Bab 28

147 5 2
                                    

Hawoo selamat malam guiss, ini malam kan yak wkwkwk....
Im back✨

 lopyu all

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lopyu all

(⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡)
.
.
.
.
.

Ujian sekolah telah usai, perjuangan selama seminggu lebih para siswa telah berakhir. Banyak yang merasa lega ada pula yang merasa was-was kalau nilai mereka tidak seperti yang diharapkan.

Namun tidak dengan keempat pemuda yang kini sedang bersantai di kantin sekolah, duduk memutar di bangku kantin seperti akan melakukan sebuah rapat rahasia.

Ezza "gue mah cuma di paksa ikut ke sini Thor"

Author "lah? Emang gue ada nanya ke Lo?"

Seperti ucapan Ezza itu, ia hanya dipaksa ikut oleh kedua temannya. Tidak hanya dia namun juga Theo, mereka bilang ada yang ingin mereka bicarakan dengan mereka berdua.

"Ada apa sihhh, kenapa ngajak gue kesini!??" Ezza mulai kehilangan sabar sebab Reno dan Dion belum juga memberi tahu apa yang mereka bahas. Theo yang menyadari kekesalan Ezza pun mengelus punggung Ezza agar tenang.

"Sabar Napa, orang baru duduk juga" ucap Reno, dengan tatapan malasnya. Mimpi apa dia sampai mendapatkan tempat yang memiliki kesabaran setipis tisu ini.

"Ya cepet mangkanyaa, gue tu gini-gini orang sibuk" kata Ezza.

Author "sibuk ngapain dah, kayak orang bener aja Lo"

Ezza "༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ"

"Ah elah palingan juga sibuk ngebucin" sahut Reno, apalagi hal bisa dilakukan oleh Ezza. Palingan juga makan, tidur, ngebucin ketambahan satu, berak.

"Congor Lo minta gua sosor" Ezza bersiap untuk menarik kerah baju Reno didepannya namun badannya ditahan oleh tangan Theo.

"Eh ga dulu makasih, nanti ada yang ngamok kan nyawa gue jadi terancam" tok Reno dengan senang hati, tidak tahu saja wajah Theo sudah berubah datar. Se-datar dinding.

Theo pun menarik badan Ezza agar kembali duduk dengan nyaman di sebelahnya, dan tangan miliknya pun ia lingkarkan ke pinggang rampi milik sang kekasih. Agar ia tak bisa bergerak lagi.

"Lo juga kenapa Deket-deket, lepasin tangan Lo" ujar Ezza kesal karena jarak antara mereka terlalu dekat.

"Diamlah, jika kamu bergerak aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi" bisik Theo tepat di samping telinga Ezza, Ezza terdiam karena terpaksa. Ia bukannya takut namun malas jika bertengkar dengan Theo sekarang.

"Akhirnya bisa kondusif lagi, sering-sering Yo biar kaga tantrum terus" ucap Dion yang sejak tadi menunggu kedua temannya beradu kata.

"Jadi kita mau ngomong sesuatu sama kalian, bukan ngomong sih jatuhnya tapi ngajak kalian" Dion pun mulai menjelaskan maksud dari mengumpulkan mereka berdua.

Thezza || [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang