Andare 011

70 17 0
                                    

Gadis cantik dan seorang pemuda itu kini telah tiba di suatu tempat setelah perjalanannya yang panjang. Mereka tiba di suatu cafe di jalan perbukitan. "Cafe Prince" tempatnya sangat nyaman, bahkan hanya dipandang dari luarpun. Pemuda itu memakirkan kendaraannya dan bergegas keluar dan membukakan pintu untuk sang pujaan hatinya itu. Namun sang gadis tak kunjung keluar, rupa rupanya dia kesusahan untuk membuka sabuk pengamannya.

"Aku bantu"

"Gak-"
Belum sang gadis selesai berbicara, dia dikejutkan dengan perlakuan lawan bicaranya yang tiba-tiba membukakan sabuk pengamannya, dia hanya menahan nafasnya saat tak sengaja bertemu tatap dengan si pemuda. Dengan segera mereka memutus kontak mata lalu salah tingkah dengan wajah memerah.

Namun jika terus seperti ini sepertinya terlalu sulit memecahkan kecanggungan itu, mau tidak mau sang pemuda mengalah membuka obrolan terlebih dahulu.

"Ayo masuk, keburu malem"

"Ah...a-ayo" gugup gadis itu.

Mereka berdua telah memasuki cafe itu, aroma roti yang semerbak harum di seluruh ruangan dengan sedikit aroma kopi yang bercampur membuat sang gadis sedikit mengeluarkan senyumannya yang jarang ia perlihatkan.

"Dara cantik banget lo kalo senyum. Semoga senyuman itu gak bakal pernah ilang ya" ucap Mashiho dalam hati.

"Dar, mau pesen apa?"

"Eummm... Kayaknya aku pesen latte gulanya agak dikit aja"

"Mbak latte gulanya agak dikit ya, sama amerikano dingin satu" ucap Mashiho ke kasir.

"Mau makan Dar?" Lanjut tanya Mashi ke Dara.

"Eumm... Aku mau roti aja deh satu, cake yang baunya kayak ini"

"Mbak cakenya satu ya yang aromanya kayak disini, sama wafflenya 1 toping madu aja satu"

Setelah menyelesaikan pesanan mereka berjalan menuju tempat yang berada di luar, karna tujuan mashi mengajak Dara kemari salah satunya adalah melihat bintang dan pemandangan malam yang indah dari cafe ini. Mereka sudah sejauh ini, jadi Mashi tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia ingin mengungkapkan perasaannya.

Makanan baru saja datang, dari 10 menit lalu Dara tak berhentinya kagum memandang pemandangan indah dari tempat ini. Dia tak tau ada tempat yang seperti ini ditengah kota yang padat dengan kemacetan.

"Silahkan dinikmati kak" ucap pelayan.

"Terimakasih" jawab Dara.

Gadis itu mulai meminum coffee nya untuk menghangatkan tubuh nya, karna keadaan disini sedikit dingin karna ini masih termasuk daerah puncak.

"Dar gua suka sama lo" tegas Mashi blak-blakan itu membuat Dara menatapnya kaget.

"Jangan kaget, gue tunggu lo suka sama gue.dan selama itu juga, gue gak akan bolehin lo lirik yang lain. Dan suatu saat lo pasti jadi milik gue, gue yakin itu"

"Terserah lo, tapi gue gak janji bakal suka sama lo" ucap Dara dingin sambil keasikan memakan kuenya, tak menatap Mashi sama sekali, padahal lelaki itu kali ini menatapnya tulus.

"Gue tunggu lo, dan kasih waktu sebulan lo bakal gue bikin jatuh cinta sama gue saat itu" yakin Mashi mantap.

"Pd banget bisa bikin gue jatuh cinta"

"Karna gue tau lo gimana Dar"

"Lo gak tau" Dara menghentikan acara makannya.
"Lo bahkan baru tahu 10% dari seluruh hidup gue, jadi jangan bilang lo tau gue gimana. Sekalipun lo cari tau, itu rumit" ucap Dara

"Walaupun rumit gue bakal pecahin Dar, karna gue segitu cintanya sama lo. Lo tau, gue tertarik sama lo dari awal kita ketemu di kelas lo, dan takdir mempertemukan kita di berbagai macam keadaan. Itu yang buat gue sadar kalo gue cinta dan sayang banget sama lo. Jadi jangan salahin gue kalo perasaan ini tumbuh dengan alami"

"Lo boleh cinta sama gue, tapi lo harus tau juga gue. Gue gak seperti yang lo liat selama ini"
"Eum.. kuenya enak, gue suka" tak ingin memperdalam obrolan Dara mengalihkan pembicaraan itu, Mashiho yang peka pun langsung mengambil sikap yang tepat.

"Ini coba wafflenya" Mashiho coba menyuapkan sepotong waffle pada Dara.

"Biar gue sendiri" tolak Dara

"Gak, udah makan aja jangan bantah sekali kali sama calon pacar" ucap Mashiho ke-PD an.

Mau tak mau Dara menerima suapan dari Mashiho itu.

"Enak ga?"

"Gue gak suka madu"

"Sorry gue gak tau Dar, muntahin aja gapapa" sesal Mashi.

"Gak usah gapapa" Dara tetap menelan itu, dia juga tak marah hanya karna masalah sepele seperti ini.

Lama mengobrol sambil memakan makanan mereka, hari pun semakin larut, mereka memutuskan untuk pulang. Mengingat besok juga sekolah juga perintah ayah Dara.

"Kita pulang sekarang yuk" ajak Mashi.

"Ayo" kata Dara singkat.

"Gak mau bungkus apa gitu?"

"Gausah kita langsung pulang aja" ucap Dara bersabar, lalu mereka menuju parkiran dan pulang.

-andare-





Hai.. maaf ya aku telat buat up, lagi ada masalah soalnya hehe... Terimakasih udah mau baca cerita aku, jangan lupa vote ya.. besok aku up lagi...
Maaf kalo ceritanya masih belum jalan, Mashiho sama Dara lagi pdkt cara aneh, jadi agak lama juga wkwk...
Nantiin aja ya, cerita cerita selanjutnya💓

Nantiin aja ya, cerita cerita selanjutnya💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Andare - Takata Mashiho (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang