Selamat malam, selamat membaca dan jangan lupa untuk vote dan komentar terserah kalian dah mau komentar apa🙂.
.
.
.
.ʕっ•ᴥ•ʔっ
"ZAA!??, KAMU DIMANA, KALO GA SIBUK CEPETAN TURUN BANTUIN BUNDA!!" Suara teriakan Rara terdengar kerasa dari lantai satu memanggil anak kesayangannya tersebut.
Sudah sejak pulang sekolah tadi, Ezza mengurung diri di dalam kamar dan tak keluar. Entah apa yang dia lakukan, Rara pun tak tau.
Tak ada jawaban dari sang anak, ia pun berjalan keatas menghampiri Ezza yang tengah berada di kamar. "ZAA, KAMU DI DALAM KAN?" Teriak Rara, namun tetap saja tak ada jawaban dari dalam, kesabarannya pun mulai habis. Rara langsung membuka pintu kamar Ezza tanpa permisi.
"Kamu di panggil ga jawab lagi ngapain sih za" Rara mengomel tepat di belakang Ezza yang tengah merebahkan badannya.
"Kenapa sih bundaa~" rengek Ezza.
"Kenapa, kenapa... Kamu itu yang kenapa. Bunda panggil dari tadi ga jawab."
"Kenapa wajah mu begitu?" Rara terkejut dengan raut wajah Ezza yang sendu.
"Ada masalah apa?" Tanya Rara dengan halus setelah memahami situasi sekarang, ia mengambil tempat dan duduk di samping Ezza yang sedang terlentang.
"Theo ga sayang lagi sama Ezza"
Rara mengerutkan keningnya, "ha?, apa maksud mu Theo ga sayang kamu?, Theo punya cewe lagi gitu?" Tanya Rara sedikit emosi, enak saja dia membuat anaknya sedih seperti ini.
Ezza menggeleng, "lah terus gimana?, dia suka cowo lain?" Tanya Rara lagi.
"Bukannn.. " jawab Ezza dengan mengerucutkan bibirnya.
"Lalu?, kenapa?" Tanya Rara.
"Masa tadi Theo cuma anter Ezza pulang, biasanya dia nongkrong di rumah" Ezza mengadu ke bundanya tersebut, namun Rara menggeleng gemas mendengar jawaban anaknya itu.
"Astaga bunda kirain apa..., gitu doang cemberut anak bunda."
" Ya kan biasanya dia Disni bunda, tapi hari tidak. Kan Ezza kesel" kata Ezza sembari memeluk tubuh Rara.
Tanpa banyak kata, Rara langsung membuka handphone miliknya dan menghubungi seseorang yang sedang mereka bahas, ia malas sekali jika Ezza mode manja seperti ini. "Halo, bisa kerumah ga. Ada yang kangen ini" ucapnya saat telpon terhubung.
"Bunda apaan sih,,, kenapa di kasih tau. Ga ga ada yang kangen jangan ke sini!!" Ucapnya namun semuanya sudah terlambat sambungan telepon tersebut sudah terputus.
"Udah telat sayang, lagian kalo kangen tuh bilang kalo ga ya samperin orang rumah juga Deketan juga. Jangan sok sok galau bunda kesel banget liatnya" sindir Rara gemas sekali dengan hubungan percintaan mereka berdua.
"Ck dah ah, mau keluar aja keburu Dateng orangnya. Males ketemu " ucap Ezza dan bersiap untuk keluar dari kamar.
Ceklek..
"Dah kalo gitu, bunda keluar dulu" ucapnya saat orang yang tadi ia telpon sudah sampai di sana. Ezza menatap kesal Rara dan Theo bergantian.
"Bunda jahat banget sama anak sendiri, Ezza ikut. Katanya tadi-" ucapan Ezza terpotong sebab tangannya ditarik oleh Theo. Padahal ia berniat menyusul Rara. Pintu kamar Ezza pun langsung ditutup oleh Theo.
"Mau kemana hm?" Tanya Theo dengan menatap wajah Ezza.
"Kata bunda kamu, kamu nyariin aku? Kenapa?" Ia bertanya lagi ke Ezza dan Ezza hanya terdiam. Ia tak bisa menahan degup jantungnya, mengapa mereka sedekat ini⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thezza || [BL]
RandomCerita ini asli karya sendiri, jika ada nama tokoh yang sama berarti itu kebetulan aja.. ..... Altezza Affandra,laki laki dengan segala tingkahnya,, cerewet, suka ngeyel dan juga usil tapi dia baik kok cuma ngeselin aja dikit Ga dikit sih_- Y...