JOOAFKA | Solemn Promise

14.7K 1.4K 50
                                    

"500 juta?" Afka menatap Joo tidak percaya, "lu yakin?"

"Yakin, kenapa? Kurang?" Jawab Joo.

Afka menghela nafasnya gusar, ntahlah dia sedikit gemetar setelah melihat nominal yang Joo berikan. Pemuda itu hanya berpikir dari mana Joo mendapatkan uang sebanyak ini?

Via ikut terkejut saat mengetahui nominal yang diberikan. "Apakah itu tidak terlalu-"

"Maaf tante, itu yang sudah Joo rencanakan saat menikah nanti." Ucap Joo memotong perkataan Via membuat Bunda diam menurut, dia menatap Anaknya yang diam.

"Jadi gimana? Kamu setuju?" Tanya Jean kearah calon menantunya membuat Afka menatap kearahnya, lalu pemuda itu melirik kearah kedua orang tuanya yang menatapnya berharap.

Afka sempat diam cukup lama sambil menatap kearah Joo yang sedang menatapnya juga. "Iya, Afka setuju." Ucap Afka dengan pandangan tidak putus kearah Joo, dipikir-pikir yakali nolak uang.

Sontak kedua orang tua mereka menghela nafasnya lega dan tersenyum setelah mendengar jawaban Afka, tidak terkecualikan Joo. Pemuda itu diam-diam mengepalkan kedua tangannya, setelah mendengar jawaban Afka ada perasaan lega didadanya.

Joo menundukan kepalanya menahan senyumannya dan perasaan menggelitik didadanya, dia menatap kearah Afka yang juga menundukan kepalanya.

Keluarga Abraham keluar dari rumah Afka setelah berbincang-bincang sampai malam.

"Kami pamit, semoga acara besok lancar." Pamit Jean kearah Osan lalu menatap kearah Afka yang berdiri diam dibelakang Ayahnya.

"Afka, terima kasih ya sudah mau menerima Joo." Ucap Jean kearah Afka dengan senyumannya, membuat pemuda itu tersenyum kaku diliputi perasaan tidak enak.

Joo melirik kearah Afka yang berada didekatnya, merasa diperhatikan Afka ikut menatap kearah Joo. Pemuda itu tersenyum lalu mengusak rambut Afka berantakan, "see u tomorrow."

Afka hanya diam menatap punggung tegak Joo yang masuk kedalam mobil dan mulai meninggalkan perkarangan rumahnya.

Lamunan Afka buyar saat seseorang menyenggol bahunya. "Cieee~" ledek Via kearah Anaknya yang ditatap Afka bingung.

"Kenapa si, Bun?" Tanya Afka dengan wajah dibuat kesal saat Bundanya terus menyenggol bahunya.

"Besok nikah~" Osan hanya menghela nafas lelah dan menggelengkan kepalanya menatap kelakuan Istrinya, begitu juga dengan Afka.

Itu juga Bunda yang mau.

Afka membuka pintu kamarnya lalu berjalan masuk kedalam setelah menutup pintunya kembali, dia melepaskan jas yang melekat dibadannya dan membuka dua kancing kemeja putih yang sedang dia pakai.

Pemuda itu duduk dipinggir kasur, satu tangannya merogoh saku celana dan mengambil handphone miliknya. Afka merebahkan badannya dengan kaki yang menggantung dipinggir kasur masih dengan sepatu yang melekat di kedua kakinya.

Dia membuka aplikasi chat melihat dan membalas sms dari teman-temannya, karena bosan dia sengaja mengirim pesan ke Joo.

JOO-ANCOK

Afka
Joo

Joo
Kenapa?

Afka
Kaga

Joo
Kangen? Atau grogi besok nikah?

Afka
Najis, buat apa grogi orang nikah paksaan.

Joo
Saran gua, lu siap-siap aja si.

Afka
Lah ngapain?

Joo
The first night.

JOOAFKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang