A/N : Cerita ini masih berlanjut di Wattpad. Untuk versi Ebook telah tersedia di Google Play, cari judul : Perfect Chemistry/ Tilly D. Pemesanan versi PDF Perfect Chemistry WA : 082124089124
Versi Karya Karsa per bab Perfect Chemistry cari : @iamtillyd
Judul baru yang juga tersedia di Google Play :
1. When We Kiss
2. Under His Control***
"Mimpiku sudah terwujud sejak aku melihatmu dengan kedua mataku."
"Kau tahu kenapa?"
Blair tersentak dari tidurnya ketika ia mendengar bisikkan mengalun di telinganya. Kedua mata Blair mengerjap cepat, kemudian dia beralih menatap ke sekelilingnya dan senyuman Rafael adalah satu-satunya yang menyambut Blair dari mimpinya kala ia terbangun.
"Hai," sapa Rafael. "Selamat pagi. Bagaimana tidurmu Your Highness?"
Alih-alih menjawab ucapan Rafael, kedua mata Blair kembali berkelana menatap sekeliling. Jemarinya bergerak menyentuh sisi ranjang. Lalu sadar bahwa ruang kosong yang semalam diisi pria itu kini justru diisi oleh dirinya sendiri.
Kenapa Rafael?
Blair yakin ia tidak bermimpi. Apa yang terjadi semalam-ketika Alvaro berbisik di telinganya-masih terpatri dengan jelas dalam ingatan. Bahkan suara serak dan berat pria itu ... Blair mengenalnya dengan baik dibandingkan dengan sapaan Rafael. Suara itu jelas berbeda.
"Apa kau baik-baik saja Blair?" tanya Rafael khawatir. Kini pria itu menarik kursinya hingga jarak mereka cukup dekat.
Blair mengerjap. Ia mengusap keningnya penat. Dan mengangguk beberapa detik kemudian.
"Maaf," bisik Blair. "A-apa yang kaulakukan di sini?" cicitnya refleks.
Rafael tersenyum tipis. "Aku pasti membuatmu terkejut. Atau kau mencari keberadaan Alvaro sekarang?"
"Eh?" Kedua pipi Blair memerah. "Tidak, maaf. Aku belum mengumpulkan kesadaranku." Blair terkekeh sumbang di akhir.
Rafael ikut terkekeh pelan. Pria itu menyodorkan segelas air putih pada Blair. "Minumlah, Your Highness. Aku akan membantumu."
Ketika satu tegukan air putih itu membasahi tenggorokan Blair, ia akhirnya mampu berbicara lebih baik dibandingkan sebelumnya.
"Terima kasih," ujar Blair.
"My pleasure."
Kedua mata Rafael tidak terlepas dari Blair, dan hal itu membuat Blair sedikit tidak nyaman.
"Aku sangat senang melihatmu membalas tatapanku sekarang, Blair." Rafael menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "kupikir kau mendadak tidak sadarkan diri; kau tidur sangat pulas sekali membuatku kembali khawatir."
Blair berdeham. "Aku tidak sadar aku tidur terlalu nyenyak."
"Maaf, aku seharusnya tidak datang terlalu pagi seperti ini..." Rafael tersenyum kecil, "tapi jika aku tidak melihatmu sekarang ... Aku tidak yakin aku bisa masuk di lain waktu."
Kening Blair berkerut. Ia bertanya dengan heran. "Kenapa?"
Rafael terkekeh pelan. "Jika Alvaro tahu aku di sini sekarang-"
Ucapan Rafael terputus ketika pintu kamar terbuka. Sosok yang Blair cari dan dibicarakan Rafael muncul dari balik pintu. Alvaro tampak menatap Rafael dengan raut wajah sedingin es. Ketika Alvaro mendekat, pria itu seakan mengubah ruangan yang terang menjadi gelap.
Rafael yang selalu hangat dan Alvaro yang pemaksa, namun membuat jantung Blair menghentak-hentak.
"Apa yang kaulakukan di sini?" tanya Alvaro tajam.
![](https://img.wattpad.com/cover/318169890-288-k958905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Chemistry (On Going)
Romance[Kisah tentang Blair Kataleya] 21+ "Damn, kau tahu kau sangat menggairahkan, Your Highness." Pria itu berbisik di depan bibir Blair, dengan pandangan yang sangat gelap di balik topeng yang dia kenakan. Napas Blair tercekat ketika pria itu kembali me...