Muncul seorang gadis pemburu iblis dari hutan, terlihat matahari mulai terbit setelah membunuh iblis (y/n) berjalan pergi dari hutan itu.
Bruk..
Ketika sedang berjalan dihutan (y/n) mendengar suara terjatuh. Apa itu iblis? Tapi matahari sudah terbit. Pikir (y/n)
Ada seorang anak laki-laki terjatuh yang membawa kayu bakar, mungkin untuk dijual atau dipakai. Anak laki-laki itu hanya terduduk, (y/n) pun menghampiri anak tersebut
"Coba kulihat apa ada yang terluka?" Tanya (y/n)
"Sepertinya tidak ada." Anak laki-laki itu menggeleng
"Ini ada luka dikakimu, akan kuberi obat antiseptik." Ucap (y/n) ketika melihat kondisi kaki anak itu. "Namamu siapa?" Tanya (y/n) lagi
"Kamado Tanjiro." Jawab anak laki-laki itu
"Nah Tanjiro kakimu sudah aku obati." Ucap (y/n) selesai memperban sedikit kaki Tanjiro
"Terimakasih Nee-san." Ucap Tanjiro tersenyum membuat (y/n) tersentuh
"Apa kamu sudah bisa berjalan?" Tanya (y/n)
"Sudah." Tanjiro mengangguk
"Aku akan membantumu membawa kayu-kayu ini." (y/n) menoleh ke arah kayu-kayu yang berantakan
"N-nanti merepotkan." Tanjiro panik seketika karena tidak enak takut merepotkan orang lain
"Tidak kok." Ucap (y/n) tersenyum
(y/n) memungut kayu-kayu yang terjatuh kemudian membawa semua kayu tersebut. Tanjiro bangun dari duduknya yang dibantu (y/n).
"Sebelum kita berjalan, Tanjiro pegang ini untuk membantumu berjalan."
Tanjiro terlihat bingung kemudian (y/n) mencontohkan agar pedangnya menjadi tongkat.
'Lumayan berat' batin Tanjiro
"Terlalu berat?"
"Lumayan, tapi tidak apa untuk memudahkan aku berjalan."
"Baiklah, pegang tanganku juga agar tidak terjatuh."
(y/n) dan Tanjiro berjalan dari hutan menuju rumah Tanjiro untuk mengantarkan kayu-kayu yang dibawa tadi. Mereka berhenti ketika sebuah rumah yang ditengah hutan.
"Sampai." Ucap Tanjiro kepada (y/n) mengembalikan pedangnya
"Tanjiro?" Panggil sang ibu
"Nii-chan sudah pulang." Panggil adiknya
"Nee-san telah membantuku ibu membawa kayu bakar ini saat kaki aku terluka." Jelas Tanjiro
"Nee-san? Terimakasih sudah membantu anakku." Ucap ibu Tanjiro
"Sama-sama." (y/n) mengangguk
"Maaf telah merepotkan, silahkan masuk untuk berbicara sebentar." Ucap Kie
"Tidak apa aku senang membantunya, tapi-" ucapan (y/n) terpotong
"Hanya sebentar tidak lama, kalau boleh tahu namamu siapa?" Tanya Kie
"(y/n)."
"Aku Kamado Kie ibu dari Tanjiro... sepertinya aku harus ke belakang dulu." Ucap Kie tiba-tiba teringat sesuatu
(y/n) mengangguk tersenyum, terlihat Tanjiro yang duduk dan adik-adiknya yang penasaran dengan gadis tamu ini. Adik Tanjiro menghampiri (y/n) yang awal masih malu-malu kemudian mereka bercerita berbagai hal-hal sambil bercanda.
"Si-silahkan diminum." Ucap gadis kecil itu malu
"Terimakasih." Ucap (y/n) tersenyum, gadis kecil itu mengumpat dipunggung Tanjiro
"Sepertinya dia masih malu." Ucap Tanjiro
"Aku mengerti." (y/n) mengangguk
Kie kembali menghampiri (y/n) yang sedang mengobrol dengan Tanjiro, ketika ibunya telah datang Tanjiro dan juga adiknya pergi keluar mungkin ibunya ingin berbicara sesuatu.
"Sedang apa kau berada di hutan begini (y/n)?" Tanya Kie
"Membunuh iblis dan juga... aku mencari bunga Blue Spider Lily." Jelas (y/n)
"Blue Spider Lily?" Pikir Kie
"Iya, dari pagi hingga malam mencari bunga itu."
"Bunga itu hanya mekar siang hari, jika (y/n) mencari pada malam hari akan percuma."
"Kie-san tahu lokasi bunga itu?"
"Sepertinya aku tahu lokasinya ada di...." Ucap Kie memberitahu kepada (y/n)
***
(y/n) pergi begitu jauh, hari sudah siang dia berjalan menyusuri hutan yang tidak diketahui. (y/n) mencari sebuah bunga Blue Spider Lily.
Tidak ada yang mengetahui keberadaan bunga itu, (y/n) sendiri juga tidak tahu sebelum Kie memberitahu lokasi bunga itu.
"Blue Spider Lily selalu mekar di siang hari." gumam (y/n) sambil berjalan
"Ribuan tahun bunga itu sudah tidak ada seharusnya."
"Katanya itu bisa membuat manusia menjadi iblis?"
"Bahkan bisa menaklukkan matahari jika mengonsumsi bunga itu."
Ketika (y/n) terus berbicara sendiri saat berjalan, dia pun menoleh melihat sesuatu yang dicari apakah itu bunganya?
"Apakah ini bunganya?"
"Benar tidak salah lagi!"
"Aku harus membawanya untuk diteliti."
Setelah mengambil beberapa bunga Blue Spider Lily (y/n) memutuskan untuk pulang ke tempat kediaman dirinya. Begitu perjalanan yang begitu jauh (y/n) pun sampai dirumahnya.
"Butuh beberapa hari untuk mendapatkan bunga ini." gumam (y/n)
"(y/n)-san apakah ada yang perlu dibantu?" tanya seorang pengurus kediaman (y/n)
"Tolong jaga ini, jangan sampai ada yang mengetahui." Ucap (y/n)
"Baik (y/n)-san!"
***
Hari ini sepertinya memasuki musim salju, cuaca mungkin akan ekstrim menjadi badai atau suhu semakin dingin.
(y/n) berlatih agar pernafasan dirinya tidak terganggu oleh cuaca seperti ini. Kabarnya hari ini (y/n) ingin mendatangi rumah Tanjiro untuk memberikan sesuatu.
Perjalanan lumayan jauh untuk ke rumah Tanjiro, angin semakin kencang sangat berbahaya di luar tapi (y/n) tidak masalah dengan itu. Setelah sampai (y/n) mengetuk pintu rumah Tanjiro terlebih dulu.
"(y/n)-san masuk diluar cuacanya dingin." Ucap Tanjiro
"Iya sebelumnya aku ingin memberi ini untuk kalian semua." (y/n) memberikan kepada Tanjiro dan adiknya yang muncul karena (y/n) datang.
"Ini baju hangat?" Gumam Tanjiro
"Musim salju akan dimulai jadi pakai ini." Jelas (y/n)
"Terimakasih (y/n)-san!" Ucap mereka bersama
Tanjiro dan adik-adiknya memeluk (y/n) begitu erat, Kie datang dari dalam terkejut melihat (y/n) datang. Akhirnya mereka berbicara kembali setelah lama tidak bertemu, tentang (y/n) yang sudah menemukan bunga Blue Spider Lily dan kabar mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost || Kimetsu No Yaiba [Gyomei Himejima]
Science FictionGyomei Himejima x Fem! Reader Seorang gadis menjadi pemburu iblis Hashira Bulan ingin membalas dendam kepada Muzan apa yang telah diperbuat, selain itu (y/n) akan melindungi para pilar dan juga orang disekitarnya dari para iblis. Apakah ia akan bisa...