1

42K 2K 87
                                    

"GUE SAYANG SAMA LO DAN GUE CINTA SAMA LO!."

"LO MILIK GUE! CUMA MILIK GUE, NONA!."

Mata gadis itu memerah dengan tatapan tajam saat mendengar penuturan dari cowok didepannya.

PLAAKK

Wajah cowok itu tertoleh kesamping, perasaannya masih sama walau sudah ditampar oleh gadisnya? Hei! Jadian saja belum.

"Lo gila!." gadis itu berteriak didepan muka cowok tersebut.

"GUE GILA KARNA LO!."

"Kita ini sahabat..." lirih gadis itu.

"Cukup! Gue ga mau persahabatan ini hancur, gue udah punya cowok lain!." teriak gadis itu menatap sahabatnya yang kini menatap obsesi kepadanya.

Cowok itu menarik pistol yang berada disakunya dan mengarahkan tepat dikepala sang gadisnya. Gadis itu terkekeh sinis.

"Lo jadi milik gue atau mati?!."

"Mati..." jawab gadis itu lirih.

Dor

Tepat sasaran! Peluru itu menembus kedalam kepala gadisnya membuat tubuhnya limbung dan mendarat ditanah.

"GUE BENCI LO, GRAZIANO!." teriak gadis itu lantang memegangi kepalanya yang terus mengeluarkan darah segar dari kepalanya.

Graziano Delvin Ardana adalah seorang psychopath gila yang menyukai sahabatnya sendiri. Cowok itu sudah jatuh hati pada gadisnya sedari kecil saat berumur 10 tahun. Graziano juga adalah ketua geng motor yang ditakuti oleh semua orang.

Deg

"Jangan benci saya, lebih baik kehilangan separuh jiwa dari pada kamu membenci saya." cicit Graziano sembari memilin jari-jemarinya yang berotot.

"Hahaha lebih baik kita mati bersama dan hidup diakhirat!." tawa kejam Graziano keluarkan sembari kepalanya ia masukan kedalam tali yang sudah disiapkan.

Sepersekian detik setelah ucapan Graziano mata gadis itu memberat dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya dan saat itu juga keduanya mati bersama dengan Graziano yang tersenyum menyeringai.

_____

Bruk

"Tunggu? Kok ga sakit?!." mata gadis itu masih terpejam dan juga dapat ia rasakan hembusan nafas hangat menyentuh wajahnya.

Tes

Tes

Kricik, kricik

Suara gemercik air mampu membuka mata gadis itu. Tatapannya jatuh pada seorang cowok yang sedang menatapnya memerah malu lalu tatapannya ia arahkan kebawah.

Posisi macam apa ini! Bisa bisanya dia jatuh dan mendarat digendongan orang yang sedang mandi! Apalagi ini cowok! Hei! Apakah anu cowok itu besar?. Eh? Tidak! Tidak!.

Bruk

"Aduh!." ringis gadis itu yang terjatuh karena cowok itu menjatukannya tanpa perasaan. Gadis itu mendongak... Errr itu sunguh panjang sekali.

Cowok itu segera mengambil handuk yang bertengger sebelum itu ia mematikan shower dan memasangkannya pada pinggang tanpa menutupi dada bidangnya.

"Lo! Kenapa bisa ada dikamar mandi gue?!." galak cowok itu sembari berkacak pingang.

"Dan kamu sekarang milik aku! Cuma milik aku!." klaim cowok itu mengangkat dagu gadisnya dan mengganti kosakatanya dengan aku-kamu.

"Hah?."

"Karna gue punya prinsip "Barang siapa yang udah liat aset (Pen*is, Roti sobek, dada bidang) gue, dia bakal jadi milik gue selama-lamanya!"." ujarnya penuh penekanan.

Sedangkan gadis itu terdiam dengan mulut sedikit terbuka. What the fuck! Bisa bisanya cowok itu mengklaim dirinya dan apa apaan ini? Dia masuk dunia mana? Bukannya dia sudah mati karena ulah sahabat psychopath gilanya itu?!.

Gadis itu--Ziare Quiana Xantara sahabat Graziano. Ziare yang kerap disapa semua orang Zia. Gadis itu dulunya mempunyai keluarga yang lengkap namun karena suatu kecelakan yang mengharuskan orangtuanya meninggal dunia. Bukannya sedih tapi gadis itu justrus merasa gembira dengan meninggalnya kedua orang tua?.

"Ck!." decak cowok itu lalu mengangkat Zia ala karung beras. Bukannya berontak namun gadis itu mengalungkan tangannya dileher tegas milik kekasihnya?.

"Kamu tunggu disini." perintah mutlak cowok itu.

Ting

"Halo tuan, perkenalkan saya sistem yang akan membimbing tuan di dunia Novel." ucap suara robotic memperkenalkan.

"Sistem?."

"Ya, tuan?."

"JINJJA? AAAA DAEBAK!." teriak Zia begitu heboh.

"Tapi tunggu dunia novel? Novel apa yang gue tempati?."

"Leonzio untuk Aqilla." jawab sistem membuat mata Zia terbelalak kaget. Hei siapa yang tidak terkejut? Novel itu adalah pemberian dari seorang Graziano yang ia benci.

"Cih." decih Zia.

"Baby." pangil cowok itu mendekat kearah Zia yang tengah melamun.

Cowok itu berjongkok didepan Zia yang tengah duduk diranjangnya. Mengelus tangan Zia kemudian berdiri dan tanpa aba aba memeluk Zia.

"Gapapa masih ada aku. Kamu ga usah sedih yang penting kamu ga usah jadi gembel lagi." ucap cowok itu mengelus rambut Zia sayang membuat Zia berkedip tak percaya.

"Udah, sekarang kamu ganti baju dulu sana." kata cowok itu menyerahkan paper bag.

"Gapapa kamu jelek yang penting kamu udah menangin hati aku." lanjut cowok itu tersenyum manis.

'Sis, dia kenapa?.' tanya Zia menatap cowok itu aneh.

"Ga tau tuan." balas sistem acuh.

Ceklek

Mata tajam cowok itu melihat Zia yang baru saja keluar dari kamar mandi. Cowok itu melihat keatas dan kebawah.

"Not bad." katanya.

"Sayang, punya kamu tepos mau aku gedein ga?." tanya cowok itu.

______

Penulis:NVL.EL

ZIARE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang