A/N : Awalnya aku menuliskan usia Blair 24, tapi karena cerita ini berlatar bersamaan dengan Aiden, maka alur dibuat lebih maju. Usia Blair saat ini 28 tahun.
***
Harum dari parfum itu sangat berbeda.
Blair menghidu jas hitam di tangannya ketika semua pelayan yang melayaninya telah keluar. Sejak kejadian dua hari yang lalu di Las Vegas, Blair telah melepaskan benda itu dari pundaknya dan segera memasukannya ke dalam koper sebelum kembali ke Belgia.
Pria itu bukan pria yang sama dengan pria yang mengiriminya bunga dan hadiah selama ini, lalu siapa dia? Blair menghidu sekali lagi, kemudian dia membandingkannya dengan kumpulan surat yang dia terima selama ini. Tetap saja, harumnya berbeda.
Ketika suara ketukan di balik pintu terdengar, Blair segera menyimpan jas itu ke dalam kotak di bawah ranjang. Ia lalu berpura-pura mematut diri di hadapan cermin. Kedua mata Blair menatap lekat dress berwarna ivory dengan potongan sabrina yang dia kenakan.
"Your Highness," sapa Janelva dengan buket bunga besar di tangannya.
Blair menatap mawar juliet yang kembali dikirimkan malam ini. Untuk hari ini, bunga yang sama dikirim sejak tadi pagi, dan bunga itu sama-sama mawar putih juliet. Tapi keempat bunga yang dikirim itu tanpa surat sama sekali—tidak seperti biasanya.
"Bunga untuk Anda. Anda mungkin ingin melihatnya."
"Terima kasih, Janelva. Simpan saja di atas meja."
"Baik, Your Highness." Langkah Janelva tiba-tiba terhenti, "Your Highness, apakah Anda ingin membaca surat di dalam bunga itu?"
Surat?
Blair menatap lekat buket bunga itu. Ia menelisik tiap sudut bunga dan melihat sebuah surat terselip di dalamnya. Blair meraih benda itu, membacanya dengan saksama.
Mawar juliet melambangkan pertemuan pertama kita, Your Highness. Semoga Anda berkenan menerima hadiah dari saya di acara ulangtahun Anda malam ini.
R.
Apa maksudnya?
"Your Highness? Apakah Anda baik-baik saja?" tanya Janelva khawatir.
Blair tersentak. Ia segera mengangguk. "Janelva, bisakah kau tinggalkan aku sendiri?"
"Anda yakin Anda baik-baik saja Your Highness?" tanya Janelva lagi, memastikan.
Blair kali ini mengangguk lagi tanpa mengeluarkan suara. Janelva akhirnya meninggalkan Blair dan menutup pintu rapat. Blair terduduk di kursi; menelaah kembali isi surat yang dikirimkan pria bernama "R" itu. Akhir-akhir ini dia mendapatkan mawar putih juliet. Di akhir surat pria itu mengatakan bahwa mawar putih akan menjadi lambang pertemuan mereka. Apakah mungkin...
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Chemistry (On Going)
عاطفية[Kisah tentang Blair Kataleya] 21+ "Damn, kau tahu kau sangat menggairahkan, Your Highness." Pria itu berbisik di depan bibir Blair, dengan pandangan yang sangat gelap di balik topeng yang dia kenakan. Napas Blair tercekat ketika pria itu kembali me...