Andare 014

62 17 2
                                    

"oke hari ini kalian pelajari dulu materi yang udah bapak print, kalian bahas permasalahan yang ada di sana. Nanti kalok udah silahkan presentasi ke saya ya. Saya tinggal dulu karna ada urusan diluar sekolah"

Jam istirahat ini Dara dan Haruto sedang berlatih untuk olimpiade sains, dengan masalah yang baru saja terjadi membuat keduanya tampak tak bersahabat. Bahkan Haruto ingin protes karna harus berdua saja dengan gadis yang dia benci itu. Namun mau bagaimana lagi, ia harus menerima itu demi kelancaran olimpiade ini. Dara tidak begitu mempermasalahkan hal ini, karna jika dia tidak mau atau gagal hukuman yang ia terima dari papanya bisa saja lebih berat lagi.

Mereka berdua hening, sibuk membaca setumpuk kertas yang di berikan oleh pak Irul. Tiada pembicaraan apapun, bahkan di ruangan itu sangat sunyi hanya suara nafas saja yang terdengar. 15 menit mereka memahami materi yang ada, akhirnya Dara memutuskan untuk membuka pembicaraan untuk membahas materi. Dara harus mengalah, jika tidak itu gak akan berjalan dengan baik.

"Lo udah selesai?" Tanya Dara.

"Udh"

"Gimana menurut pendapat lo?"

"Ada beberapa pertanyaan yang gue kurang setuju dari segi realitanya"

"Point yang mana?"

"Halaman 3 paragraf 5 baris ke 2"

"Bener, gue juga kurang setuju sama pernyataan ini. Bahkan jika di praktekkan ini gak sesuai dengan apa reaksi yang terjadi"

"Iya, ada hal lain yang lo gak setuju?"

"Ada di hal 5 paragraf 7"

"Kenapa?"

"Sesuai pendapat dan hal yang gue lakuin, itu gak valid sama apa yang terjadi, sama seperti sebelumnya reaksi juga tidak sesuai sama apa yang tertulis"

"Tapi lo tau kan reaksi yang ditimbulkannya berbeda-beda di permasalahan ini?"

"Gue tau, tapi 87% hasil yang ditimbulkan itu lebih ke hasil yang gue dapet waktu praktek. Jadi kesimpulannya dia kurang tepat, bukan tidak tepat"

"Oke, ayo kita coba praktekin"

Mereka berdua memakai baju lab serta alat pelindung untuk mempraktekkan hal yang mereka bahas saat ini. Mereka mulai memasukkan satu persatu cairan dengan teliti dan hati-hati. 10 menit berlalu kini keduanya telah mendapat hasil yang tepat. Mereka membuat 2 ramuan dengan masing masing bahan sama.

"Keduanya sama dapet hasil seperti yang gue pikirin" ucap Dara.

"Berarti kita nanti tunjukin ini waktu kita presentasi"

"Oke"

(Maaf ya kalo ada yang salah, soalnya bukan ahlinya sains hehe)

Kini mereka berdua telah menyelesaikan latihan kali ini, bel pulang sekolah pun sudah berbunyi. Keduanya tengah merapikan materi dan buku-buku mereka kedalam tas.

"Udah kalian boleh pulang, bapak duluan ya"

"Iya pak" ucap mereka bersamaan.

Setelah pak irul pergi keduanya tampak sibuk sendiri, hingga Dara kebetulan sudah selesai terlebih dahulu untuk merapikan bukunya. Ia beranjak akan keluar dari ruangan tersebut, namun langkahnya terhenti saat Haruto menyekal lengannya kasar.

"Apalagi? Gue ada salah lagi?" Tanya Dara muak.

"Gue cuman mau ingetin lo, jangan deketin temen gue lagi. Apalagi mimpi jadi pacar Mashiho, karna lo ga akan bisa. Lo tau cewe yang lo tabrak tadi pagi, dia saingan terberat lo sekarang" ucapnya menekan.

"Sekali lagi gue ingetin juga ke lo, gue gak pernah deket deket sama temen temen lo itu. Dan gue juga gak berharap buat pacaran sama ketua geng lo itu. Dan gue juga bingung, kenapa lo selalu bilang buat gue jauhin temen lo setiap lo ketemu sama gue?"

"Karna lo wanita murahan! Jadi gue sebagai sahabat gak pengen sahabat gue berantem atau sakit gara gara jal*ng kayak lo"

"Udah selesai kan, lepasin tangan gue. Gue mau pulang" Dara sudah cukup muak dengan kata kata Haruto yang selalu sama. Dia memutuskan pergi dari pada berdebat hal yang tak berguna baginya. Toh dia juga tak salah, dia benar yang mendekati itu bukan dia tapi teman temannya.

-andare-

"Dar, lo pulang naik apa?" Tanya Junghwan yang datang dari arah belakang.

"Ah wan.. gue naik bis kayak biasa"

"Lo keburu pulang gak, kalo gak mau gue ajak jalan jalan dulu. Soalnya Wawan lagi bosen mau pulang, pengen jalan jalan dulu"

"Emmm... Boleh deh"

"Yeayyy... Makasii Dara cantik"

Mereka berdua berjalan menuju parkiran motor, tentu saja disana sudah lengkap anggota geng Arson yang tengah bercanda diatas motornya masing-masing.

"Eh Dara" sapa Yedam.

"Hai" saut Dara.

"Mau kemana lo Wan" tanya Jihoon kala melihat Junghwan mengeluarkan motor nya.

"Mau pulang sama Dara" ucapnya santai, mengundang perkataan dari Mashiho.

"Lo bareng gue aja Dar" kata Mashi sambil menghampiri Dara lalu memegang pergelangan tangannya.

"Engga usah, gue mau jalan-jalan sama Junghwan dulu"

"Gak boleh!" Emosi Mashi.

"Lo apa apaan sih, biarin napa" ucap Doyoung yang tak enak saat melihat Dara dibentak.

"Lo jangan ikut campur!!" Ucapnya tak bersahabat.

"Bisa gak sih gausah bertingkah? Kita belum sedeket itu sampek lo bisa ngatur kehidupan gue" ucap Dara sinis.

"Engga Dar, lo punya gue jadi lo gak boleh deket cowo lain"

Saat Dara ingin menjawab ia terhenti saat tangannya dipaksa untuk lepas dari tangan Mashiho. Dia kaget dan menoleh kearah wanita yang tengah melakukan hal itu. Wanita itu langsung sesegera mungkin memeluk Mashiho manja.

"Mashi... Kamu pulang sama aku aja ya, anterin aku pulang. Mama gak bisa jemput pap juga gak bisa, mang ujang juga lagi pulang kampung"

"Udah lo sama dia aja, gue pergi. Ayo Wan"
Dara langsung naik ke motor Junghwan, dan meminta untuk segera pergi dari sana. Setelah keduanya pergi Mashiho segera menepis kasar tangan Sarah yang melingkar ditangannya.

"Lo apa-apaan sih Sar! Jangan deket deket kita udah gaada hubungan lagi! Yuk cabut"
Setelah mengatakan itu geng Arson langsung pergi dari sana. Meninggalkan Sarah sendirian yang tengah cemberut ditempat ia berdiri.

"Ini pasti gara gara cewek itu, awas aja gua bakal bales dia!" Ucapnya mengancam.

-andare-

Andare - Takata Mashiho (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang