28 : Protes

101 12 2
                                    

Buset udah mau setahun dighostung author:v




















Bu Ajeng memerhatikan dua siswa dihadapannya dari atas sampai kebawah. Yang satu dia tahu namanya Samudra siswa kelas sebelas IPS 2 yang aktif di ekstrakurikulernya namun yang satunya ia baru tahu ada modelan seperti ini di SMA Harapan.

Bukan aneh tapi cenderung biasa saja, setahunya banyak murid yang berlomba-lomba untuk menunjukkan diri ke permukaan tapi siswa bernama Nusantara ini malah muncul kepermukaan saat dirinya ada kasus, benar-benar siswa yang tak patut dijadikan contoh sebagai murid kelas IPA.

"Kalian berdua telah membuat dua pelanggaran sekolah, satu kesiangan dan kedua bertengkar. Jika kalian melakukan kesalahan lagi kalian akan kena surat peringatan," jelas Bu Ajeng dengan tegas.

Sam dan Nusa mendengar itu dan mengangguk. Memang setiap melakukan satu kali pelanggaran akan diberikan sanksi yang berbeda. Misal saat waktu itu mereka telat maka mereka akan dihukum langsung  dan nama mereka akan ditulis dibuku hitam, lalu pelanggaran kedua mereka akan mendapatkan hukuman langsung dan skorsing selama tiga hari serta yang terakhir yaitu pelanggar ketiga mereka akan mendapatkan surat peringatan dan bisa sampai dikeluarkan dari sekolah dengan syarat dan ketentuan berlaku.

"Kalian sudah tahu hukumannya apa?"

"Iya, Bu."

"Karena kalian terbilang siswa yang rajin maka saya akan mengurangi masa skorsing kalian menjadi dua hari tapi hari ini kalian akan melakukan masa hukuman pertama yaitu hormat pada bendera selama satu jam penuh mata pelajaran pertama lalu kalian dilarang mengikuti satu mata pelajaran pun setelahnya," terang Pak Willy panjang lebar.
























Matahari pagi terasa begitu menyengat ketika berdiri didepan tiang bendera. Dengan posisi menghormat, keringat menetes dari dahi Sam dan Nusa.

Keduanya berusaha menahan rasa panas di sekujur tubuh mereka yang perlahan membuat pakaian mereka basah sebagian akibat keringat.

Dilihat beberapa meter dari sana ada pasukan cheers leader yang tengah berlatih dengan Jihan yang mengawasi mereka.

"Seger bener pagi gue," celetuk Sam tak sengaja menengok ke arah Jihan.

Nusa mengikuti arah pandangan Sam lalu memutar bola matanya malas, "bae-bae tuh bola mata entar gelinding kebawah."

Sam mengabaikan Nusa dan memilih tetap memandangi pasukan pemandu sorak itu. Bukan, lebih tepatnya fokus pada Jihan yang berdiri dipinggir lapangan memperhatikan mereka dengan penuh konsentrasi.

Namun tak lama seseorang yang sangat familiar berjalan kearah siswi tersebut. Sam dapat melihat mereka saling akrab menyapa.

"Idih," celetuk Sam tak suka.

Nusa yang sedari tadi ikut memperhatikan Jihanpun dibuat terkejut, "temen band lo kan? Yang kelas dua belas?" tanya Nusa memastikan.

Sam mengangguk, "iya bang Heru."

"Kenapa nyamperin Jihan? Mereka pacaran?" tanya Nusa lagi.

Sam menoleh pada Nusa, "itu mulut dijaga ya, mas! Jihan itu cuma punya gue!"

Nusa mendelik, "idih!" cibir Nusa tajam karena tahu betul itu memang candaan.

"Itu bang Heru gak berhenti-hentinya deketin Jihan, padahal Jihannya aja udah keliatan najis gitu sama dia," komentar Sam saat melihat gerak-gerik Jihan yang nampak tak nyaman.

"Tapi Jihannya keliatan lebih najis sama lo sih Sam," celetuk Nusa pedas.

"Makasih loh, Nus. Gue sekali gocek bisa dapet Erika." Sam mengerling pada Nusa.

The Theory of The Trio [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang