Sekarang yang dilakukan oleh (y/n) adalah menghampiri Inosuke yang lumayan dekat dengan keberadaannya, ia terus berlari melewati beberapa ruangan iblis dan ruangan kosong .
Kreeek.
"Inosuke tidak ada disini? tapi disebelahnya." Gumam (y/n) karena melihat ruangannya kosong.
"Aneh, aku merasakan Inosuke tadi disini sepertinya wanita biwa itu mengubahnya." Batinnya.
"Terlalu lama." Kata gadis itu kepada sendirinya.
Blam!!
"Apa-" Inosuke terkejut dinding kastil pecah olehnya.
"Inosuke, kau bantu Kanae dan Shinobu." Ucap (y/n) menghampiri Inosuke.
"Apa maksudmu?" Kata Inosuke bingung.
Teknik darah iblis: Laser light
Lubang yang begitu panjang namun langsung sampai tujuan jika Inosuke masuk tidak perlu lama lagi, (y/n) menyuruh Inosuke memasuki ruangan yang sudah berlubang di dinding kastil.
"Bantu mereka." Kata (y/n) memegang bahu Inosuke.
"Kau baru saja- AAAAaaa." Ucapan Inosuke belum selesai karena ia sudah jatuh di dorong oleh gadis tersebut.
"Maaf Inosuke aku sedang buru-buru." Kata (y/n) pergi.
Setelah bertemu dengan Inosuke yang (y/n) lakukan sekarang adalah mencari jalan ke tempat Muzan. Namun keadaan kastil terus berubah membuat dirinya kesulitan, untuk saat ini ia akan terus berlari dengan teknik penglihatannya.
"Aku harus menyelesaikan ini dengan cepat." Gumamnya.
"(y/n)!" Panggil seseorang.
"Suara ini." Batin (y/n) sambil melihat sekitar.
"Yushiro?" Panggil (y/n)
"Apa kau melakukan sesuatu pada ruangan ini?"
"Hah? Mana mungkin?!"
"Kenapa dia bahas yang tidak jelas sih?" Batin (y/n) hanya bingung.
"Tamayo-san bersamamu?" Tanya Yushiro.
"..Tidak." Gadis itu menjawab sedikit ragu.
"...."
"Yushiro aku butuh bantuanmu." Kata (y/n) setelah Yushiro tidak bilang apa-apa.
"Bantuan?" Yushiro bingung tumben sekali.
"Kau dekat dengan wanita biwa yang mengendalikan kastil ini! Pergilah selagi disana." Pinta (y/n).
"Ya aku akan menurutimu kali ini." Kata Yushiro menurut.
"Terimakasih."
***
"Kwak! Kwak! Iblis bulan atas kedua telah kalah."
"Mereka berhasil."
"Kwak! Kau harus pergi ke tempat Muzan sekarang."
"Ya aku akan-"
Sebuah dinding kastil terbuka dari bawah membuat (y/n) terjatuh ditempat yang lumayan luas dan seperti ada sebuah pertempuran.
Swoosh.
"Pedang itu.." Ucap Sanemi.
"(y/n)?" Gyomei merasakan keberadaannya.
"Ini iblis bulan atas pertama." Batin (y/n).
"Mirip dengan yang ada dimimpiku?" Batinnya lagi.
"Kalian terus berdatangan." Kata Kokushibo mengeluarkan tekniknya.
"Ini teknik bulan." Kata gadis itu terkejut.
"Kau mengkhianati kami." Kata Kokushibo saat menyerang.
"Apa maksudmu." Ucap (y/n) bingung sambil menghindari serangannya.
"Sudah menjadi iblis kau pun bekerjasama dengan pemburu iblis." Ucap Kokushibo kesal.
"Teknik yang ingin ku punya namun aku hanya membuatnya sendiri, kelasnya tentu beda." Batin (y/n) tidak menanggapi perkataan Kokushibo.
"Iblis ini begitu berisik." Kata Sanemi bersiap menyerang.
"Aura ini membuatku merinding." Batin (y/n) tubuhnya sedikit gemetar.
Muichiro datang untuk menusuk perut Kokushibo. Sanemi, Gyomei bahkan (y/n) datang untuk menyerangnya. Pedang Muichiro yang tertancap tidak ingin melepaskannya.
"Muichiro lepaskan pedangnya!" Teriak (y/n)
"Tidak! Setidaknya aku berguna untuk kalian."
"Tidak akan kubiarkan kau mati."
Gadis tersebut mengeluarkan tekniknya yang diikuti oleh Gyomei dan Sanemi untuk menyerang Kokushibo. (y/n) membawa Muichiro menjauh dari Kokushibo, walaupun sudah diperban lukanya lumayan parah.
"Akan ku obati dirimu dulu." Ucap (y/n) mengeluarkan obat yang ia bawa.
"Genya sedang berubah menjadi iblis peluru pistolnya pasti akan membantu." Kata Muichiro yang sedang diobati.
"Ya aku tahu."
Genya menembakkan peluru pistolnya ke arah Kokushibo, saat mengenainya akan tumbuh akar membuat Kokushibo tidak bisa bergerak.
Serangan Genya dibantu oleh Gyomei dan Sanemi. Kokushibo terbebas dari akar tersebut kemudian menyerang mereka kembali.
"Genya!" Teriak Sanemi.
Pernafasan kedua: Half moon
Genya yang diserang merasa terbantu oleh (y/n) yang menolongnya. Sanemi khawatir jika adiknya dalam bahaya.
"Kau memakai teknik bulan?"
"Menyedihkan."
"Bahkan kau tidak bisa memakai tekniknya dengan benar." Kokushibo terus berbicara untuk menghina (y/n).
"Beraninya kau-" Ucapan Gyomei terpotong oleh gadis tersebut.
"Ya kau benar aku tidak bisa memakai teknik bulan yang sebenarnya." Ucap (y/n) menggenggam erat pedangnya.
"Kau sudah berjuang (y/n)." Kata Gyomei.
"Benar Gyomei-san aku sudah berjuang untuk belajar." Kata (y/n) tersenyum kecil.
"Lemah." Kata Kokushibo
"Aku tidak iri seperti mu, yang ingin mengalahkan saudaramu sendiri!" Kata (y/n) dengan lantang.
"Apa-" Kokushibo terkejut.
Dorr dorr.
"Sial meleset." Gumam Genya.
"Itu tidak akan meleset." Ucap (y/n) mendatangi peluru tersebut dengan memantulkan ke arah Kokushibo.
"Entah aku harus bersyukur atau tidak menjadi iblis."
"Staminaku banyak, tapi jika kelelahan akan lapar."
"Aku beruntung bisa mengendalikan diriku."
"Kalau aku lapar memakan makanan manusia? Tidak ada gunanya, maaf Gyomei aku berbohong."
"Pasti aku membutuhkan darah tapi aku tidak akan memakannya." Batin gadis itu terus berbicara.
Sebuah akar kembali tumbuh pada tubuh Kokushibo membuat ia tidak bisa bergerak. Mereka menyerang bersama saat memiliki kesempatan (y/n) menarik kembali pedang Muichiro dari Kokushibo kemudian memberikannya.
"Bantu lindungi Genya itu juga tugas pemburu iblis." Pinta (y/n)
"Tapi-" Kata Muichiro ragu.
"Kau sudah sangat membantu Muichiro terimakasih." Kata (y/n) tersenyum mengelus kepalanya.
"Baiklah." Muichiro menyetujui perkataannya, "Genya kau terus tembak aku akan melindungi mu."
"Baik!" Kata Genya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost || Kimetsu No Yaiba [Gyomei Himejima]
Science FictionGyomei Himejima x Fem! Reader Seorang gadis menjadi pemburu iblis Hashira Bulan ingin membalas dendam kepada Muzan apa yang telah diperbuat, selain itu (y/n) akan melindungi para pilar dan juga orang disekitarnya dari para iblis. Apakah ia akan bisa...