11 - Egois

1.6K 281 15
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Berkali-kali Jisoo melirik kearah Jennie yang sedang fokus menyetir, Jisoo  mendesah saat melihat raut wajah Jennie tidak berubah sama sekali, dingin.

"Jadi kau ingin bercerai denganku?" Ucap Jennie dengan memecahkan keheningan, Jisoo mengangguk pelan namun Jennie tidak melihatnya.

"Jawab!" Ucap Jennie, Jisoo menghelakan nafasnya.

"Iya" jawab Jisoo dengan yakin.

"Kenapa?" Tanya Jennie dengan suara yang tercekat.

"Aku ingin hidup normal" ucap Jisoo membuat Jennie tersenyum getir.

"Hidup normal? Jadi selama ini kau menganggap semua ini tidak normal? Ahh iya aku baru ingat kau itu menikah dengan seorang perempuan" ucap Jennie dengan pelan, ia meremas kencang stir mobil.

"Kapan?" lanjutnya.

"Setelah bayi ini lahir" ucap Jisoo membuat Jennie mengangguk mengerti.

Bugh!

"Hahh" Jisoo menyenderkan badannnya dikursi mobil, matanya terus memandangi Jennie yang berjalan meninggalnya. Bukannya turun Jisoo justru memejamkan matanya.

"Keputusanku benarkan??" gumam Jisoo yang mulai ragu.

"Kenapa tidak turun?" Tanya Jennie dengan nada datarnya lalu ia membukakan pintu mobil. Jisoo membuka matanya, ia tersenyum kecil karena Jennie kembali menyusulnya.

"Ayo masuk, di sini sangat dingin" ucap Jennie lalu ia pergi meninggalkan Jisoo.

Jisoo tersenyum puas karena Jennie masih perhatian dengannya. Jennie terus berjalan menuju apartementnya.

"Cerai?" lirih Jennie lalu ia menghentikan langkahnya karena ia sudah di depan pintu apartementnya.

Jennie menundukkan kepalanya menatap ujung sepatunya lalu ia menghelakan nafasnya. Tangannya bergerak menekan setiap tombol, memasukan kode pintu apartementnya.

Ting!

"Kau dari mana saja?" Jennie menoleh kearah sumber suara, terlihat di dalam sudah ada Hanbin yang sedang duduk manis.

"Hanbin?" Gumam Jennie.

Hanbin tersenyum manis tangannya bergerak-gerak memberikan isyarat untuk Jennie agar ia menghampirinya.

Mengerti dengan isyarat itu, Jennie pun berjalan menghampiri Hanbin, ia duduk disebelah Hanbin.

"Hei, ada apa dengan wajahmu? Kau terlihat sedih" ucap Hanbin dengan mengerutkan dahinya, Jennie menggeleng dengan lemas.

"Tidak apa-apa" lesu Jennie.

"Kau sakit?" Tanya Hanbin dengan menempelkan telapak tangannya didahi Jennie.

"Hanbin, aku tidak apa-apa" ucap Jennie melepaskan tangan Hanbin yang ada didahinya.

"Hum apa mungkin kau bersedih karena merindukanku? Hayo" goda Hanbin membuat Jennie tersenyum kaku, lalu ia pun menganggukkan kepalanya.

"Huh kasian sekali pacarku ini" ucap Hanbin dengan gemas, lalu ia merengkuh Jennie ke dalam pelukannya.

"Apa yang kau rindukan huh? Padahal setiap hari kita sering bertemu" ucap Hanbin namun Jennie tidak menjawab ia justru semakin menyembunyikan wajahnya didada Hanbin.

Lalu Jisoo pun masuk ke dalam apartementnya, ia sempat menghentikan langkahnya saat melihat Hanbin dan Jennie yang sedang berpelukan.

"keputusanmu memang benar Jisoo" batin Jisoo menatap sendu kearah mereka, ia memaksakan sebuah senyuman saat Hanbin melihat kearahnya. Jisoo pun mulai berjalan menuju kamarnya.

HUBBY OR WIFEY? || JENSOO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang