BRAAAKK!!!
"AKHIRNYA OSPEK SELESAI JUGA, YA TUHAN!!!"
Pintu yang menjeblak terbuka membuat kaget Bastian, Zico, sama Vano di ruang santai.
"Bangsat, Mick! Tuh pintu nek sampek rusak, tak hajar koen, ya!" Bastian dengan makiannya.
"Ehehe, sorry, Mas!" Mick nyengir tak berdosa.
Aiden tak berucap apa-apa. Hanya langsung mendusel rebahan di antara Zico dan Vano yang nonton acara dangdut di TV.
"Geser dikit... Geser dikit..." Ucapnya pelan. Menyelipkan tubuhnya diantara tubuh besar dua tetua kos itu.
"Buset! Iki bocah kenopo coba dateng-dateng langsung ndusel macem kucing ngene." Zico bingung.
Aiden menatap Zico tanpa ekspresi. Lalu...
"Miauuuww."
"Hiiiiiii!!!!"
Zico merinding saat tiba-tiba Aiden mengeong macem kucing dan memeluknya serta mendusel layaknya anak kucing ke dia.
"Lepas, Den! Sana, loh! Nemplok ndek Vano sana!"
"Miaw meong!"
"Den! Heh, Den! Koen kenopo, woy (kamu kenapa, woy)?? Sadar, Den! Sadar!"
Zico panik saat Aiden bukannya melepas lilitan pada tubuhnya, justru makin melilit Zico erat sambil meong-meong kaya kucing beneran.
"Ahahaaha... Aiden kesurupan setan kucing!" Bastian ngakak.
"Piara wae, Zi. Lumayan, duwe (punya) anak kucing gemes no." Vano jadi ikut-ikut.
"Emoh (ogah)!! Den, lepasin, Den!"
"Piara aku, Mas Zi. Aku kucing gampangan, kok. Dikasih makan sehari tiga kali ambek cukup kasih sayang wae, aku wes nggak rewel, kok." Aiden tambah ngelantur.
"Hahaha... Iki bocah temenan (beneran) ketempelan kayak e." Bastian ngakak sampai mukul-mukul Mick disampingnya.
"Aduh! Ketawa mah ketawa aja. Gak usah pakai mukul segala kali, Mas." Mick protes.
"Dikit doang, elah."
Aiden ketawa dalam hati berhasil mengusili Zico. Matanya mengedar. Melihat Vano yang anteng melihat TV.
"Mas Vano~~"
Bulu kuduk Vano langsung berdiri. Menoleh pada Aiden dengan tatapan mengancam.
"Den, jangan berani-berani..."
"Ehehe..."
"AIDEN!!!"
Dan sore yang tenang di kos, berubah rusuh saat Aiden dengan jiwa usilnya menjadikan mas-mas kosnya sebagai sasaran.
🏡Anak Kos SGM🏡
Naka sama Aiden lagi gonjrengan di teras kos sabtu pagi ini. Bersama Mars yang jadi vokalis, ditambah Neo sama Win yang jadi backing vocal abal-abal. Nyanyi-nyanyi sambil memperhatikan orang lalu-lalang. Sesekali menggoda mahasiswi-mahasiswi yang ngekos di sekitaran kos mereka yang sekiranya mereka kenal.
Kalo yang gak kenal?
Ya gak mereka godain, lah. Nggak sopan itu.
Jreng... Jreeng... Jreeeng...
"Hatiku berkata ingin katakan cinta..." - Mars.
"C.I.N.T.A~~~" Win + Neo.
"... Namun aku malu untuk mengawalinya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kos 🏡
Teen Fiction"Adek mau ngekos!" -Adek. "Gak boleh." -Mas. "No way!" - Abang. "Skip!" -Kakak. "Au ah! Semuanya jahat sama adek!!" - Adek T^T . . Tentang anak bungsu yang pengen mandiri. Tentang tiga kakak yang posesif. Tentang drama anak kos yang--- Ah, sudahlah!