Bab 26

113 8 6
                                    

Happy reading and don't forget to vote..~
ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ
.
.
.
.

Hari ini adalah hari yang sangat cerah, Ezza dan Theo sekarang berjalan berdampingan di koridor sekolah untuk pergi ke kantin guna membeli makanan. Disini Theo hanya mengikuti Ezza yang sejak tadi mengeluh lapar, padahal tadi pagi Ezza sudah sarapan hampir 2 porsi sekaligus.

"Bisakah kau melepas Hoodie milikmu sayang" ucap Theo menyuruh Ezza.

"Apa-apaan sih Lo, Lo ga tau ini dimana?" Ezza melotot, apakah Theo tidak tahu bahwa mereka sedang berada disekolah sekarang. Mengapa ia memanggil dirinya seenaknya sendiri, bagaimana jika ada orang yang tahu.

"Lihat lah.. memang apa ada orang disini?"tanya Theo.

"Tidak kan, dan juga kamu harus melepas Hoodie mu itu. Jika tak ingin tertangkap oleh guru" ia berbicara ke Ezza dengan lembut agar tak membuat sang kekasih marah.

"Ck, ribet Lo" keluhnya lalu tetap menuruti keinginan Theo, Ezza melepaskan Hoodie hitam miliknya dan ia berikan ke Theo.

"Bawain kalo gitu" ucapnya, Theo dengan sigap membawa Hoodie milik Ezza,ia sedikit tersenyum melihat Ezza yang menurut.

"Baik nyonya" ucapnya berniat bercanda, namun Ezza menanggapinya dengan wajah yang kesal.

"Gue cowo" tekan Ezza.

"Iya aku tau, jangan marah" ucap Theo memenangkan Ezza.

Derap langkah kaki terdengar mendekati keduanya, dengan Tempo yang cepat dan terlihat tergesa-gesa. Ezza melihat dua orang yang berlari ke arah mereka.

"Eh kenapa tuh temen Lo" tunjuknya ke kedua teman Theo yaitu Reno dan Dion, yang berlari kearah mereka. Theo tak tahu, ia hanya mengedikan bahunya.

"Huh huh,, Kita cariin juga ternyata disini" ujar Reno dengan nafas yang terengah engah karena lari.

"Reno bangke, kenapa ninggalin gue babik" Dion berujar dengan kesal saat berhasil menyusul Reno.

"E - eh apa Lo bilang babik" ucap nya tak Terima.

"Elu babik"

"Lo"

"Lo"

"Berisik" Ezza lalu memukul lengan keduanya dengan sekuat tenaga. Reno dan Dion pun mengaduh kesakitan akibat pukulan Ezza.

Author "Salah sendiri berisik."

Reno "apaan sih author babik, Dion juga yang mulai"

Author "ngatain gue Lo?, yaudah gua coret nama Lo dari cerita "

Reno " eh iya maap~"

Dion "coret aja, gue ikhlas "

Author "diem.. Lo ga diajak"

"Aduhh kena pukul juga gue, nih dia yang mulai juga" keluh Reno sembari menunjuk Dion, ia tak terima diperlakukan seperti itu.

"Bacot Lo pada, kenapa pada lari lari? Kebelet berak apa bagaimana?" Kata Ezza ke kedua orang itu dengan nada kesal. Tak tahu saja kalau Ezza sedang emosi.

"Ga kenapa Napa sih za, hehehe kita tadi nyariin Lo berdua eh kagak ketemu yaudah kita balapan lari aja mumpung lorong sepi" jelas Dion membuat Reno ingin sekali melempar Dion dari lantai atas.

"Bodoh" sindir Theo yang bersedekap di samping Ezza.

"Nyari gara-gara Bae dah Lo berdua, dah ah kantin aja Yo." Ajak Ezza dengan malas lalu menarik tangan Theo agar mengikutinya. Keduanya pergi meninggalkan Dion dan Reno yang hanya menatap santai.

Thezza || [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang