Pt 3

1.1K 124 8
                                    

Jimin serta Jungkook dalam perjalanan menuju rumah Jungkook untuk membicarakan tanggal pernikahan mereka.

"Eomma, aku datang."teriak Jungkook.

"Aigo, kenapa harus berteriak sih."ucap Nyonya Jeon dari dapur dan menghampiri Jimin dan Jungkook.

Jungkook hanya tersenyum, "Annyeong haseyo Eomma."ucap Jimin dan membungkukkan badannya.

"Nde, annyeong"jawab Nyonya Jeon.

"Eomma, apa Appa sudah pulang?"tanya Jungkook.

"Sudah, Appa mu masih di ruang kerjanya, susul sana."ucap Nyonya Jeon.

Jungkook mengangguk dan berjalan kearah ruang kerja Tuan Jeon, "Kemari, duduklah."ucap Nyonya Jeon.

"Nde."ucap Jimin, "Hmm.. Eomma."

"Nde, ada apa?"tanya Nyonya Jeon.

"Apakah Eomma tidak akan malu mempunyai menantu sepertiku, derajat ku dengan Jungkook berbeda jauh Eomma."ucap Jimin sambil menunduk.

"Kenapa harus malu, yang terpenting kalian bahagia dan Eomma juga akan bahagia."ucap Nyonya Jeon sambil mengelus kepala Jimin.

Jimin mengangkat kepalanya untuk menatap Nyonya Jeon yang sedang tersenyum, "Eomma, terimakasih." membalas senyuman Nyonya Jeon.

"Terimakasih kembali nak."setelah mengatakan itu Nyonya Jeon memeluk Jimin dan Jimin membalas pelukannya.

Dari arah atas terlihat Jungkook dan Tuan Jeon yang sedang berjalan menuju arah ruang tengah.

"Apa yang Appa lewatkan nih?"ucap Tuan Jeon saat sampai diruang tengah yang memperlihatkan Nyonya Jeon dan Jimin yang berpelukan.

Nyonya Jeon melepas pelukannya dan berdiri diikuti Jimin "Annyeong haseyo Tuan Jeon."ucap Jimin membungkuk.

"Annyeong, apa kau Jimin yang akan menjadi menantuku itu?"ucap Tuan Jeon.

Jimin akan menjawab tapi malah "Nde, dia akan menjadi istriku Appa."ucap Jungkook berjalan menuju Jimin dan merangkulnya.

Tuan Jeon mengangguk "Hati-hati saat bersama Jungkook di malam hari."

"Appa!"kesal Jungkook.

"Apa? Oh iya kalian kesini ingin membicarakan tanggal pernikahan kan?"tanya Tuan Jeon.

"Nde, Tuan Jeon."ucap Jimin mengangguk.

"Panggil aku Appa saja."ucap Tuan Jeon.

"Baiklah, Appa."ucap Jimin.

"Nah bagus, jadi?"

Mereka berdiskusi dan akhirnya menentukan tanggal untuk pernikahan yang akan dilaksanakan bulan Juli ini tepatnya tanggal 28 nanti.

🐣🐰🐣

"Kau ingin jalan-jalan?"tanya Jungkook.

"Bisakah kita ke makam Eomma dan Appa?"ucap Jimin.

"Tentu."ucap Jungkook dan menjalankan mobilnya menuju pemakaman.

Mereka berkendara menuju pemakaman orang tua Jimin. Setelah sampai, mereka segera turun dan jangan lupakan 2 buket bunga yang ada ditangan Jimin yang dibelinya saat di perjalanan.

"Annyeong haseyo, Eomma Appa bagaimana kabar kalian?"ucap Jimin sambil membungkuk.

Jungkook menatap Jimin sebelum membungkuk, "Annyeong haseyo Eomma Appa, aku ingin meminta restu dari kalian berdua.a ku akan menikahi Jimin akhir bulan ini."ucap Jungkook.

Jimin hanya menatap Jungkook yang meminta restu dari kedua orangtuanya walaupun tidak akan dijawab. Jimin mengalihkan tatapan nya ke arah dua gundukan itu.

"Eomma, aku mohon restui kami aku akan menikah dengan Jungkook, aku yakin padanya Eomma bahwa dia akan menjagaku dan melindungi ku."batin Jimin.

"Aku berjanji akan menjaga Jimin. Jika aku berkhianat, aku akan menyiksa diriku sendiri. Aku tau jika aku belum mencintai Jimin tapi cinta bisa datang karena terbiasa bukan? Jadi aku harap kalian berdua merestui kami dan semoga kamu selalu bersama dan selalu bahagia."batin Jungkook.

Jimin membungkuk, "Kami pergi Eomma, Appa."ucap Jimin setelah memanjatkan doa untuk kedua orang tuanya.

Jungkook pun ikut membungkuk dan mereka berjalan meninggalkan pemakaman, Jimin hanya berdiam diri dengan melihat pemandangan dari jendela mobil.

"Jimin, kau baik?"tanya Jungkook.

Jimin menatap Jungkook yang menyetir, "Aku baik."jawab Jimin.

Jungkook mengerutkan keningnya lalu menghela napas, mungkin Jimin masih merindukan kedua orangtuanya.

"Apa aku akan baik-baik saja dengan Jungkook? Jungkook kan hanya bertanggungjawab karna dia tidak sengaja menyetubuhiku. Dia menikahiku hanya karna itu, dia hanya bertanggungjawab bukan karena dia mencintaiku, Eomma bagaimana jika Jungkook pergi meninggalkanku, aku hanyalah orang yang rendah yang membanggakan harga diriku saja tapi Jungkook, dia adalah orang yang derajatnya jauh berbeda denganku, apa yang harus aku lakukan Eomma."batin Jimin.

Jungkook mengerutkan keningnya, "Jimin kau melamun?"tanya Jungkook.

Jimin menoleh ke arah Jungkook, "eoh? Ti-tidak aku hanya melihat pemandangan saja."ucap gagap Jimin.

Jungkook terkejut karna dia melihat buliran air mata yang jatuh dari mata Jimin tanpa Jimin sadari, Jungkook mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Jimin.

"Jimin, kau berbohong, kenapa kau menangis?"tanya Jungkook.

"Ti-tidak, aku tidak menangis."jawab Jimin sambil menghapus air matanya.

"Oh kita sudah sampai apartemen."sambung Jimin sambil membuka sealbeat.

"Jimin.."ucapan Jungkook terpotong karena Jimin.

"Aku lelah, lebih baik kita masuk. Bahas dilain waktu saja."ucap Jimin.

Jungkook menghela napas, dan menganggukkan kepala, "baiklah."

🐰🐣🐰

Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat Jimin yang sudah tertidur membelakangi nya dan dengan perlahan Jungkook mendekati Jimin yang tertidur.

Jungkook ikut merebahkan dirinya disamping Jimin yang membelakanginya, Jungkook melingkari tangannya ke pinggang Jimin dan menarik nya sampai punggung Jimin menempel di dada bidangnya.

"Sebenarnya kau kenapa Jimin, apa kau tidak bahagia jika kita menikah?"bisik Jungkook.

Jungkook menghela napas, "Aku akan mencoba untuk mencintaimu Jimin, good night."ucap Jungkook sambil mencium pundak Jimin dan bergabung dengan Jimin yang sudah berada di alam mimpi tanpa tau jika Jimin sendiri sedang menahan tangisnya.


































































"Hiks.."

TBC
Gimana ceritanya, aneh gk? Maaf ya aku lagi gk mood bikin nya, entah kenapa aku selalu merasa sakit hati sendiri kalo buat cerita ini.

[END] I LOVE YOU JIMIN [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang