teriak Bianca dengan berlari semangat saat melihat teman resek 1 kelasnya itu.
"Halo, cantik" Sahut Ferdi.
"Fiki mana?" Tanya Bianca
"Udah di kelas" jawab Ferdi. Ferdi merangkul Bianca kemudian berbisik "ngomong-ngomong mau ngasih apa nih, biasanya kalo lo masi seneng pasti mau ngasi apa gitu" tanya Ferdi dengan berharap mendapatkan sesuatu.
"Yah,,, ada maunya. Gue kasi password aja ya" kata Bianca melepaskan rangkulan Ferdi karena semua mata menatap mereka berdua dengan berbisik-bisik.
"ahh elah, kaga pernah liat cowo cewe besty-an aja bocil bocil" sarkas Ferdi merasa di gunj8ng oleh beberapa adik kelasnya.
"Wihh mantap!!" Ferdi bersemangat setelah WiFi nya terhubung dengan hostpot Bianca.
"Gue juga ya Ca?" Kata Nana dengan menautkan jari telunjuk kanan dan kirinya memohon, membuat Bianca menggidikkan bahunya geli.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leon King (18+)
Novela Juvenil⚠️1821+ ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar About what? About Bianca, Leon and King... Bocil Minggir! Ini cerita ngabrutt orang dewasa