5.

1.1K 126 4
                                    

Setelah beberapa kakushi mengurus yang terluka, mayat pembasmi iblis juga sudah diurus mereka pun dibawa. Saat (y/n) berjalan mencari apakah ada keberadaan iblis lagi atau tidak di hutan itu.

Sekarang sudah waktunya pulang mengobati mereka yang terluka, tersisa 3 kakushi yang sedang membawa 1 mayat dan 1 terluka dan beberapa pembasmi iblis dihadapan (y/n).

Namun tiba-tiba 3 kakushi itu meninggal dan pembasmi iblis yang membantu dirinya ketika berjalan terlebih dulu, (y/n) belum tahu siapa perbuatan ini penciuman nya terganggu.

bau ini semakin dekat apakah...?

"Muzan." Gumam (y/n) dihadapan Muzan saat ini

Sial tekanannya kuat, harus menjauh dulu. Batin (y/n)

"Kau ini lebih baik mati saja seperti mereka tidak berguna." ucap Muzan selagi menyerang gadis yang ada dihadapannya

(y/n) menggertak giginya kemarahan dilanda dirinya sekarang. Sang pilar bulan ini memasang kuda-kudanya bersiap menyerang Muzan.

"Kau tidak akan bisa membunuh ku." ucap Muzan dengan mengeluarkan kekuatan yang ada didalam dirinya

Pernafasan bulan kedua: Half Moon

(y/n) terus saja menghindari serangan Muzan yang begitu luas, dia harus bisa memenggal kepalanya.

Merepotkan tapi hanya kesempatan ini jika aku bisa membunuhnya.

Pernafasan bulan ketiga: Full Moon

Kepala Muzan sudah terpenggal tetapi kenapa tidak mati juga?

"Percuma saja menghindar kau tetap kena darahku." ucap Muzan

Perasaan ini jujur saja membuatku takut.

"Kalian hanya manusia tidak berguna yang matinya begitu cepat." Muzan terus berbicara

"Hentikan!! Beraninya kau merendahkan manusia!" teriak (y/n) kali ini hatinya bergejolak panas

"Kau pikir nyawa manusia itu seperti apa!!" Ucap (y/n)

Kata-kata ini mirip dengan seseorang, ketakutan ini, huh tidak mungkin aku takut. Batin Muzan

Diwajahnya pun muncul sesuatu tanda yang muncul seperti tanda kemerahan.

"Ku akui dirimu kuat hingga bertahan saat ini." ucap Muzan

"diriku harus membunuh mu." ucap (y/n)

"Benarkah? kalau bisa." Muzan pun menyerang setelah berbicara

Pernafasan Konsentrasi Penuh
Dunia tembus pandang

Dia begitu banyak otak dan jantung, satupun otaknya tidak dipakai hanya memikirkan kehidupan abadi!

(y/n) menghirup pernafasan, agar bisa leluasa menyerang.

"Manusia itu licik." ucap Muzan

"Bukan licik tapi punya akal sehat, tidak seperti mu yang mempunyai banyak otak tidak ada satupun dipakai." ucap (y/n)

"Dasar kau manusia berisik." Muzan pun kesal mencoba menyerang (y/n)

Pernafasan bulan keenam: Crescent Moon to Full Moon

Jurus ini adalah gabungan dari gerakan jurus pertama hingga kelima.
Namun saat (y/n) ingin memenggal satu jantungnya lagi dia terpental ketika Muzan menghempaskan dirinya.

Aku harus bangun!

Pernafasan bulan kelima: Straight Moon

Jantung Muzan dan otaknya mulai beregenerasi sedikit lambat, akan tetapi stamina pilar bulan mulai habis.
(y/n) terus maju ketika tubuhnya mulai banyak terluka bahkan darahnya sudah keluar, luka yang di kepala pun kembali berdarah.

"Tidak boleh menyerah." ucap (y/n) pelan

(y/n) mengeluarkan berbagai pernafasan bahkan ditangannya sudah begitu banyak luka dan darah.

"Ck mati saja kau manusia!"

Muzan menyerang sebuah tusukan ke perut pilar bulan ini lalu melemparkan tubuh (y/n).

"Pa-pada-hal... Sedi-kit lagi."

"Manusia akan lemah seperti biasanya." Muzan mulai menumbuhkan tangan dan juga kaki sebelahnya.

"Kau sudah menerima darahku, jika kau bisa menerima nya akan menjadi iblis jika tidak kau akan mati."

"Kau akan mati Muzan,,, tidak hanya itu kau akan musnah." ucap (y/n) tersenggal-senggal

"Begitu, buktikan saja kalau kau masih hidup." ucap Muzan

"Mungkin hidupmu akan berakhir sekarang, jadi tidak akan bisa memusnahkan diriku." ucapnya lagi kemudian meninggalkan seorang gadis yang sekarat agar mati perlahan

"Gomen-ne.. gyomei-san." setelah mengucap kata terakhir gadis itu menangis sebelum matanya terpejam.

***

"Semoga (y/n)-san baik-baik saja." Ucap Gyomei ketika sambil bertarung melawan iblis dilain tempat.

Tubuh (y/n) sudah tergeletak 2 jam yang lalu darahnya begitu menyebar kemana-mana. Sekarang masih larut malam, (y/n) mencoba menggerakkan tangannya saat mencoba bangun.

"(y/n)..."

"(y/n) bangunlah.." sang suara terus memanggil dirinya

"Bukannya dirimu ingin menyelamatkan semua orang?" Tanya Kie dalam keadaan alam bawah sadar

"Bahkan aku tidak bisa menyelamatkan dirimu dan juga anakmu.." gumam (y/n)

"Tidak usah dipikirkan lagi, bangunlah banyak orang yang butuh bantuan dirimu." Ucap Kie terakhir sebelum (y/n) sadar

"Ah huft." (y/n) membuka matanya terkejut karena bertemu Kie di alam bawah sadar

"Argh, bau darah ini... aku lapar."

(y/n) terbangun ingin berjalan namun terjatuh lagi karena tubuhnya yang lemas.

Pedang ini? Milikku?

Kepalaku sakit, benar tadi aku sedang melawan Muzan.

Tanganku kenapa pucat?

(y/n) membersihkan pedang yang terdapat darahnya kemudian melihat wajahnya yang terdiri dari taring matanya pun juga berubah.

Apa aku menjadi iblis?

Banyak bau darah sekitar sini.

(y/n) pun mengambil sebuah perban dan kain yang ia bawa agar diikat ke mulutnya sebelum lepas kendali. (y/n) yang menjadi iblis pun pergi berjalan dengan pelan-pelan tetapi pada akhirnya ia pingsan kembali.

Lost || Kimetsu No Yaiba [Gyomei Himejima]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang