Andare 001

107 15 0
                                    

Pagi itu cahaya masuk lewat jendela mengusik tidur seorang wanita. Dia terbangun sambil menggercapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk pada indra penglihatannya.

"Huh.... Selamat pagi sandara"

Iya wanita itu adalah Sandara Adi Wiguna. Putri dari keluarga Adi Wiguna yang sangat di hormati.
Sandara yang saat ini sedang duduk didepan cermin dengan memakai seragam lengkap dengan rambut terurai itu memakaikan concealer untuk menutupi lebam lebam di tubuhnya.
Dengan riasan seadanya dia sudah tampak sangat cantik dan siap untuk berangkat ke sekolahnya.

"Semoga papa, kakak dan mama masih belum keluar kamar" ucap Sandara yang sedang memantapkan hati membuka pintu kamarnya.

Dara memakai earphone dan berjalan keluar rumah menuju halte, beruntungnya dia karna pagi ini semua anggota keluarganya belum keluar kamar jadi dia tak perlu repot-repot untuk menahan sakitnya pukulan dari papanya.

-Andare-

Sandara sedang duduk di kursi bis didekat jendela sambil mendengarkan lagu itu sedang terfokus pada jalanan namun dengan pikiran yang entah kemana. Hingga dia tak sadar banyak orang yang memperhatikannya, karna kecantikan Sandara.
Entahlah apakah Sandara tak sadar atau sandara sudah terbiasa???.

"Lihatlah dia sangat cantik"

"Iya dia cantik, tapi tidak dengan sifatnya"

"Kenapa memang???"

"Kau tidak tau rumor yang beredar? Menurut rumor dia itu psychopat!! Lihatlah kulit pucat dan wajah dingin itu, menatapnya saja membuatku bergidik ngeri"

"Ah tidak mungkin kau jangan mengada-ada"

Sekilas percakapan itu terdengar di telinga sandara, wanita itu hanya menanggapi percakapan bodoh itu dengan senyuman singkat. Menurut sandara itu sangat lucu, bagaimana dia bisa menjadi psychopat bila saat disiksa dia hanya bisa menangis dan lemah tanpa bisa membalas perbuatan mereka?? Sangat lucu bukan.

-andare-

Bus yang Sandara tumpangi sudah tiba di halte dekat sekolah. Sandara yang menyadari itu segera bersiap merapikan bajunya dan turun dari bis tersebut dengan tetap memakai earphone yang sedang memutar lagu itu.

"Selamat datang di tempat kamu diagung-agungkan Sandara" ucap sandara sambil menatap gerbang sekolahnya.

Sandara masuk dengan memasang wajah dinginnya itu berjalan melalui koridor menuju kelasnya. Di sepanjang jalan ia hanya fokus pada jalannya tanpa memperdulikan tatapan kagum dari masing masing orang yang ada disana. Semua murid menyingkir seolah memberikan jalan pada sang ratu Sandara.
Wajah dingin, kulit pucat, wajah yang cantik menjadikan Sandara sebagai primadona sekolahnya. Walau dengan sifat yang menyebalkan itu tidak membuat tahtanya sebagai primadona disekolahnya hilang begitu saja. Justru itu yang membuatnya semakin dikagumi.

-andare-

Andare - Takata Mashiho (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang