Purple Orchid

221 21 6
                                    

[Purple Orchid atau Anggrek Ungu memiliki arti membangkitkan misteri dan ketidakpastian]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Purple Orchid atau Anggrek Ungu memiliki arti membangkitkan misteri dan ketidakpastian]

💐

"Apa semuanya baik-baik saja?"

Pada tegukan kesekian di gelas kedua, Jihyo mendelik kesal menatap pada lelaki yang kini terpaku menatapnya. Kening gadis itu berkerut, lantas menyumpit daging panggang yang Jungkook siapkan untuknya. Kedai di sini sangat ramai pengunjung, tak aneh apalagi dengan makanannya yang enak dan konsisten. Sepuluh tahun yang lalu, tempat ini menjadi saksi bagaimana Jihyo dan Jungkook remaja mencecap alkohol untuk pertama kalinya.

Barangkali tempatnya sudah mengalami beberapa perubahan, tapi kenangan di tempat itu tak berubah sama sekali. Di atas kursi tepat di samping jendela, mereka menghabiskan malam dengan botol soju dan juga daging panggang, serta rebusan kimchi. Yang membedakannya dulu dengan sekarang adalah mereka yang tak lagi saling memberi tatapan hangat, senyuman manis, pun tawa dengan lelucon yang mereka lempar. Sekarang rasanya lebih canggung, bahkan Jungkook tak yakin dengan apa yang dia katakan barusan.

Apa-apaan itu?

"Aku rasa kau punya TV dan juga ponsel untuk melihat apa yang terjadi padaku, 'kan?" Sungutnya, begitu kesal dengan bola mata yang menyorot tajam ke arah Jungkook.

"Aku tak punya waktu untuk menonton TV atau bermain ponsel," jawabnya, lagi-lagi sukses membuat Jihyo mengerutkan keningnya.

"Kau tinggal di goa atau apa?"

"Pekerjaanku banyak asal kau tahu," kali ini Jungkook menaikkan nada suaranya, membuat Jihyo mendengus sebab menahan kesal. "Aku tak punya waktu untuk melakukan hal-hal tak berguna seperti itu,"

"Tapi omong-omong, kenapa kau malah jadi florist? Perasaan kau tak punya ketertarikan dengan tanaman,"

Ya, Jungkook memang tak punya keterkaitan dengan tumbuh-tumbuhan berbunga itu. Jungkook kemudian meraih gelas soju milik Jihyo, lantas menuangkannya dan menenggak habis dalam satu tegukan. Jihyo ingin protes atas tindakan pemuda itu yang lancang mengambil barangnya, tapi dia kalah cepat.

"Aku mengalami kecelakaan mobil," katanya, "kakiku patah dan dokter mengatakan kalau aku tak bisa lagi meneruskan mimpiku menjadi atlet taekwondo, karena resikonya akan semakin tinggi. Aku bisa saja lumpuh dan tak bisa berjalan,"

Wajah dengan mimpi kesal itu kemudian berubah, Jihyo buru-buru berdehem dan menjilat bibirnya yang mendadak terasa kering. Dia benar-benar tak menyangka kalau Jungkook punya masa lalu yang cukup menyedihkan, padahal dia ingat betul bagaimana gigihnya Jungkook yang selalu berlatih setiap pulang sekolah dan membuatnya kesal karena tak punya waktu untuk main dengan Jungkook.

"Ayahku juga mengalami kecelakaan," bisiknya.

Jungkook terdiam, pun keningnya berkerut. "Kau bilang sesuatu?"

FloristTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang