JOOAFKA | Joo & Afka.

42.7K 2K 19
                                    


- Chat Afka dkk.

FANS BU IMAH


Irsa
Ka, lo beneran mau nikah?!

Ipan
Asli iya, Ka?

Nuno
Anjing gua masih kaget pas liat dia kasih undangannya.

Aban
Beneran, Ka?

Afka
Ck, iya tai, masa gua bo'ong.

Irsa
Kocak banget hidup lo hehe
Sama Joandra kelas sebelah hah?

Nuno
Gua jantungan kalo beneran sama Joandra sebelah.

Afka
@ Nuno alay lu, udahlah gua males bahas beginian.

Afka melempar handphone miliknya dikasur setelah membalas chat dari teman-temannya yang membuat moodnya yang jelek tambah jelek.

2 jam yang lalu..

"Gua bilang lu nolak kenapa lu iyain!" Ucap Afka menekan kata-katanya setelah masuk kedalam kamarnya yang dibuntuti oleh Joo.

"Gua ga bisa nolak keputusan bokap!" Jawab Joo setelah menutup pintu, dia menatap tajam kearah Afka yang menatapnya tajam juga.

"Cupu lu! Sama bokap aja takut!" Sarkas Afka yang membuat Joo tersinggung.

"Gua bukanya cupu, gua cuma pengen jadi anak yang berbakti sama orang tua. Kenapa ga lu aja yang nolak? Malah nyuruh-nyuruh gua!"

"Lu kan tau, kalo gua nolak gua bisa dibuang!"

"Itu bukan urusan gua! Kalo lu ga mau dibuang yaudah tinggal nurut." Ucap Joo sambil menunjuk jidat Afka dengan tatapan tajam.

Afka mencengkram kerah baju Joo. "Bukan itu yang gua pikirin bangsat! Gua punya pacar dan lu juga tolol, mikir ga lu hah?!" Seru Afka menatap tajam Joo yang lebih tinggi sedikit darinya.

Joo diam menatap wajah Afka yang merah karena menahan marah. Afka melepas cengkramannya kasar lalu mengehela nafasnya kasar berusaha meredakan amarahnya.

"Gua juga pusing, bingung mau gimana. Disatu sisi gua juga punya cewe yang gua suka dan satu sisi lagi gua juga harus nurut sama bokap." Ucap Joo dengan nada lirih, dia mengusap rambutnya kasar lalu dia menatap kearah Afka yang berdiri menatap kearah luar jendela dengan rokok ditangannya yang sempat dia nyalakan tadi.

"Gua ga nanya tentang perasaan lu, gua juga punya, bukan lu doang. Dan asal lu tau, pacar gua sama lu temenan deket bangsat!" Umpat Afka sambil menyebat rokoknya. Joo menghela nafasnya lirih, dia merapikan kerah bajunya yang berantakan.

Tiba-tiba handphone milik mereka berdua berbunyi. Joo mengambil HP-nya disaku celana dan Afka mengambil HP-nya yang tergeletak dimeja belajar. Mereka berdua menatap layar handphone masing-masing yang tertera nama kekasihnya, tanpa banyak waktu mereka berdua menjawab panggilannya.

Afka
Hello babe, why call?

Ifa
Sayang nanti malem nge-date yuk.

Joo
Di mana?

Jia
Nanti aku kirim alamatnya, tempatnya bagus banget buat nge-date.

Afka
Yaudah nanti aku jemput, what's the time?

Ifa
Jam 8 yaaa

Joo
Iya siap.

Jia
Yes, jangan lupa ya!

Mereka berdua melirik satu sama lain setelah mematikan sambungan telefon dari pacarnya. Joo memasukan HP-nya disaku celananya lagi.

"Gua pulang." Celetuk Joo melirik kearah Afka.

"Pulang tinggal pulang," ucap Afka dengan ketus yang ga digubris Joo. Pemuda itu membuka pintu kamar Afka dan keluar sedangkan Afka hanya menghela nafasnya malas.

Lamunan Afka buyar setelah merasakan getaran dari handphone miliknya, dia mengecek chat dari pacarnya.

IFAAA

Ifa
Sayang, aku udah siap!

Afka
Tunggu ya, aku otw ke rumah kamu.

Ifa
Oke! Hati-hati sayang

Afka
Siap cantik!

Afka sempat tersenyum melihat chat dari Ifa, lalu dia memasuka HP-nya disaku celana. Pemuda itu berjalan kearah cermin merapikan rambutnya dan memakai parfum, setelah selesai dia membawa dompet dan kunci mobil lalu berjalan keluar dari kamar.

"A'a mau kemana malem-malem?" Tanya Via-yang merupakan bunda Afka. Wanita tua itu menatap anaknya yang sudah rapi memakai kemeja hitam dan wangi. Afka diam memikirkan alasan.

"Mau main bentar, Bun." Jawab Afka menatap Bundanya sambil tersenyum.

"Besok-besok jangan keseringan main, kan seminggu lagi A'a mau nikah."

"Ngga kok bun, A'a pamit dulu." Pamit Afka lalu dia berjalan keluar dari rumah dan masuk kedalam mobilnya. Afka menyalakan mobil miliknya dan tanpa banyak waktu dia menjalankan mobilnya menuju kerumah kekasihnya.

💐

Joo sampai dirumah pacarnya. Pemuda itu turun dari motornya dan melepaskan helm yang melekat dikepalanya. Dia berjalan kedepan rumah Jia lalu mengetuk pintu rumah kekasihnya dan ga lama pintu terbuka memperlihatkan perempuan dengan dress hitam yang terlihat cantik.

"Udah lama?" Tanya Jia dengan senyumannya.

Joo membalas senyumannya lalu dia menggelengkan kepalanya. "Baru aja, ayok." Jia berjalan beriringan menuju motor Joo yang terparkir didepan gerbang dengan Joo yang menggandeng tangannya.

"Kamu ga masalah kan aku pake motor?" Tanya Joo menatap kearah Jia lalu pandangan dia terfokus kearah pakaian yang dipakai kekasihnya.

"Ga papa, jadi bisa pelukan." Jawab Jia dengan cengirannya. Joo hanya membalas dengan senyumannya, pemuda itu melepas jaket yang dia pakai lalu dia memakaikan buat Jia.

"Dingin." Ucap Joo singkat yang membuat Jia tersenyum lebar.

Joo naik keatas motornya diikuti oleh Jia, dia membantu perempuan itu naik keatas motornya. Setelah selesai, Joo menyalakan motornya dan menjalankan dengan kecepatan sedang.

Ditempat lain, Afka dan Ifa sampai direstoran yang Ifa bilang dijalan tadi. Dia turun dari mobil lalu berjalan kearah berlawanan dan membukakan pintu mobil buat Ifa.

Perempuan itu tersenyum kearah Afka yang dibalas balik. Afka mengulurkan satu tangannya yang langsung digandeng oleh Ifa lalu mereka berdua masuk kedalam restoran.

Mereka berdua duduk disalah satu bangku yang tersedia. Afka melirik sekeliling yang terdapat beberapa sepasang kekasih sedang berkencan lalu dia menatap kearah Ifa yang menatapnya juga.

"Bagus kan tempatnya?" Tanya Ifa dengan wajah terbinar.

"Bagus," jawab Afka. Ga lama pelayan berjalan mendekat kearah meja mereka menanyakan pesanan. Ifa memesan makanan dan minuman begitu juga dengan Afka yang langsung dicatat pelayan dan meminta menunggu sebentar.

"Loh...Jia!" Ifa melambaikan tangannya kearah seseorang yang dipanggil Jia, sontak Afka menatap kearah belakang dan sedetik kemudia dia menatap terkejut begitu pun dengan pemuda itu.





💐

see u Jooafka.

Jangan lupa votmen.

JOOAFKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang