Chapter 21

11.5K 756 5
                                    

Setelah membubarkan para pengawal Cain, dia membawaku ke sebuah pusat perbelanjaan. Bersama dengan Lucas. Cain membawaku ke sebuah butik dengan gaun-gaun brand terkenal. Di sana telah menanti Charlotte yang tengah melilih-milih gaun.

"apa yang kita lakukan disini Cain? bukankah kau bilang kita akan pergi kencan?" tanyaku bingung.

"mencarikan gaun untukmu dan untukku." Jawabnya menggandeng tanganku masuk ke dalam butik. "pertama-tama kita akan pergi ke pesta pelelangan. Lalu kita akan pergi makan malam setelah itu. hanya kita berdua" bisiknya di telingaku. Yang membuahkan senyuman dari bibirku.

Cain balas tersenyum padaku. Dia mengecup bibirku sekilas. Tidakkah dia terlalu banyak menyentuhku? Lalu dia menyerahkan aku pada Charlotte.

"ku lihat, kau semakin mesra dengan Cain" komentar Charlotte menuntunku pada setumpuk gaun indah dengan brand terkenal.

"aku sudah menyerah melawannya" balasku, menarik satu gaun yang menarik perhatianku.

Gaun Cotcail berwarna hitam. Dengan bahu terbuka. Panjangnya semata kaki dengan belahan mencapai paha di bagian kakinya. Di perindah dengan sentuhan mutiara di sekeliling pinggangnya. Gaunnya sederhana tapi menawan dan seksi.

"sempurna" katanya melihat gaun yang sedang kupegang. "apa itu artinya kau sudah menyatakan cinta pada Cain?" tanyanya.

"aku sedang menunggunya"

Charlotte tertawa mendengarnya. "percayalah padaku sayang. Dia tidak akan mengatakannya sebelum kau yang memulainya. Kau tahu Cain bukan? Dia lebih suka mangsanya menyerah terlebih dahulu"

"tidak denganku, Charlotte. Aku akan membuat dia mengatakannya terlebih dahulu" kataku bersungguh-sungguh.

"semoga sukses, Reina" balas Charlotte tertawa lalu masuk ke kamar pas setelah menemukan gaunnya yang berwarna cream. Gaun dengan leher v sepanjang mata kaki. Elegan dan mewah.

"yeah. Semoga sukses untukku" gumamku pada diriku sendiri. lalu mencoba gaunku dibantu oleh salah satu pelayan toko.

Setelah beberapa menit aku dan Charlotte telah siap. Lengkap dengan make up, tatanan rambut, dan high heels. Sekarang hanya menunggu para pria untuk bersiap-siap. Tidak kusangka mereka membutuhkan waktu lebih lama dari para wanitanya.

Saat ini aku sedang bertanya-tanya, kenapa kencan kami untuk pertama kalinya harus ke pesta pelelangan?

"kau terlihat seperti ingin muntah! Sebenci itukah kau pada pesta?" ujar Charlotte tiba-tiba.

"apa sejelas itu?" tanyaku kembali.

"percayalah Rei! wajahmu seperti ingin pergi ke perang dunia III" komentarnya.

Aku mengerang, dan mengentakkan kakiku keras-keras. Kebiasaan yang kulakukan di saat aku sedang sangat frustasi.

"kau harus terbiasa Reina! Bersama Cain, akan lebih banyak pesta yang kau datangi kedepannya" tambahnya.

"aku tahu itu! aku berharap Freija ada bersamaku saat ini. Dia cukup pintar membuatku menyukai pesta yang membosankan" balasku

"ah. Aku lupa memberitahumu. Ini pesta yang dihadiri khusus para bangsawan. Jadi, Reina pasti datang bersama dengan keluarganya"

BENARKAH??!! rasanya aku ingin berteriak seperti itu saat ini. Namun aku menahannya. Charlotte cukup tahu apa yang akan terjadi pada sebuah pesta jika ada aku dan Freija. Kurasa kami pasangan yang cukup terkenal di Eropa. Sebagai perusak pesta tentunya.

"oh! Syukurlah! Setidaknya ada wajah yang kukenal" komentarku cukup tenang.

Diam-diam aku mencuri-curi senyum sendiri. Aku sudah tidak sabar bertemu dengan Freija. Terutama di Pesta. Apa lagi yang akan dilakukannya kali ini?

Lies & KissesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang