Pt 8

1K 97 20
                                    

Keesokan harinya

Pagi ini terlihat seorang perempuan sedang menggunakan apron untuk memasak, tentu saja menggunakan apron masa menggunakan lap sih. Ok lupakan.

Perempuan itu adalah Jimin, dia terlihat sedang melamun hari ini mungkin karena perkataan Jungkook dan teman temannya kemarin malam.

"Kau sedang apa?"terdengar suara jungkook sedikit parau karena baru bangun tidur dan itu mengagetkan Jimin.

"Akhh.."pekik Jimin.

Tidak sengaja Jimin melukai tangan nya membuat tangan teriris pisau dan Jungkook yang mendengar rintihan sakit itu segera menghampiri Jimin. Saat Jungkook melihat bahwa jari Jimin berdarah dengan cepat Jungkook membawa jari itu kedalam mulutnya.

Jimin yang melihat itu hanya terdiam, tidak melalukan apa apa kecuali menatap Jungkook dengan pandangan kosong tapi kedua pipi nya yang mulai merah.

"Hei kau tak apa?"tanya Jungkook setelah memastikan bahwa darah di jari Jimin mulai berhenti.

Jimin tersentak dengan pertanyaan yang dilontarkan Jungkook dan Jimin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"ak-aku tidak apa apa."ucap Jimin sambil tersenyum.

Jungkook membawa Jimin untuk duduk di kursi dan mengambil kotak obat lalu mengoleskan alkohol pada jari Jimin yang terluka.

"Kau melamun? Kau melamun kan apa hmm."ujar Jungkook dengan membawa tangannya ke pipi Jimin dan mengelus pipi Jimin yang merona.

"Aku tidak melamun."ujar Jimin.

"Benarkah? Atau kau menatapku karena aku tampan."ujar Jungkook main main dengan senyumnya.

"Yah, kau tampan, sangat tampan."ucap Jimin dengan wajah yang makin merona.

"Aku sudah tau itu, aku memang tampan."ujar Jungkook.

"Tunggu sebentar, hampir selesai."ucap Jungkook.

Jungkook kembali melakukan pekerjaan nya yang sempat tertunda, ya apalagi jika bukan mengobati jari Jimin?

"Selesai."ujar Jungkook tersenyum.

"Terimakasih."ucap Jimin sambil melihat jarinya yang di plester.

"Lain kali hati-hati ok."ucap Jungkook sambil mengelus puncak kepala Jimin.

"Kau sih mengagetkanku jadinya teriris kan jariku."ujar Jimin.

"Iya maafkan aku, kau tau? Kau membuatku khawatir."ucap Jungkook.

"Kau khawatir padaku?"tanya Jimin lirih.

"Tentu saja, kau istriku dan aku berhak khawatir padamu."jawab Jungkook.

Jimin langsung menatap Jungkook setelah mendengar jawaban tersebut, mata nya terlihat berkaca-kaca.

"Hei kenapa? Uljima."ujar Jungkook sambil menghapus air mata yang menetes di pipi Jimin.

"Hikss.. Jungkook-ah.. hikss.."tangisan Jimin semakin kencang.

Jungkook yang melihatnya langsung membawa Jimin kedalam pelukan nya dan dengan cepat Jimin pun membalas pelukan Jungkook dengan kepala nya yang bersandar di dada bidang Jungkook.

"Hei kenapa kau menangis, apa perkataanku salah?"tanya Jungkook, Jimin menggeleng.

"Tidak."ucap Jimin.

"Lalu kenapa kau menangis hmm?"tanya Jungkook.

Jimin mendongkak dan Jungkook melihat ke bawah karena Jimin lebih pendek darinya.

"Baru pertama hiks.. kalinya kau hiks.. khawatir padaku hiks.. hiks.."ucap Jimin masih dengan segukkan nya.

"Hanya karena itu? Sudahlah jangan menangis lagi hmm, uljima."ujar Jungkook kembali membawa kepala Jimin untuk kembali bersandar pada dada bidangnya.

🐰🐣🐰

Setelah acara menangis tadi, Jimin sekarang sedang menonton tv di ruang tengah sambil menunggu Jungkook. Katanya, Jungkook akan mengajak nya jalan-jalan namun dia tidak tau Jungkook akan membawanya kemana.

Tak berapa lama terdengar langkah kaki mendekati ruang tengah dan Jimin mengalihkan pandangan nya yang awalnya melihat ke arah tv sekarang berpaling ke arah Jungkook. Terlihat Jungkook sudah berdiri dengan pakaian yang sangat rapi disana.

"Ayo berangkat."ujar Jungkook.

"Mau kemana?"tanya Jimin.

"Ikut saja, aku tau kau pasti bosan di rumah."ucap Jungkook.

"Baiklah, tunggu sebentar."

Jimin berlari kecil ke arah kamar mereka, mengambil Hoodie dari lemari lalu memakainya dan kembali ke bawah melihat Jungkook yang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Ayo."ujar Jimin.

"Oh sudah siap? Ayo berangkat."ucap Jungkook.

Mereka berjalan menuju parkiran dan naik mobil sport Jungkook.

"Kita akan pergi kemana memangnya?"tanya Jimin lagi.

"Sudah jangan banyak tanya, kau hanya harus duduk dengan tenang ok."ujar Jungkook.

Jimin hanya menganggukkan kepala lalu mengalihkan pandangan nya kearah depan. Tidak tau kemana Jungkook akan membawanya.

Perlakuan Jungkook ini membuat hatinya berbunga-bunga dan hatinya sedikit sakit saat suara Jungkook kemarin malam terngiang dalam kepalanya.

Jimin hanya mengharapkan satu saja, bisakah dirinya bahagia untuk sementara sebelum Jungkook kembali pada wanita masa lalunya?














































TBC
Pendek ya pendek ya.. gimana sama ceritanya? Semoga suka
Padahal pernah dapet juara menulis tapi tulisannya masih gk teratur. Gk papa lah, harap maklum hehe
Udah double up nih
R

evisi 7 September 2020

[END] I LOVE YOU JIMIN [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang