Pt 7

965 110 20
                                    

"Jadi begitu lah ceritanya"ucap Jungkook mengakhiri ceritanya.

Jimin hanya bisa menunduk saat sahabat Jungkook melihat ke arahnya dengan tatapan yang tak percaya.

"Jadi kau menikah dengannya karena itu?"tanya Namjoon.

Jungkook mengangguk, "iya."

"Wah daebak, kau memang lelaki sejati."ucap Hoseok.

"Tapi Jung dia bukan jalang kan, bisa saja dia hanya mengarang cerita."ucapan dari Yoongi membuat Jimin tersentak.

Tak terkecuali yang lain yang ada disana tersentak karena ucapan Yoongi, mereka langsung melihat ke arah Jimin yang menunduk dengan tangan yang mengerat pada tangan Jungkook.

"Hyung, dia bukan jalang, apa yang di ucapkannya memang benar adanya."ucap Jungkook kesal, Jungkook membawa Jimin ke dalam pelukannya.

"Aish Yoon, jagalah kata-katamu itu, kau melukai hati Jimin."ucap Seokjin.

"Hmm, mianhae."ucap Yoongi.

"Aku akan ke kamar, kalian tunggu disini."ucap Jungkook datar.

Jungkook membawa Jimin ke kamar mereka, saat menaiki ranjang tangisan Jimin langsung tumpah, tangisan nya yang tadi dia tahan akhirnya keluar.

"Uljima, jangan mendengarkan ucapan Yoongi Hyung."ucap Jungkook memeluk Jimin.

Jimin menggeleng, "mereka benar. Kau tidak tau siapa aku yang sebenarnya, siapa tau saja aku ini hanya mengarang cerita."ucap Jimin disela tangisannya.

"Hey itu semua tidak benar, aku melihat darah itu keluar dari 'itu' mu, jadi bagaimana kau bilang kau ini seorang jalang? Jangan dengarkan Hyung, mereka semua hanya tidak tau kebenaran nya saja."ucap Jungkook sambil menenangkan Jimin.

Jimin hanya mengangguk lalu memeluk Jungkook dengan erat, "Mianhae."

Jungkook mengangguk lalu mengusap rambut Jimin, "kau tenang saja, kau aman bersamaku. Aku akan melindungimu dan membelamu, aku janji."ucap Jungkook.
Mendengar itu Jimin makin mempererat pelukannya.

"Kau tunggu disini, aku akan kebawah untung mengobrol bersama mereka."ucap Jungkook dan Jimin mengangguk.

Jungkook melepaskan pelukan mereka lalu mencium kening Jimin sedikit lama.

"Tidurlah jika sudah mengantuk."ucap Jungkook.

Jimin mengangguk, "iya."

Jungkook berdiri dan keluar dari kamar mereka, dia ingin meluruskan semuanya dan tidak ingin para sahabatnya itu salah paham.

"Jung, apa Jimin baik-baik saja?"tanya Seokjin, Jungkook mengangguk.

"Mari selesaikan semuanya."

"Hm, kook-ah apa dia yatim piatu?"ucap Hoseok.

"Nde, dia yatim piatu, dia tinggal disini seorang diri. Orangtuanya telah meninggal karena kecelakaan dan diapun mempunyai seorang kakak laki-laki tapi dia tidak tau dimana karena kakak laki-lakinya itu pergi saat mereka masih kecil. Oh ya dan dia pun dari Gwangju, dia bekerja sebagai pengantar pizza dan kerja paruh waktu di cafe wings."ucap Jungkook.

"Kenapa aku merasa aneh, apa benar Jimin adalah adikku? Orangtuaku pun meninggal karena kecelakaan, ah tidak tidak, mungkin ini hanya kebetulan saja."gumam seseorang.

"Jadi dia seorang diri disini?"tanya Taehyung.

"Ya, dia sendiri."jawab Jungkook.

"Jungkook-ah, apa kau menikahinya hanya kau bertanggungjawab kan? apa kau mencintainya?"tanya Hoseok.

Jungkook tertegun dengan badan yang menegang karena pertanyaan dari Hoseok, "entahlah hyung, aku masih ragu untuk membuka hatiku."ucap Jungkook.

"Jung, jika kau seperti ini kau akan menyakiti Jimin nanti dan kau mungkin akan kehilangan Jimin. Aku merasa bahwa Jimin pun mencintaimu terlihat dari tatapan matanya itu."ucap Namjoon.

"Hyung, kau tau aku masih mencintai 'dia' hyung."ucap Jungkook.

"Untuk apa kau mencintai wanita yang sudah meninggalkan mu untuk pria lain, apa kau sudah gila kook-ah."bentak Yoongi.

"Jangan gila hyung, jika kau begini kau malah menyakiti Jimin, kau tau?"sahut Taehyung.

"Jungkook-ah sadarlah, di depan matamu sudah ada perempuan yang mau menjadi pendampingmu jangan sampai kau menyesal jika suatu saat nanti dia pergi dari hidupmu."ucap Namjoon.

"Sudahlah. Lebih baik kau pikirkan lagi baik-baik dan bukalah hatimu untuknya."ucap Seokjin.

"Tapi aku tidak bisa hyung."ucap Jungkook lirih.

"Bukannya tidak bisa, kau hanya belum bisa. Suatu saat kau pasti bisa membuka hatimu dan mencintainya."ucap Seokjin.

"Baiklah hyung."ucap Jungkook sambil menghela nafas.

"Lebih baik kami semua pergi. Ingat Jung jangan sampai kau menyesal suatu saat nanti jika Jimin pergi dari hidup mu."ucap Namjoon.

"Dan aku pastikan kau akan sangat menyesal karena membuat Jimin tersakiti."sambung Namjoon.

"Baiklah Hyung."ujar Jungkook.

Setelahnya mereka pun pergi dari apartemen Jungkook. Disisi lain, Jimin mendengarkan semuanya dan Jimin pun mendengar dengan jelas jika Jungkook tidak mencintainya dan berapa hancurnya hatinya saat dia mengetahui itu semua.

Jadi apa yang Jungkook lakukan ini hanya untuk menutupi ini semua, pikir Jimin. Jimin kembali masuk ke dalam kamarnya lalu merebahkan diri diranjang.

"Bagaimana nasib cintaku ini?"

"Apakah memang benar jika cinta pertama itu sulit untuk tercapai?"

"Bagaimana ini? Apakah aku harus melepaskan Jungkook? Bagaimana jika wanita itu kembali lagi dan menginginkan Jungkook? Apakah Jungkook akan kembali pada wanita itu?"

Di ruang tamu, Jungkook sedang merenungkan semuanya. Dirinya tak tahu harus bagaimana menghadapi ini semua tapi bolehkan dirinya egois? Menginginkan Jimin untuk selalu bersamanya?





































TBC

Jangan lupa vote and comment guys.
Revisi 7 September 2020
Kalian tau gk sih, kalo cerita ini tuh aku bikin waktu tahun 2018 akhir?
Aku tuh dari SMP udah suka banget baca buku dan bahkan cita-cita ku jad penulis tapi orangtua ku gk pada setuju dan akhirnya harus buang jauh-jauh cita cita ku itu, sakit banget

[END] I LOVE YOU JIMIN [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang