Dear Readers, Happy Reading 💕
Jisoo terbangun dari tidurnya karena terganggu suara bising dari luar kamarnya. Ia melirik jam yang tegantung didinding terlihat jarum jam tersebut menunjukan pukul 07.15
"Aku belum menyiapkan sarapan" ucap Jisoo, ia bergerak dengan pelan turun dari ranjang, lalu ia berjalan menuju kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci wajahnya. Setelah itu ia keluar dari kamarnya.
Ckelek.
"Ya!! Jangan meledekku terus!!!" Kesal Jennie dengan majukan bibirnya.
Hanbin tertawa keras—melihat itu dengan gemas ia mengecup kilat bibir Jennie. Jisoo mengepalkan tangannya saat melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit. ia menggigit bibir bawahnya matanya pun mulai memanas.
"jangan menangis, kumohon" batin Jisoo mencoba menguatkan dirinya sendiri, lalu ia mengalihkan pandangannya.
"Kau!!" Kesal Jennie karena Hanbin mengecup bibirnya tanpa permisi.
Jennie langsung terdiam saat sudut matanya menangkap bayangan. Ia pun mengalihkan pandangannya terlihat Jisoo sedang berdiri di depan pintu kamar dengan memandang kearah lain.
"Jisoo" panggil Jennie membuat Hanbin memandang kearah Jisoo juga, terlihat Jisoo sedang memaksakan senyumannya.
"Kemarilah, kita sudah membelikan sarapan untukmu" ucap Jennie
Jisoo pun mulai berjalan menghampiri Jennie dan Hanbin, ia duduk dihadapan mereka.
"Ayo dimakan" ucap Jennie, Jisoo tersenyum kaku.
"Oh iya sebentar! Aku akan membuatkan susu untukmu" ucap Jennie dengan beranjak dari duduknya,
Hanbin melihat kearah Jennie yang berjalan menuju dapur, lalu ia mengalihkan pandangannya kearah Jisoo yang juga sedang melihat kearah Jennie.
"Kau sangat beruntung" ucap Hanbin. Jisoo tersenyum masam tanpa mengalihkan pandangnya.
"Harusnya aku yang mengatakan itu padamu" ucap Jisoo, matanya terus memperhatikan Jennie yang sedang membuatkan susu untuknya.
Hanbin menatap tajam kearah Jisoo. "Tapi nyatanya kau yang beruntung! Kau sudah sah menjadi istrinya! Sedangkan aku? Hanya sebagai kekasihnya bukan suaminya" ucapnya.
Jisoo mulai memandang kearah Hanbin, ia menghelakan nafasnya.
"Percuma jika hanya sesaat, dan bukannya kau tau dalam waktu dekat ini aku akan menceraikannya, kau bisa memiliki Jennie seutuhnya, kau yang beruntung karena kalian saling mencintai satu sama lain, bukan cinta sepihak" ucap Jisoo dengan suara bergetarnya.
Tatapan Hanbin melunak setelah mendengar ucapan dari Jisoo.
"Jadi sekarang kau mengakui jika kau mencintai Jennie?" Tanya Hanbin dengan pelan
"Hmm" dehem Jisoo, ia mengangguk pelan.
"Kau tenang saja, aku tidak akan mengingkari janjiku. Lagipula yang Jennie cintai itu kau, bukan aku. Dia normal" lanjut Jisoo, lalu mereka sama-sama terdiam, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Jennie berjalan menghampiri Hanbin dan Jisoo dengan segelas susu ditangannya.
"Jisoo, ini susu untukmu' ucap Jennie menyadarkan meraka yang sedang melamun, Jisoo tersenyum manis kearah Jennie.
"Terimakasih" ucap Jisoo dengan pelan, ia mengambil segelas susu dari tangan Jennie.
Jennie mengangguk kemudian ia duduk dikursi semula. Ia memperhatikan Jisoo yang sedang meminum susu buatannya, dengan senyuman yang tidak pernah pudar dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUBBY OR WIFEY? || JENSOO ✔️
FanfictionJennie-perempuan cantik yang banyak disukai kaum pria. Ia memiliki kekasih yang bernama Hanbin. Namun kehidupannya berubah saat papinya memaksa dirinya untuk menikahi seorang gadis yang hamil di luar nikah. Terpaksa Jennie menuruti keinginan papi ka...