Jimin sangat malu karena Jungkook sudah melihat semua belanjaannya. Jungkook tertawa sambil menghampiri Jimin yang masih menutup wajahnya. Jungkook menarik handuk itu pelan dan mengangkat kepala Jimin supaya menatap kearahnya.
Wajah Jimin sangat merah dengan bibir mengerucut apalagi matanya terlihat berkaca-kaca, Jungkook tersenyum manis dan membawa Jimin pada pelukannya.
"Kenapa harus malu sih, kan aku sudah melihat semuanya. Tubuhmu."ucap Jungkook.
Jimin memukul dada Jungkook saat mendengar perkataan Jungkook, Jungkook tertawa kembali lalu mencium kening Jimin.
"Sudah jangan malu, aku pijat kakimu supaya tidak pegal."ucap Jungkook.
Jimin duduk bersandar ke kepala ranjang dengan Jungkook yang memijat kaki Jimin. Selain itu, Jungkook mendengarkan Jimin yang bercerita tentang pergi bersama ibu-ibu sosialita.
Jungkook bahkan ikut tertawa saat melihat Jimin bercicit malu menceritakan baju sexy itu.
"Sudah Jungkook, sudah mendingan. Aku ingin tidur, ngantuk."ucap Jimin.
Jungkook menghentikan acara memijatnya. Jungkook beranjak dan mematikan lampu kamar dan hanya lampu tidur yang menyala. Jungkook melihat Jimin sudah berbaring menyamping.
Jungkook naik ke atas ranjang lalu menarik selimut menyelimuti mereka berdua. Jungkook bahkan mengangkat kepala Jimin supaya tidur di lengannya dan lagi, Jungkook memeluk Jimin dari belakang.
"Boleh aku katakan sesuatu?"bisik Jungkook.
Jimin merinding merasakan nafas Jungkook di samping telinga nya, "katakan."
"Aku mulai menyukaimu jadi bantu aku lagi supaya bisa mencintaimu."bisik Jungkook.
Jimin yang mendengarnya terharu, Jimin tersenyum dan menangkap tangan Jungkook yang berada di atas perut nya.
"Perlahan saja, biarkan semuanya mengalir begitu saja. Tapi terimakasih telah menyukai ku."ucap Jimin.
Jungkook membalikkan badannya Jimin, mereka bertatapan di kamar yang hanya diterangi lampu tidur saja. Jungkook mencium kening Jimin lalu mencium bibir Jimin.
Menghisap, menjilat, serta mengigit bibir Jimin. Mereka berciuman, bahkan tangan Jungkook pun sambil meremas payudara Jimin yang sintal itu. Merambat ke punggung untuk melepaskan mengait bra milik Jimin, Jimin merinding saat tangan Jungkook mengusap punggung serta perutnya.
Tangan Jungkook akan merambat ke bawah namun Jimin tahan, Jimin melepaskan ciumannya dan menatap Jungkook.
"Why?"tanya Jungkook serak.
"Aku sedang datang bulan."ucap Jimin.
Jungkook menghela nafas, "baiklah, ayo tidur saja."ucap Jungkook.
Jungkook menarik Jimin pada pelukannya, mengusap punggung Jimin supaya Jimin tertidur. Hei, dia sudah tegang tapi Jimin baru memberitahu nya. Oh astaga, dia harus cepat membuat Jimin tertidur supaya dirinya bisa menyelesaikan masalah ini.
~~~
Keesokan harinya
Jimin terbangun karena alarm, badannya bergerak sedikit dan sekarang sudah tak sakit lagi. Iya, tadi malam perut Jimin sangat sakit karena hari pertama haid.
Jungkook yang baru selesai mandi pun langsung khawatir saat melihat Jimin meringkuk sambil meringis bahkan keluar keringat dingin dari tubuh Jimin.
Jungkook dengan telaten menjaga Jimin, memberikan kompresan untuk perut Jimin. Membuatkan air gula merah panas dan mengelap keringat Jimin. Bahkan selama tidur pun Jungkook memeluk Jimin dari belakang sambil mengelus perut Jimin. Enaknya kalo ada yang menjaga kaya Jungkook waktu haid.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] I LOVE YOU JIMIN [PDF]
RomanceCompleted in Pdf Jimin girl x Jungkook boy "Yak, apa yang kau lakukan padaku?"Jimin "Aku akan bertanggung jawab."Jungkook Bagaimana jika Jungkook yang telah melakukan hal diluar dugaannya dan bagaimana jika cinta masa lalu Jungkook kembali datang da...