Chapter 7

16K 982 18
                                    

Saat ini, kami berada di dalam jet pribadi milik Freija menuju Oregon. Tempat ibuku tinggal, dan tentu saja aku, sebelum dia melemparku keluar dari rumah. Tadi pagi-pagi sekali kami keluar dari rumah secara diam-diam saat para pengawal Freija mengalihkan perhatian para pengawal Cain. Antonie menunggu di belakang rumah dengan mobil dan langsung meluncurkan kami menuju bandara.

Aku tidak tahu bagimana Freija mengurus semua izin untuk terbang dan segala hal yang dibutuhkan untuk menerbangkan kami ke Oregon. Aku telah meremehkan dirinya. Aku hampir lupa karena tingkahnya, Freija bukanlah wanita biasa. Dia adalah seorang tuan putri. Anak tunggal dari bangsawan terhormat di Eropa.

"terima kasih kau melakukan semua ini untukku Freija" kataku membuka percakapan. Freija mendongak dari majalah yang dibacanya sejak dia berada di dalam Jet.

"bukan masalah Rei. Jika kau jadi aku. kau pasti akan melakukan hal yang sama untukku." Katanya tersenyum menenangkanku.

"ngomong-ngomong bagaimana kau tahu begitu banyak tentang Cain?" tanyaku

"di Eropa tidak ada yang tidak mengenal Cain Stefano Viscount. Dia memiliki hampir setiap casino di Eropa. Beberapa hotel. Kemudian restorant. Bisa dibilang dia sangat kaya. Dia bahkan lebih kaya dari para bangsawan di Eropa." Jelasnya, membuatku terkesiap tak percaya. " dan bukan rahasia lagi jika dia memiliki para pengawal yang sangat banyak yang sudah seperti pasukan tempur. Dan orang-orang yang rela melakukan hal-hal kotor untuknya tanpa dia perlu mengotori tangannya sendiri."

"sehebat itukah dia?" kataku takjub.

"iya! Dan jangan mengaguminya Rei. Aku tahu apa yang kau pikirkan saat ini." Kata Freija memicingkan matanya padaku.

"memangnya apa?" tantangku.

"kau pasti sedang berpikir, kau akan membuat dia menari di telapakmu. Mengendalikan seorang Cain dan membuat seluruh wanita di eropa iri padamu." Sahutnya.

Dang! Dia benar-benar bisa menebaknya dengan jelas." Kau tidak bisa membaca pikiran bukan?" candaku.

"tidak perlu kemampuan seperti itu untuk mengetahui pikiranmu yang sederhana dan licik itu" dengusnya.

"dan juga Eugene memberitahuku Cain sangat ditakuti. Dia memiliki berbagai koneksi terhadap kelompok mafia. Dia memiliki banyak sekali musuh. Kau bisa bayangkan? Jika sampai musuh-musuhnya mengetahui saat ini kau adalah obsesinya mereka juga pasti akan mencarimu dan menjadikanmu sebagai alat untuk menghancurkan nya." Sambungnya menatapku dengan takut.

"dan beberapa gosip yang di dengar oleh teman-teman Eugene, bahwa Cain ,," katanya tidak lagi melanjutkan. Dan berpaling ke luar jendela pesawat.

"bahwa Cain apa?" tanyaku tidak sabar

Freija menoleh padaku. Menarik napas kemudian menghembuskanya. "dia tidak akan segan-segan membunuh untuk mendapatkan apa yang diinginkannya" katanya dengan pelan.

Aku terkesiap. Sangat terkejut. Aku memang tidak mengenal Cain. Tidak mengerti apapun tentangnya. Heck! Aku bahkan baru sekali bertemu dengannya. Namun meskipun hanya sekali pertemuanku dengannya, aku merasa dia bukan lelaki seperti itu. saat pertama melihat matanya aku tahu meskipun dipenuhi dengan amarah. Dingin. Dan kejam. Tapi dia juga sangat lembut. Dan aku cukup percaya diri dengan caraku menilai orang-orang.

Aku tidak lagi berkata apapun. aku tidak ingin membuat Freija semakin marah padaku. Dia sudah melakukan begitu banyak hal untukku. aku tidak ingin terkesan membela Cain.

"bagaimana hubunganmu dengan Eugene?" tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.

Mendengar nama Eugene, membuat senyum Freija merekah kembali. Tersenyum selebar mungkin dan menjawab. "sanga-sangat baik. Kau tahu? Dia sungguh seorang gentelmen Rei. Dia sangat lembut padaku. Sangat perhatian. Dan begitu menjagaku. Terutama dari para lelaki. Kurasa dia tipe yang sangat pencemburu. Dia membuatku seperti seorang ratu." Celotehnya dengan gembira. "dan dia akan datang ke Oregon menjengukku, ketika aku memberitahukan padanya aku pergi menemanimu pulang." Sambungnya setengah melamun dengan mata berkaca-kaca.

Lies & KissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang