TA#5 Tevallus Academy

157 35 2
                                    

Rei sampai di Tevallus Academy, lebih tepatnya sebuah bangunan yang tak kalah indah dan mewah dari sebuah kastel. Dimana Rei lagi-lagi tak habis pikir seberapa kaya kerajaan Azela ini.

Setelah terdiam sejenak mengagumi sekolah barunya, Rei pun berjalan masuk menuju ruang kepala sekolah di iringi tatapan tajam dari beberapa siswa-siswi di sana. Jujur Rei tidak nyaman tapi tak ia pedulikan.

Di ruangan kepala sekolah, Rei bertemu dengan seorang pria kisaran umur 50 tahun, Rei memberikan berkas dari ayahnya lalu kemudian diantar oleh seorang guru bernama Meissa ke kelas.

Tevallus Academy terdiri dari 4 bangunan megah yang membentuk kotak persegi panjang dan di kelilingi oleh taman yang indah serta hutan yang cukup rimbun. Rei yakin jika masuk kesana ia akan tersesat.

Gedung utara untuk bangsawan kelas atas dan keluarga kerajaan, gedung selatan untuk bangsawan kelas menengah, gedung timur dan barat untuk bangsawan kelas rendah dan kesatria.

Meissa dan Rei sampai di kelas, lebih tepatnya gedung utara, ya seperti yang kita tau Rei adalah keluarga kerajaan.

Rei memperkenalkan diri kepada mereka yang ada di kelas layaknya siswa baru, akan tetapi penolakan jelas terlihat dari raut wajah mereka membuat Rei sedih dan kecewa.

Tak lama seorang guru bernama pobi muncul, tanda bahwa pelajaran akan segera dimulai.

Ada beberapa pelajaran yang akan di terima di Tevallus Academy, yaitu pengetahuan umum, sejarah kerajaan, pengendalian kekuatan, penggunaan senjata, politik, pertahanan dan etika.

Tidak seperti di dunia manusia yang berganti mata pelajaran setiap beberapa jam, di Tevallus Academy hanya ada satu mata pelajaran perharinya, dengan kata lain kita akan belajar satu mata pelajaran sehari full, tentunya akan di beri jeda untuk istirahat.

Entah sial, kurang beruntung atau mungkin keduanya. Di hari pertama Rei masuk, pelajaran yang diterima adalah pengendalian kekuatan. Mau tak mau Rei harus membuang kata damai dan lancar dari pikirannya.

" Rei, boleh aku tau apa kekuatan mu?" Tanya pobi, guru yang mengajar membuyarkan lamunannya.

Rei tau tak ada maksud lain dari pertanyaan itu, karna untuk mengajar seseorang kau harus mengetahui kemampuannya agar dapat memberi pengarahan yang sesuai. Tapi masalahnya adalah Rei sendiri tak tau apa kekuatan yang ia miliki.

" Maaf, aku tak tahu kekuatan milikku" jawab Rei jujur dengan wajah kecewa dan sedikit malu mendapat tatapan remeh dari murid-murid sekitar.

Tatapan yang seolah berkata, apa yang di harapkan dari pangeran berdarah campuran sepertinya.

Melihat suasana yang cukup tidak mengenakkan, guru bernama pobi pun angkat bicara.

" Baiklah, kalau begitu kamu bisa pergi ke taman belakang sekolah, aku akan kesana setelah memberi beberapa arahan pada murid lain" ucap guru Pobi yang di angguki Rei.

Sesuai perkataan sang guru, ia berjalan menuju taman yang dimaksud. Taman yang di penuhi bunga dan pohon berwarna-warni, jangan lupakan kupu-kupu dan burung yang juga tak kalah indahnya.

Sejenak Rei melupakan rasa sedih dan kecewanya, ia kemudian menjelajahi taman itu tanpa henti menggumamkan kata wow dan keren.

Hingga akhirnya ia lelah dan memanjat salah satu pohon disana. Rei duduk di tangkai pohon itu dan menyandarkan kepalanya ke batang pohon, sembari kakinya menjuntai dan ia ayunkan.

Dari kejauhan, Rei dapat melihat cahaya berwarna-warni berasal dari gedung utara yang mana itu adalah kelasnya. Rei bisa menebak bahwa pelajaran pengendalian kekuatan sudah dimulai. Seketika rasa sedih kembali memenuhi dada Rei.

Tevallus AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang