[Bunga Hydrangea mengartikan ucapan terima kasih]
💐
Malam ini benar-benar berantakan, bahkan Jihyo sendiri ingin memaki dirinya yang tak bisa menyembunyikan ekspresinya sendiri tatkala Taehyung mengucapkan kata demi kata yang membawanya seolah kembali tenggelam pada kenangan lama. Perihal kisah cinta yang ternyata tak berakhir baik-baik saja, pun hatinya yang tak mampu untuk berlabuh sepenuhnya pada hati Taehyung sendiri.
Gadis itu kini menangis di dalam kamar mandi, sesegukan tanpa memperdulikan orang-orang yang masuk bergantian dan mendengar tangisannya. Sebenarnya belum siap, tapi mau tidak mau dia harus menerima konsekuensi. Day & Night Show yang dia bawakan, agaknya akan selesai. Bae Jimin selaku produser, agaknya akan marah besar padanya. Live show yang selalu memukau penonton, membuat orang-orang berdecak kagum dengan segala macam pertanyaan dan ketegasan yang Jihyo miliki hingga membuat bintang tamu duduk tak nyaman di tempatnya kini harus selesai dalam satu malam yang menyesakkan.
"Sampai kapan kau akan menangis di dalam situ?"
Jihyo agaknya sudah terlalu lama menangis, bahkan sekarang dia mendengar suara menyebalkan itu tepat di dalam toilet perempuan. Tadi, dia tidak salah masuk toilet dan jelas-jelas di depannya tertulis kalau tempatnya menangis sekarang adalah toilet perempuan. Isakan sudah tak lagi terdengar, namun mimik wajah penuh kebingungan itulah yang hadir dan membuat Jihyo menempelkan telinganya pada daun pintu.
Aku tidak sedang berhalusinasi, 'kan?
"Keluarlah, ada beberapa hal yang harus kita bicarakan. Aku sudah tidak nyaman berada di sini,"
Benar, orang itu adalah Kang Taehyung. Lelaki itu tiba-tiba masuk tanpa bersalah ke dalam toilet, membuat beberapa gadis yang ada di sana sempat memekik tertahan tapi buru-buru keluar tatkala Taehyung memberi isyarat sembari tersenyum. Setelahnya, dia berdiri cukup lama sembari mengumpulkan keberanian untuk mengucapkan kalimat tadi.
"Pergi, aku tak mau bicara padamu!" Bentak gadis itu sembari berusaha mati-matian menahan diri untuk tidak meloloskan isak tangis lagi.
"Karirmu tak akan hancur, tenanglah. Aku akan bicara pada Jimin nanti," Jihyo tak menyangka bahwa orang ini akan mengatakan hal itu, bahkan dengan intonasi suara santainya seolah hal itu bukanlah masalah besar. "Jadi, keluarlah dulu. Kita perlu bicara,"
Jihyo yang geram langsung membuka pintu, tangannya yang tadi terkepal kini mendarat pada wajah tampan Taehyung. Lelaki itu terkejut, apalagi saat merasakan panas pada pipinya. Menggigit bibirnya menahan kesal, Taehyung kini terkekeh dan menatap tajam pada sosok Jihyo yang juga menatapnya tak kalah tajam. Tapi agaknya, Jihyo lebih kesal tatkala berujar dengan nada suaranya yang bergetar.
"Aku tak yakin kau ini manusia setelah aku mendengar kalimat itu tadi," katanya, "aku tahu kau kaya, kau punya segalanya dan kau popular. Tapi, kau harusnya paham kondisi. Aku dan kau itu berbeda, Taehyung. Aku punya harga diri untuk dipertahankan, sementara aku tak punya orang yang mampu membela bahkan membungkam orang-orang itu. Bahkan sekarang aku tak punya nyali untuk keluar dari gedung ini sangking tak beraninya berpapasan dengan orang-orang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Florist
Fanfiction[M] Pertemuan kembali setelah sepuluh tahun lamanya membuat mereka menyadari, bahwa mereka masih saling menginginkan. Baik Jungkook, maupun Jihyo berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Namun sayang, masa lalu kelam yang se...