Dear Readers, Happy Reading 💕
Malam hari.
Kini Jisoo dan Jennie sedang terjebak dengan keadaan canggung, tidak ada dari mereka yang memulai percakapan, mereka pun sama-sama masih mengenakan gaun dan tuxedo.
"Ji-Jisoo, kau boleh mandi terlebih dahulu" ucap Jennie dengan gugup, Jisoo menganggukan kepalanya lalu ia berjalan dengan sedikit susah akibat gaun yang ia kenakan.
"Biarku bantu" ucap Jennie berjalan menuju Jisoo, ia menundukan badannya, Jennie sedikit mengangkat gaun Jisoo.
"Terimakasih" ucap Jisoo tersenyum dengan tulus, Jennie mengangguk lalu Jisoo menutup pintu kamar mandi-baru saja Jennie akan membalikkan badannya namun terdengar suara pintu yang terbuka.
"Eee, Jennie? Bisa bantu aku? Ini susah" ucap Jisoo, ia membalikan badannya.
Jennie yang paham pun mulai mendekatkan dirinya pada Jisoo, tangannya membuka resleting gaun Jisoo membuat punggung polos Jisoo terekspos. Jisoo membalikan badannya tangan kanannya menahan gaun agar tidak jatuh.
"Terimakasih" ucap Jisoo.
"Hmm" dehem Jennie, Jisoo pun menutup kembali pintu kamar mandi.
"Mulus sekali" gumam Jennie lalu ia mengggelengkan kepalanya.
"Apa yang kau katakan? Kau normalkan?" Gerutu Jennie.
Sambil menunggu Jisoo selesai mandi, Jennie memeriksa ponselnya yang dari pagi belum ia sentuh sama sekali. Ia membulatkan matanya saat melihat panggilan yang tidak terjawab dari Hanbin.
"43 telepon, 25 whatsapp, huaaa gawatt" panik Jennie, ia membuka semua pesan yang isinya sama menanyakan kabar.
"Telepon balik? Dia pasti sudah tidur" gumam Jennie saat melihat jam dindingnya yang menunjukan pukul 23.01.
Ia menyimpan kembali ponselnya dimeja. Tak lama setelah itu ponselnya berdering, dengan cepat Jennie menerima panggilan yang ternyata dari Hanbin.
"Yah!!! Kau ke mana saja??!!" Jerit Hanbin.
Jennie sedikit menjaukan ponselnya karena suara Hanbin yang menyakitkan telinganya.
"Jawab!!" ucap Hanbin, Jennie menghelakan nafasnya.
"aku sakit" bohongnya.
"Kau sakit?? Kenapa kau tidak mengabariku??! Aku mencarimu di kampus" ucap Hanbin.
"Maafkan aku sayang, aku lupa mengabarimu" ucap Jennie dengan memelas.
"Hhh.. lalu kenapa kau tidak mengangkat telepon dariku? WA pun tidak dibalas" ucap Hanbin mulai memelankan suaranya.
"A-aku tidak tau sayang, ponselku keadaan silent. Dari pagi pun aku tidak memegang ponsel" alasan Jennie.
"Aku khawatir padamu, keadaanmu sekarang bagaimana?" Tanya Hanbin.
"Maafkan aku membuatmu khawatir, sedikit membaik" jawab Jennie membuat Hanbin bernafas dengan lega. Mata Jennie membulat saat mendengar suara pintu terbuka.
"Hanbin sudah dulu, aku ngantuk bye" ucap Jennie.
"Yah yah aku belum sele.." Jennie langsung memutuskan sambungan telepon.
"Jennie, tolong aku sekali lagi" ucap Jisoo dengan menyembulkan kepalanya dibalik pintu kamar mandi. Jennie memandang ke arah Jisoo dengan menaikan sebelah alisnya.
"Tolong apa?" Tanya Jennie, wajah Jisoo tiba-tiba memerah membuat Jennie semakin penasaran.
"Eugh! A-aku tidak membawa handuk, tolong ambilkan dikoper itu" ucap Jisoo dengan wajah malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUBBY OR WIFEY? || JENSOO ✔️
FanfictionJennie-perempuan cantik yang banyak disukai kaum pria. Ia memiliki kekasih yang bernama Hanbin. Namun kehidupannya berubah saat papinya memaksa dirinya untuk menikahi seorang gadis yang hamil di luar nikah. Terpaksa Jennie menuruti keinginan papi ka...