Dear Readers, Happy Reading 💕
Sesuai permintaan yg mulia readersnim, malming ini dobel up biar gak penasaran ygy!!
Pagi hari... Suasana sarapan kali ini benar-benar hening, terlihat mata Jennie yang sembab begitu pun Jisoo, ini pertama kali untuk Jennie memakan masakan Jisoo yang terasa hambar, mungkin masakan Jisoo menggambarkan perasaan sang pemasak. Mungkin waktu seminggu akan membuat mereka terjebak dalam kecanggungan.
"Hmm Jisoo, kau boleh menempati apartement ini, aku akan pulang ke rumah orang tuaku" ucap Jennie memecahkan keheningan, Jisoo menganggukan kepalanya.
"Jisoo, apa kau tidak memasukan garam? Ini benar-benar aneh hehe" goda Jennie membuat Jisoo tersenyum kecil, lalu mereka kembali terdiam. Jennie menghelakan nafasnya.
"Jisoo, apa yang kau lakukan setelah kita bercerai?" Tanya Jennie membuat Jisoo menghelakan nafasnya.
"Entah aku belum memikirkan itu, kau?" Tanya Jisoo balik, Jennie tersenyum.
"Aku akan menjalani kehidupan normal, menikah dengan Hanbin. Ya menikah, menjadi seorang istri dan ibu yang baik itulah yang selalu aku mimpikan" ucap Jennie membuat Jisoo tersenyum kecut.
"Selamat, sebentar lagi mimpimu akan menjadi kenyataan" ucap Jisoo dengan nada gemetar, Jennie mengangguk entah kenapa ia berbicara seperti itu.
"Jisoo, jika aku menikah kau akan datangkan?" Tanya Jennie pelan.
"Tentu, itu pun jika kau mengundangku kekeke" ucap Jisoo dengan terkekeh, namun yang terdengar seperti suara tangis.
"Kau juga menyusul ya, hmm dengan Tiway" ucap Jennie, ia seperti tidak rela saat menyebut nama Tiway.
"Iya" jawab Jisoo dengan singkat.
"Oh iya aku akan membereskan barang-barangku nanti malam, mungkin besok aku akan pulang, kita bertemu lagi saat di pengadilan" ucap Jennie dan Jisoo pun mengangguk.
"Jisoo, aku akan berangkat, apa kau mau ikut denganku?" Tanya Jennie, Jisoo menatap Jennie lalu ia menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku dijemput Tiway" ucap Jisoo, terlihat dari raut wajah Jennie yang menunjukan kekecewaan, Jennie memaksakan sebuah senyuman.
"Baiklah, aku pergi" Jennie beranjak dari duduknya.
Jennie berjalan menghampiri Jisoo hendak mencium kening Jisoo karena itu sudah menjadi kebiasaannya, Jennie menghentikan langkahnya, ia lupa. Jennie pun langsung membalikan badannya, ia pergi.
.
.
.
."Apa?!! Kau mau menikah denganku???" Tanya Hanbin dengan tidak percaya, Jennie mengangguk dengan lemah.
"Huaa senangnya, akhirnya kau akan menjadi nyonya Hanbin hehe" girang Hanbin, Jennie tersenyum.
"Kapan sidang perceraiannya?" Tanya Hanbin, raut wajah Jennie kembali murung.
"Kamis" ucap Jennie dengan pelan, Hanbin menghelakan nafasnya kemudian ia memeluk Jennie dari samping.
"Kau tenang saja, aku akan menemanimu di pengadilan nanti" ucap Hanbin, tangannya mengusap-usap punggung Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUBBY OR WIFEY? || JENSOO ✔️
FanfictionJennie-perempuan cantik yang banyak disukai kaum pria. Ia memiliki kekasih yang bernama Hanbin. Namun kehidupannya berubah saat papinya memaksa dirinya untuk menikahi seorang gadis yang hamil di luar nikah. Terpaksa Jennie menuruti keinginan papi ka...