9 : Mau Terjun

110 22 0
                                    
















Jika hari Jumat adalah hari ekstrakurikuler maka hari rabu adalah hari olahraganya kelas IPA. Semua jurusan IPA kelas sebelas SMA Harapan melaksanakan mata pelajaran PJOK hari ini.

Sayangnya karena hari ini ada rapat guru sehingga kelas langsung free. Senang-senangnya hanya sampai disitu karena mata pelajaran olahraga sendiri harus tetap berlangsung dikarenakan belum diadakan pengambilan nilai bulanan yang diawasi ketua kelas masing-masing

Beberapa kelas diharuskan bergabung agar dapat menghemat waktu sehingga mereka nanti akan diperbolehkan istirahat dengan cepat.

Kali ini kelas IPA 1 dan IPA 4 tengah berolahraga bersama ditengah lapangan sekolah yang lumayan cerah diterangi teriknya matahari.

Beberapa murid terbagi beberapa tim. Ada yang memilih permainan tradisional ada juga yang memilih olahraga kesukaan masing-masing.

Seperti biasa Sastra Nugaraha adalah yang paling payah dibidang olahraga. Satu-satunya olahraga yang dikuasainya adalah skateboard. Hanya itu dan itu tidak ada disekolah.

"Sas jangan jadi beban tim!" peringat Nusa sudah mengambil posisi servis dibelakang.

Sastra mengacungkan jempol. Jihan melirik itu hanya menghela nafas sepertinya timnya akan sedikit berantakan tapi senyum cewek itu mengembang kembali ketika melihat kearah Erika yang berdiri didekat net menjadi spiker di tim mereka.

Nusa melambungkan bola dengan begitu tinggi sampai diterima oleh pihak lawan lalu pemuda itu berlari kedepan meskipun agak gugup karena disampingnya ada Erika yang tengah fokus pada permainan.

Erika mencempol tinggi rambutnya kali ini memamerkan leher putihnya. Erika selalu dengan sigap menerima bola dari Yohan.

Nusa terus-terusan meneguk ludah karena salah fokus sedangkan Sastra terus-menerus mengacaukan permainan.

Bola kini melambung kearah timnya dan Sastra berlari kencang hendak menerima tapi disisi lain juga Jihan tak mau kalah maju kedepan alhasil keduanya bertubrukan sedangkan bola jatuh ketengah lapang.

"Sas ini bola gue aelahh!!" Jihan berdecak mendorong Sastra tak terarah.

"Santai Han." Erika mendekat menepuk bahu Jihan sambil tertawa gemas.

Lagi-lagi Nusantara malah terpana begitu saja, ia sudah seperti orang bodoh dilapangan luas ini.










"NUSA JANGAN SALFOK MULU!"

Suara teriakan dari lantai dua membuat Nusa menoleh lalu mendelik tajam pada Sam yang tertawa disana.

Beberapa orang jadi ikut menoleh begitupun Jihan, "berisik lo," Kata Jihan galak dan Nusa memeletkan lidahnya lalu menutup jendela kelas kembali.

Mereka kembali fokus pada permainan berusaha mengejar skor sebanyak-banyaknya.

Permainan hampir selesai dengan skor seimbang. Ini termasuk beruntung karena di tim mereka ada Sastra yang menjadi beban tim karena lagi-lagi Sastra mengacau dengan menendang bola dengan keras sehingga bola malah out.

"Sas ini bukan sepak takraw, njir!" omel Nusa sedangkan Sastra nyengir menanggapinya.

"Sorry sorry."

Yohan menepuk-nepuk bahu Sastra, "gak papa tuh anak emang sensi kalo kalah voli."

Sastra mengerti tapi ia juga kasihan karena sebenarnya sekarang Nusa juga ingin terlihat bersinar didepan Erika tapi Sastra justru mengacaukannya.

The Theory of The Trio [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang