[Bunga Marigold melambangkan kesedihan akan cinta yang mendalam.]
💐
Waktu berlalu cukup lambat, agaknya dua tahun itu seperti sebuah angka yang hampa tanpa ada makna untuk dinikmati selagi menyendiri tanpa tambatan hati. Senin sampai Minggu dihabiskan dengan kegiatan monoton. Pekerjaan yang dulu diimpikan terasa tak lagi senikmat dulu untuk dihabiskan. Song Jihyo terasa seperti mayat hidup, yang membedakan dirinya dengan zombie hanyalah dia masih suka makan ayam goreng ketimbang otak manusia.
Dua tahun sudah dia tak berjumpa dengan Jungkook. Pikirnya, dua tahun lalu setelah ditinggalkan, dia akan menemukan pujaan hati lain dan hidup bahagia di bawah atap yang sama sembari mendamba buah hati yang akan mengisi kekosongan rumah mereka. Namun kenyataannya, dia masih sendiri. Setitik harapan di dalam hati berisi tentang sosok itu yang akan kembali padanya dan mengatakan bahwa dia menyesal sudah mengambil keputusan untuk meninggalkannya saat itu.
Mingyu sebagai teman terus berusaha mengatur jadwal kencan buta di saat perempuan itu senggang. Namun, yang dia dapatkan malahan sosok itu yang terus-menerus mengatakan bahwa tak ada satu pun pria-pria yang dia temui mirip dengan lelaki bernama Geum Jungkook. Rasanya kalau bertemu nanti, Mingyu ingin memukul kepala lelaki itu sampai pingsan agar dia kembali pada Jihyo saja.
Toko bunga tempat di mana dia bertemu dengan Jungkook sewaktu itu sudah tutup. Seolah-olah lelaki itu sengaja meninggalkannya tanpa satu pun kenang-kenangan yang bisa dia ingat dalam hidup. Yang tersisa hanya kepingan memori di dalam kepala yang mendadak jadi kisah menyedihkan yang membuat tersedu-sedu saat mengingatnya.
Teman-teman Jihyo juga tidak sedikit yang memaki agar perempuan itu berhenti berharap pada lelaki brengsek seperti Jungkook. Apalagi Myungeun, yang tak jarang memberi tahu perihal kejahatan apa saja yang lelaki itu lakukan. Namun tetap, cinta adalah sesuatu yang membuat buta dan tuli. Kenyataan yang paling bodoh lainnya adalah mereka yang jatuh cinta itu cacat logika. Tak bisa menggunakan otaknya dengan benar untuk bertindak sedikit rasional.
Namun katakan saja seperti itu, Jihyo tak perduli. Orang-orang tidak berada di posisinya untuk memahami isi hatinya. Orang-orang bukanlah dia yang merasakan betapa besar cinta dan sayang Jungkook terhadapnya. Orang-orang tidak paham betapa berartinya sosok itu.
Lantas dua tahun menjadi sebuah pembuktian atas tindakan bodoh Jihyo yang dia anggap sebagai kesetiaan atas penantian terhadap Jungkook. Menghabiskan waktu dalam sebuah kesendirian dan kenyataan di mana satu per satu teman dan saudaranya sudah menemukan tambatan hati, sedangkan dia masih menjadi si bodoh yang menunggu si brengsek yang dia cintai.
Maka hari ini, Jihyo kembali ditinggalkan oleh sepupu yang merambat menjadi seorang sahabat bernama Ji Hoseok. Anak dari kakak ibunya itu melangsungkan pernikahan mewah di salah satu hotel berbintang dengan dekorasi serba berwarna terang gemerlap seperti senyumnya yang cerah dan menyilaukan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Florist
Fanfiction[M] Pertemuan kembali setelah sepuluh tahun lamanya membuat mereka menyadari, bahwa mereka masih saling menginginkan. Baik Jungkook, maupun Jihyo berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Namun sayang, masa lalu kelam yang se...