Dear Readers, Happy Reading 💕
"Cium..cium..cium" begitulah sorak para tamu undangan, Jisoo tersenyum malu lalu.
Cup
Jennie mengecup bibir Jisoo, cukup lama mereka menepelkan bibir mereka lalu Jisoo pun mulai menggerakan bibirnya, ia menghisap bibir bawah Jennie. Jennie tersenyum ia pun mulai menghisap bibir atas Jisoo. Para tamu undangan bersorak kencang, bahkan ada yang bersiul. Jensoo melepaskan ciuman mereka, Jennie menempelkan dahinya kedahi Jisoo, nafas mereka sama-sama memburu.
"Aku mencintaimu" lirih Jennie dengan menatap tajam kearah mata Jisoo. Jisoo tersenyum lalu ia memejamkan matanya.
Cup
Jennie kembali mengecup bibir Jisoo, hanya kecupan lalu ia melepaskannya. Jisoo membuka matanya lalu ia mengangkat tangannya.
"cincinnya??" Ucap Jisoo pelan. Jennie menjauhkan dirinya dengan Jisoo, ia melipatkan tangannya di bawah dadanya
"Kau membuangnya" ketus Jennie. Jisoo terbelalak ternyata Jennie mengetahui itu.
"Jennie" lirih Jisoo lalu ia melirik kearah tamu undangan yang sedang menatapnya dengan pandangan aneh. Jennie memalingkan wajahnya, Jisoo mendesah lalu ia berjalan mendekat kearah Jennie, ia memeluknya dari samping.
"Maafkan aku" ucap Jisoo dengan pelan lalu ia melihat wajah Jennie yang terlihat sedang mengerucutkan bibirnya.
"Maafkan aku, ayolah jangan buat malam pertama kita batal"goda Jisoo, terlihat Jennie mulai membetukkan bibirnya seperti bulan sabit, ya Jennie tersenyum lalu ia menoleh kearah Jisoo.
"Tentu aku tidak mau" ucap Jennie kemudian ia merogoh kantong celananya, ia mencari benda kecil yang ia simpan di sana.
"Mana jari manismu" Jisoo mengangkat tangannya lalu Jennie pun mulai memasukan cincin tersebut kejari manis Jisoo.
"Yeeee malam pertama tidak jadi batal" sorak papi membuat semua para tamu undangan menatap kearahnya, lalu sedetik kemudian semua tertawa, begitupun Jensoo.
.
.
.
.7 tahun kemudian.
Jisoo berjalan kesal menuju pintu kamar, lalu ia membukakan pintu kamar tersebut. Ia mendengus saat melihat gundukan selimut, Jisoo berjalan lalu ia langsung menarik selimut tersebut.
"Jay!! Bangun" teriak Jisoo namun sepertinya itu tidak membuat anak kecil itu terganggu, buktinya ia masih memejamkan matanya.
"Jay!! Bangun" teriak Jisoo namun sepertinya itu tidak membuat anak kecil itu terganggu, buktinya ia masih memejamkan matanya.
"Jay, ayo bangun" ucap Jisoo dengan lembut, terlihat anak kecil itu mengeliat lalu ia membukakan matanya.
"Mommy? 5 menit lagi, Jay masih ngantuk" ucap Jay yang terdengar serak, lalu ia kembali menutup matanya.
"Oh Tuhan dosa apa aku" gumam Jisoo sambil mengusap perut buncitnya, Jisoo menghentakkan kakinya lalu ia pergi meninggalakan kamar Jay.
"Sayang kenapa dengan wajahmu?" Ucap Jennie, ia langsung duduk disebelah Jisoo. Jisoo melirik sinis kearah Jennie.
"Tanyakan pada anakmu" ketus Jisoo membuat Jennie mengerti.
Semenjak Jisoo hamil ia memang sedikit sensian apa lagi dengan Jay anak laki-laki mereka yang memang agak jahil, bahkan Jennie sampai berpikiran jika Jisoo dan Jay itu seperti anjing dan kucing, tidak pernah akur.
Saling berebut perhatian Jennie, channel tv dan dan lain-lain. Jennie merasa jika dirinya mengurus 2 anak, yaitu Jisoo dan Jay. Jennie menghelakan nafasnya lalu ia mulai beranjak, Jennie berjalan menuju kamar Jay.
"Hey boy bangun" ucap Jennie dengan mengusap rambut pendek Jay. Jay mengerjapkan matanya dengan manja, ia meletakan kepalanya dipangkuan sang daddy.
"Daddy, Jay masih mengantuk" Jennie tersenyum gemas.
"Hey boy apa kau tidak ingat ini hari apa?" Tanya Jennie. Jay mengerutkan keningnya ia seperti sedang memikirkannya.
"Ahh ini hari ulang tahun kak Karina" ucap Jay, ia langsung mendudukan dirinya. Jay menatap kearah Jennie.
"Berarti kita akan ke Korea?' Tanya Jay, Jennie menganggukan kepalanya.
"Tentu boy" ucap Jennie.
"Hmm kau membuat mommymu kesal, ini masih pagi loh" lanjut Jennie membuat Jay cengengesan.
"Hehe" cengir Jay.
"Jangan terlalu sering menjahili mommymu, ingat dia lagi hamil" nasihat Jennie.
"Habis Jay senang melihat wajah kesal mommy" ucap Jay dengan polos, Jennie menggelengkan kepalanya.
"Cepat mandi" ucap Jennie dengan mendorong badan Jay.
"Baik bos" ucap Jay dengan hormat ala tentara, ia pun langsung pergi menuju kamar mandi. Jay selalu menuruti ucapan Jennie, Jay pun menuruti ucapan Jisoo namun ia selalu menggoda Jisoo terlebih dahulu.
.
.
.
."Happy birthday sayang, mommy menyayangimu semoga kau bahagia di atas sana, doa mommy selalu menyertaimu, sayang lihatlah mommy membawa adik nakalmu ini" ucap Jisoo, ia melirik Jay yang sedang memajukan bibirnya.
"Mommy" rengek Jay. Jisoo tersenyum.
"Pasti kau akan mengeluh mempunyai adik senakal itu" goda Jisoo lagi membuat Jay lebih memajukan bibirnya.
Jisoo mengusap batu nisan Karina lalu ia beranjak memberikan ruangan untuk Jennie secara bergiliran. Jennie pun berjongkok.
"Hallo sayang, happy birthday daddy menyayangimu" ucap Jennie lalu ia mengecup batu nisan Karina, berlanjut lagi dan sekarang giliran Jay setelah Jennie beranjak.
"Happy birthday kak Karina, hmm jika kakak ada, kakak pasti bangga karena mempunyai adik setampan Jay, betulkan mommy?" Tanya Jay sambil menoleh kearah Jisoo. Jisoo tersenyum lalu ia menganggukan kepalanya.
"Kak Karina, Jay menyayangimu" lanjut Jay lalu ia beranjak. Ia menatap kedua orang tuanya lalu kedua tangannya menggenggam tangan Jensoo.
"Ayo kita pergi" ucap Jennie.
Jisoo dan Jay mengangangguk, lalu mereka pun mulai melangkahkan kaki mereka, mereka pergi meninggalkan makam Karina dengan tangan yang masih bergandengan.
.
.
.
.SELESAI
Kamis, 13 Oktober 2022Akhirnya selesai yah gaes, cepet kan hehehe
Emang dari awal cuma dikit rencananya malah 20 chapter tapi jadinya 23.Terimakasih udah baca yah, semoga terhibur.
Ada cerita baru kok sebagai pengganti biar nemenin keseharian kalian, tenang aja
KAMU SEDANG MEMBACA
HUBBY OR WIFEY? || JENSOO ✔️
ФанфикJennie-perempuan cantik yang banyak disukai kaum pria. Ia memiliki kekasih yang bernama Hanbin. Namun kehidupannya berubah saat papinya memaksa dirinya untuk menikahi seorang gadis yang hamil di luar nikah. Terpaksa Jennie menuruti keinginan papi ka...