Bab 1

2K 56 0
                                    

Happy reading...

__😼😼__




''Huhh"
Dengusan kesal terdengar keluar dari mulut yang mengerucut akibat menunggu jemputan yang tak kunjung datang.

Tak lama kemudian terdengar deru motor dan motor tersebut berhenti didepannya.

'' lama banget sih kan Eza capek mana panas lagi, tau gitu tadi ikut deh ke parkiran.'' cerocos laki laki imut yang di balas tatapan datar dari orang yang mengemudi motor.

''Salah sendiri, cepat pake bunda udah nunggu di rumah'' jawab pria tersebut sambil menodorkan helm ke laki laki imut tersebut.

Dia pun mengambilnya lalu memakainya.
'' dah yok gass..'' kata eza yang dibalas dengan deheman oleh theo.

Setelah lama mengemudi sampailah mereka di rumah yang lumayan besar,,yap rumah Altezza.
Ia pun turun dari motor Theo.

''Nih helmnya, makasih yah ,mampir dulu ngga seenggak nya ngisi tu perut hahaha'' tanya Ezza.
'' Bisa deh mampir bentar''. Jawab Theo sambil melepas helmnya.

Ezza pun masuk ke rumah dengan heboh.

'' YUUHU BUNDA EZAAA PULANGG..'' teriak ezza.

''Ezza kok teriak sih sayang ini rumah bukan hutan,, mau bunda potong uang sakunya?''

'' hehe maaf bunda terlalu bersemangat ''
Jawab ezza dan dibalas dengan gelengan oleh bundanya.

'' yasudah deh ezza ke atas dulu mau ganti baju dulu gerah banget.''

'' eh bunda tadi Theo mampir masi di depan orangnya,nanti kalo cari ezza bilangin ezza ganti baju yah'' kata ezza sambil berjalan .

Tak lama kemudian theo masuk ke rumah.
'' Assalamualaikum bunda''
''Wa alaikum salam Theo, masuk sini '' jawab bunda Rara.
'' Ezza mana bund'' tanya theo.
'' Ezza masi ganti baju tuh mau nunggu apa nyusul ''
'' nyusul aja deh bund dari pada ga ngapa ngapain ''
'' yasudah deh sana'' jawab bunda rara lalu di balas anggukan oleh Theo dan berlalu ke kamar Ezza.

Tok tok tok.....

Tak ada jawaban dari kamar Ezza, tanpa perlu menunggu Theo masuk ke kamar Ezza. Dia melihat Ezza tidak ada di sana, lalu ia melihat Kamar mandi Ezza yang tertutup. Ternyata Ezza sedang mandi. Lalu dia duduk di kasur Ezza sambil bermain hp.Tak lama kemudian Ezza keluar dari kamar mandi dengan kepala yang masih basah.

"Loh kok udah sampe sini aja Lo" kaget Ezza.

" Iya di bawah sepi bunda katanya mau masak yaudah gw tungguin di kamar Lo" jawab Theo dan di jawab oleh Ezza dengan menganggukkan kepalanya.

" Tu kepala masih basah juga, siniin gw keringin ntar lu sakit lagi, udah tau lu sering sakit juga kalo ga bener bener kering." Suruh Theo. Eza pun mendekati Theo dan duduk di bawah Theo.

Theo mengerikan rambut Ezza dengan sabar, ia tak mau Ezza sakit gara gara rambutnya masih basah. Bisa repot kalo Ezza sakit, manjanya tu nambah menjadi.

Bukanya ga mau ngurus cuma kasian aja kalo Ezza sakit mesti dia nangis terus, jadi ya dia sabar aja deh demi Ezza.

" Eh gimana udah punya pacar belom Lu" tanya Ezza.
"Belum" jawab Theo.

" Dih ga asik Lo ya kali situ kan banyak yang suka, minimal lah satu aja di ambil "

" Ga minat"

" Dih aneh Lo ya kali ga minat "

" Ga minat, soalnya cewe itu ribet"

" Yaudah deh sama cowok aja"

" Gw masih waras ya ege ,yakali sama cowok ya tapi kalo sama lu sih bisa di pikirin " jawab Theo dengan usil

" Dih astaga Theo yakali gw sama lu, gw kalo mau belok juga milih milih ye"

" Awas aja Lo suka sama gw "

" Dih amit amit"

"Hahahaha"

Ezza pun menatap Theo dengan kesal, Theo yang di lihat seperti itu pun langsung menarik Ezza lalu mencium keningnya.

" Dih apaan cium cium emang gw apaan dah" jawab Ezza dengan kesal

" Suka suka, abis lu lucu amat sih "
" Dari lahir" jawab Ezza dengan sombong.

" Iya deh ya" jawab Theo dengan malas, ya begitulah Ezza sekali dipuji langsung sombong.
Ezza yang kesal pun langsung berdiri,tapi saat akan berdiri Theo menarik Ezza, alhasil Ezza pun terduduk kembali ke pangkuan Theo.

" Ihh awass Ezza mau turun laper ini" kata Ezza dengan mencoba melepaskan pelukan Theo.

" Diam dulu bentar" jawab Theo sambil mengeratkan pelukannya. Dan Ezza pun tidak tinggal diam,dia berontak dari pelukan Theo.

" CK diam lah sebentar, nanti kamu membangun kan sesuatu Za." Jawab Theo dengan suara seraknya.

"Is apa sih,lagian lu peluk peluk gw ngapain sih"

" Bentar aja deh , bentar" jawab Theo sambil menaruh kepalanya di ceruk leher Ezza.

Tanpa mereka sadari ada bunda Ezza di pintu kamar.

Tak.. tak...

Suara jitakan bunda Ezza ke kepala Ezza dan Theo .

"Aduh apaan sih bun" kata Ezza.

" Apa apa , di panggil dari tadi ga nyahut,, kesel deh, kalo mau pelukan nanti aja deh heran ,makan dulu kek "

Kenapa bunda Ezza tidak marah saat melihat Ezza di paangkuan theo, karena ia sudah tau kalo Theo dan Ezza bersahabat dari kecil dan sudah menganggap Theo sebagai anak sendiri. Dan ia tau kalo Theo juga menyimpan rasa dengan Ezza. Dan membiarkannya toh dia biasa apa kalo anaknya bahagia.

" Bunda lupa apa, kan kamar Ezza kedap suara bund, ya ga kedengaran lahh, lagian ini mau turun ehh si Theo peluk Ezza ga mau lepasin, salahin aja tuh Theo , Ezza aja yang di salahin heran deh. " Cerocos Ezza .

Lalu bunda Rara pun melihat Theo,

". Hehe bund maap deh lagian sih enak peluk Ezzanya"

" Hilihhh " cibir Ezza

" Yaudah deh sama turun sana, bunda turun duluan"

" Siap bund". Jawab keduanya  kompak.

" Tuh kan di marahin,di bilangin ngeyelan sih"
Kata Ezza dengan mengerucutkan bibirnya sehingga tambah imut.

Cup.

Ciuman mendarat di pipi mulus Ezza.

" Ih udah Jagan cium cium gw, sana ayo turun." Jawab Ezza sambil berdiri dari pangkuan Theo.

Theo pun ikut berdiri menyusul Ezza yang turun ke bawah.



__😼😼__

Jangan lupa untuk vote yaa😣🙏
Terima kasih..

Thezza || [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang