19. Final Arc (4)

680 85 1
                                    

"Giyuu-san."

"(y/n)-san."

"Himejima-san."

"Ugh, Tanjiro? Gyomei? Giyuu?" Ucap (y/n) yang masih menahan sakit.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Gyomei.

"Ya sepertinya kalian baik-baik saja." Kata (y/n).

Mitsuri, Obanai, dan Sanemi muncul dari reruntuhan benar sepertinya mereka baik-baik saja. Keadaan kacau setelah kastil hancur karena mereka berada dikota.

"Kwak! Sekitar satu jam setengah untuk matahari terbit." Kyo melaporkan.

"Kyo!" Panggil (y/n)

"Kwak!"

"Suruh evakuasi para warga jika belum!"

"Baik! Kwak!" Kyo pun pergi.

Saat ini Muzan makin kesal setelah membuat dirinya berada diluar, ia menyerang yang ada disekitar dengan kekuatan iblisnya.

"Kalian ingin menahanku hingga matahari terbit ya?" Gumam Muzan.

"Coba saja kalau bisa!" Setelah berteriak Muzan mengeluarkan beberapa serangan.

"Kalian tunggu-" ucapan (y/n) belum selesai karena para pilar diserang dan maju.

Para pilar menyerang Muzan untuk mendekati jarak serangan mereka, dengan teknik pernafasan masing-masing mereka bisa memenggal setengah leher Muzan namun seperti tidak ada yang terjadi.

(y/n) berlari untuk mendekati mereka saat keberadaan mereka tidak diuntungkan. Beberapa pemburu iblis datang untuk mengorbankan diri mereka namun (y/n) mengeluarkan teknik iblis miliknya untuk menyelamatkan beberapa.

"Pergilah!" Suruh (y/n).

"Tidak kami ingin menyelamatkan para pilar." Kata salah satu pemburu iblis.

"Kalian mundur panggil para kakushi lainnya untuk mengobati para pemburu iblis yang lain." Perintah (y/n).

"Ikuti saja perintahnya!" Kata Giyuu.

"Baik!" Mereka pun menurut kemudian pergi.

"Wah kau mengendalikan teknik iblis, sepertinya enak memakan dirimu."

"Hih tidak akan!"

Muzan kembali menyerang para pilar yang ada dihadapannya, (y/n) perlu bicara sebentar dengan teman-temannya.

"Seperti yang sudah ku beritahu! Ia memiliki banyak jantung!" Teriak (y/n)

"Jantung?" Tanjiro bingung saat gadis itu menghampiri dirinya.

"Aku butuh bantuanmu Tanjiro gunakan apa yang Rengoku ajarkan padamu." Kata (y/n) saat mengobati luka Tanjiro.

"Baik, aku mengerti." Kata Tanjiro.

"Selagi aku membuka celah untukmu, serang Muzan menggunakan pernafasan matahari mu." Perkataan (y/n) membuat Tanjiro mengangguk.

Para pilar terus menyerang Muzan bahkan (y/n) ikut menyerang untuk membuka celahnya. Setidaknya sedikit saja untuk Tanjiro yang akan menyerangnya.

"Sekarang Tanjiro!"

Tanjiro menggunakan pernafasan matahari yang telah ia pelajari selama ini. Serangan Muzan semakin cepat membuat para pilar susah untuk membaca serangannya.

Hingga saat Tanjiro terus menyerang, Muzan ingin membunuh Tanjiro namun (y/n) melindunginya hingga terlempar tubuhnya, matanya sudah terpejam karena sudah memakai banyak tenaga.

"Sepertinya dia menerima banyak darahku." Kata Muzan tersenyum.

"(y/n)-san!!" Teriak Tanjiro kembali menyerang Muzan.

Lost || Kimetsu No Yaiba [Gyomei Himejima]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang