"Dek, Kak Bri kangen, loh. Adek pulang aja, yo! Kak Bri jemput."
"Emoh!"
"Oh, apa Kak Bri yang nginep kosnya Adek? Iyo?"
Hidung Aiden mengerut, "Ndak ono yo nginep-nginep! Awas aja Kak Bri nginep sini. Tak aduin ke Mami nanti."
Brian diseberang memasang wajah merana di sambungan video call mereka.
"Adek kok nakal ke Kak Bri! Kak Bri nangis, nih!"
"Bodo amat."
"Minggir, Bri. Abang arep ngomong ambek Adek."
"Ck! Abang ganggu wae, ah!"
Gambar di layar ponsel berganti jadi wajah Joss setelah sesaat terdengar perdebatan di seberang.
"Dek, gak mau balik ke rumah aja, ta?"
Aiden memutar mata malas.
"Enggak! Moso lagi ngekos sehari disuruh balik ke rumah."
"Yawes. Ngekos seminggu, habis itu balik ke rumah, yo?!"
Aiden berdecak, "Mami mana?"
"Loh, kok malah nyari Mami?"
"Adek males ngomong sama Abang sama Kakak."
Suara tawa lembut Mami terdengar di seberang. Panggilan video call beralih menampakkan wajah Mami sama Papi.
"Piye, Dek? Semua oke?" Papi bertanya.
"Oke, Pi. Adek udah kenalan sama anak kos sini. Baik mereka. Tadi Adek diajak makan gorengan bareng." Aiden bercerita semangat.
"Syukurlah kalo gitu." Papi mengangguk lega.
"Dek, kamu makan gorengan? Jangan banyak-banyak yo, nak. Nanti nek batuk terus tenggorokanmu sakit lagi, loh."
Mami memperingatkan. Aiden mengangguk.
"Ndak kok, Mi. Tadi Adek cuma makan pisang goreng aja, satu."
"Biarin, Mi. Nanti nek bandel, terus sakit, biar Kakak culik bawa balik ke rumah lagi."
Wajah tengil yang sayangnya ganteng milik Brian ikut muncul di belakang Papi-Mami.
"Kakak, diem! Kakak tuh gak diajak!"
Brian tertawa ngakak. Entah dapat darimana adeknya kata-kata alay begitu.
"Wes makan malam belum, Dek?" Mami bertanya.
Menggeleng, "Belum, Mi. Bingung Adek mau makan apa."
"Mami tadi suruh Bi Mur anterin makanan ke kosmu. Nanti kamu makan bareng temen-temen di sana, yo."
"Oke, Mami."
Tok tok tok
"Den, keluar. Makan malem bareng, ayo!" Pintu kamar Aiden diketuk, disusul suara Kemal dari luar.
"Oh, iyo, Mas. Sebentar." Jawabnya singkat.
"Siapa, Dek?" Papi tanya.
"Mas Kemal, Pi. Anak kos sini. Ngajakin makan katanya."
"Loh, Bi Mur wes nyampe?" Gantian Mami bertanya heran. Seingatnya ART nya itu baru berangkat lima menit lalu.
"Ndak tahu, Mi. Belum ki kayak'e." Aiden menggaruk alisnya yang tidak gatal.
"Yawes nek gitu. Mami tutup telfonnya, ya. Kamu hati-hati di sana. Jaga diri yo, nak. Kalau ada apa-apa, kabari Mami. Love you, Nak."
"Love you, Mami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kos 🏡
Teen Fiction"Adek mau ngekos!" -Adek. "Gak boleh." -Mas. "No way!" - Abang. "Skip!" -Kakak. "Au ah! Semuanya jahat sama adek!!" - Adek T^T . . Tentang anak bungsu yang pengen mandiri. Tentang tiga kakak yang posesif. Tentang drama anak kos yang--- Ah, sudahlah!