Bab 15

313 16 0
                                    

Banyak terdapat typo‼️‼️
Vote dulu yekan biar rame ni cerita walaupun kagak jelas yaa itung itung biar watashi semangat nulisnya😌

Happy Reading guys....


Nampak seorang laki laki, berlari ke dalam rumah yang cukup besar tersebut dengan raut wajah khawatir nya.  Ia langsung berlari ke lantai 2 tanpa menghiraukan orang yang duduk di sofa ruang tamu dengan menatap nya dengan tahapan terkejutnya.

" gimana keadaan ezza bun" kata seseorang  tiba tiba masuk ke kamar ezza yang dilihat  habis lari dengan tergesa gesa tersebut.

" cuma demam biasa aja ko Yo, kata dokter kecapean dianya. " ucap rara ke theo yang sejak tadi terlihat khawatir saat memasuki kamar tidur ezza.

The pun langsung menghampiri ezza yang sedang memejamkan matanya dengan handuk yang masi melekat di keningnya.

Ia memegang tangan ezza dan mengusap pelan sembari menatap ezza yang tertidur tersebut.

" yaudah bunda tinggal dulu,  kamu jagain ezza ya kalo ada apa apa bilang bunda"

Theo mengangguk menanggapi perkataan rara,  lalu rara pun keluar dari kamar ezza.  Kini menyisakan ezza dan theo di ruangan  tersebut.

" t..theo  hiks" ucap ezza dengan lirih, tanpa membuka matanya.  Sepertinya ia sedang..
.

" hmm apa theo disini " jawab theo dengan pelan sembari mengelus punggung tangan ezza dengan pelan.

"  hiks t..theo jangan tinggalin ezza hikss" ucap s2 ezza di dalam tidurnya.

" stt,,  theo ga kemana mana kok " kata theo menenangkan ezza yang tengah menggigau.

"  m.. Maaf ezza diem in theo hiks ezza ga bermaksud gitu hikss"

" hmm iya gapapa,  udah jangan nangis lagi nanti pusing tetangga theo ga marah kok" 

Theo pun mengusap pipi ezza dengan pelan agar ezza berhenti menggigau.  Dan benar setelah ia mengusap pipi ezza,  ezza pun tenang dan melanjutkan tidurnya. Namun tangan  theo sekarang di genggam ezza denga  kuat, seakan akan ia tak mau theo pegi dari samping nya.

Theo pun tersenyum, menatap ezza yang tengah tertidur tersebut. Ia pun beralih menatap bibir ezza yang secerah cherry tersebut,  ia mendekatkan wajahnya ke wajah ezza yang tengah tertidur mengecup singkat bibir merah ezza.

" cepat sembuh babby" ucap theo.

Namun tidak sampai disitu,, tengah malam ezza bolak balik terbangun dan  merengek tidak jelas membuat theo dan rara kesusahan. Ezza bisa tenang saat dirinya digendong oleh theo.

.
.
.
.
.

Keesokan pagi nya...

" bunaaaa ezzaaa mau sekolahh"  rengek ezza dari tadi pagi.

" besok aja ya sayang,  kamu masi sakit loh " ucap theo.

" theo jangan jawab pertanyaan ezza, ezza gak mau ngomong sama theo"  jawab ezza dengan sini dan di sertai tahapan tajam ke theo.

Ezza marah sebab dilarang untuk mandi oleh theo dikarenakan panas ezza belum turun, padahal badannya udah lengket apalagi kemarin ia tidak mandi.

" bunaaaaa" teriak ezza.

" apasi za,  teriak teriak..  Kamu masi sakit juga nanti kalo sakit lagi gimana" kata Rara saat memasuki kamar ezza menepati ezza yang berteriak.

" bunaaa ezza mau sekolah hiks,,,  tapi theo ga bolehin" kata ezza dibarengi oleh suara isakan.

Kebiasaan emang,  kalo sakit Mintanya aneh aneh pasti sambil nangis biar keturutan.  Eits tapi kali ini tidak akan dibiarkan oleh Rara.

Thezza || [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang