4 - Go Public

1.8K 283 19
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕


Keesokan Harinya.

"Apa masih lama?" Tanya Jennie yang sudah tidak sabar karena nama Jisoo yang belum dipanggil-panggil. Kupingnya serasa mau pecah karena mendengar tangisan bayi yang ada disebelahnya.

"Aku tidak tau" ucap Jisoo, Jennie memajukan bibirnya.

"Seharusnya kau tidak perlu mengantarku, ini akan sedikit lama" ucap Jisoo membuat Jennie menggelengan kepalanya.

"Tidak-tidak bukan begitu! Aihh baikah aku akan sabar menunggu" ucap Jennie akhirnya.

"Maaf merepotkanmu" ucap Jisoo melirik Jennie dari samping.

"Ini sudah kewajibanku" ucap Jennie tersenyum manis yang dibalas Jisoo dengan senyuman eye smile miliknya.

"Bu, hamil anak pertama?" Tanya ibu-ibu yang ada disebelah Jisoo, ia sedang memangku anaknya yang sedikit rewel.

"Iya bu" jawab Jisoo, ibu itu memandang aneh kearah Jennie.

"Bu harusnya diantar suaminya bukan adiknya" ucap ibu itu, Jennie tersenyum canggung mendengar ucapan itu.

"Dia bukan adik saya, tapi dia suami saya" ucap Jisoo tersenyum dengan manis, ibu itu membelalakan matanya ia memandang tidak percaya kearah mereka.

"A-aneh sekali" ucap ibu itu dengan bergidik ngeri, ia pindah tempat duduknya, menjauhi Jensoo.

"K-kenapa kau berbicara seperti itu?" Ucap Jennie dengan pelan.

"Tidak apa-apa ini bukan area kampus" ucap Jisoo, Jennie menghelakan nafasnya.

"Lihatlah mereka memandang kita dengan aneh" ucap Jennie karena melihat semua orang memandang kearah mereka, mungkin karena ibu tadi.

"Aku tidak peduli!" Cuek Jisoo.

"Kim Jisoo" panggil suster.

Jisoo beranjak dari duduknya, ia melirik Jenjie yang sedang melamun. Lalu matanya melirik kearah sekitar yang sedang melihat kearah mereka.

"Ayo sayang!!!!" Ucap Jisoo sedikit berteriak, Jennie terkejut ia pun langsung berdiri.

Mereka berjalan masuk ke dalam ruangan dokter kandungan.

"Semoga anakku tidak seperti itu" ucap wanita yang sedang hamil besar, ia terus mengusap-usap perut buncitnya itu.

"Kandungan anda sangat sehat" ucap dokter membuat Jensoo tersenyum.

"Mana suami anda? Seharusnya dia mengantarkanmu, apalagi ini hamil muda" ucap dokter.

Jisoo melirik sekilas kearah Jennie yang terlihat gugup.

"S-saya suaminya dok" ucap Jennie dengan tergagap. Jisoo tersenyum kearahnya.

"Haha anda jangan bercanda" ucap dokter itu tertawa meremehkan Jennie.

"Dia tidak bercanda dok, dia memang suami saya" ucap Jisoo.

"Saya tidak percaya" ucap dokter.

"Kalau begini apa masih tidak percaya" ucap Jisoo—ia mengecup bibir Jennie, terlihat sang dokter membulatkan matanya begitu juga dengan Jennie yang tidak menyangka Jisoo mencium bibirnya.

"Suster tolong ambilkan obat asma saya" ucap dokter ia memegang dadanya pandangnya masih tertuju pada Jensoo.

"Sepertinya aku juga membutuhkan itu" gumam Jennie dengan menyetuh bibirnya.

.
.
.
.

Selama diperjalan pulang mereka hanya diam, Jennie masih syok dengan apa yang Jisoo lakukan. Ia tidak menyangka jika Jisoo mencium bibirnya.

HUBBY OR WIFEY? || JENSOO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang