TA#25 Guild Shadow Light

87 23 4
                                    

" aku butuh seseorang yang bisa mengawal dan menunjukkan letak Shadow Light "

Setelah Rei berbisik, bartender tersebut kemudian tersenyum. Ia lalu memanggil salah seorang yang duduk di dalam bar itu. Dengan cepat yang di panggil datang menghampiri.

" Orang ini akan melakukan apa yang anda inginkan "

Bartender berbicara menepuk punggung pemuda yang berdiri di sampingnya. Terlihat tidak jauh berbeda dari umur Rei, mungkin 2 tahun lebih tua.

Mendapat apa yang di inginkan, Rei memberi beberapa koin emas pada bartender. Karena mata uang di Azela masih seperti zaman dulu. Walaupun fasilitas dan fashion nya sudah sangat modern seperti di dunia manusia.

" Jika anda butuh sesuatu lagi, jangan ragu untuk datang kembali tuan muda "

Bartender sedikit membungkuk sebagai bentuk hormat. Rei beranjak keluar dari bar bersama pemuda dengan bekas luka di lehernya, yang tadi di kenalkan oleh bartender.

Selama berjalan pemuda tadi tak hentinya menatap Rei. Merasa di awasi, Rei pun balik menatap pemuda berambut merah itu.

" Ada yang ingin kau tanyakan? "

Rei berinisiatif membuka percakapan dalam perjalanan, mungkin karena agak risih dengan tatapan nya.

" Tidak ada, saya hanya kagum dengan pangeran yang berani datang ke tempat tadi tanpa pengawalan. "

Seketika pemuda bermata hazel itu berhenti, mendengar penuturan barusan. Bagaimana dia bisa tahu. Itulah yang Rei pikiran saat ini.

" Serigala bersurai perak dan merah yang ada bersama anda sangat langka, begitupula dengan tanda di kakinya. Siapapun yang hadir di turnamen hari itu pasti mengenalinya "
Pria yang lebih tua berucap seolah mendengar isi hati sang pangeran. Rei memegang kepalanya. Kenapa tidak terpikirkan.

" Karena kau sudah tahu. Apa ada cara untuk menyembunyikan Ann, maksudku serigala ini "
Rei menatap kearah Ann dan mengelusnya. Sedangkan sang serigala tampak menikmati elusan itu.

" Tentu ada, ikuti saya "

Keduanya berjalan kearah sebuah toko cukup lama, membuat Rei curiga dan was-was. Bagaimana kalau ini jebakan, aku tidak boleh lengah.

Pemuda bermata hazel itu, dengan siagap berjalan di belakang si pemuda berambut merah. Sampai akhirnya mereka tiba di toko yang dimaksud, setelah melalui beberapa gang kecil.

Toko Obat?, Gumam Rei membaca papan nama di atas pintu toko, ia lalu mengekor masuk di belakang pemuda berambut merah yang membawanya.

" Hai Jack, aku butuh potion untuk mengubah bentuk. " Ucapnya pada seseorang yang sedang meracik obat di meja.

" Kau membawa orang baru. " Orang yang lebih tua dari Rei dan pemuda berambut merah itu menatap kearah Rei.

" Anak ini tidak mengganggu mu kan?" Tanya Jack pada Rei memastikan. Melihat situasi, Rei pun dengan sopan mengatakan Tidak, membuat orang tua itu mengangguk.

Sepertinya orang tua itu sangat menyayangi si rambut merah. Pikir Rei melihat interaksi keduanya.

" Ini, efeknya bertahan 5 jam, jadi pastikan ingat jangan sampai berubah di waktu yang tidak kau inginkan "

Jack pria tua itu memberikan sebotol potion atau ramuan berwarna ungu kepada Rei. Berniat meminum, Rei di tahan.

" Itu untuk hewan bukan untuk vampir "

Sanggah si rambut merah. Hampir saja. Rei kemudian memberikan potion itu pada Ann. Sedikit demi sedikit bulu serigala itu berubah menjadi abu-abu kelam bahkan tanda di kakinya pun mulai menghilang.

Tevallus AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang