JOOAFKA | Worst Dates

25.4K 1.9K 26
                                    

"Ifa, kamu nge-date juga?" Tanya Jia setelah dekat dengan bangku Afka dan Ifa.

Perempuan itu hanya membalas dengan anggukan dan senyum lebarnya, dia menatap kearah seseorang yang disebelah Jia.

"Dia pacar kamu, Jia?"

"Iya kenalin, ini Joo."

Jia memperkenalkan Joo kearah Ifa, sontak Joo mengulurkan tangannya yang dibalas jabatan oleh Ifa.

"Jia, ini pacar aku juga, namanya Afka." Ifa menyentuh jari Afka yang melamun, sontak pemuda itu sadar dari lamunannya lalu menjabat tangan Joo dengan kaku.

"Afka." Ucap Afka singkat.

"Tapi keknya kalian udah saling kenal ya, kan sebelahan kelasnya." Celetuk Jia yang hanya dibalas senyuman Joo.

"Gimana kalo kalian bareng kita aja, boleh kan sayang?" Tanya Ifa dengan wajah senangnya membuat Afka harus mengalah, dia mengangguk dengan senyum yang dipaksakan kearah Ifa.

Sontak Ifa kegirangan, dia menyuruh Jia untuk duduk disebelahnya dan Joo duduk disebelah Afka dengan canggung. Afka mengumpat dalam hatinya, dia berniat romantis-romantisan dengan kekasihnya malah gagal.

Joo memesan pesanannya dengan Jia setelah pesanan Afka dan Ifa sampai. Afka berniat makan duluan sebelum Ifa menahannya.

"Sayang nanti ya, nunggu Joo sama Jia, kita makan bareng-bareng." Ucap Ifa dengan senyum manisnya yang membuat Afka mengurungkan niatnya makan, dia menaruh garpu yang berisi makanan ke piringnya dan menghela nafasnya lirih.

Selama menunggu pesanan, Ifa dan Jia sibuk sendiri dengan pembicaraan mereka beda dengan Joo dan Afka yang saling diam, sesekali menyahut panggilan dari kekasihnya. Ga lama pesanan Joo dan Jia sampai, Afka yang sudah lapar berniat memasukan makanannya kedalam mulutnya sebelum tiba-tiba suara terdengar familiar memanggilnya membuat Afka mengurungkan niatnya lagi.

"A'a.." Panggil seseorang dari arah samping membuat tubuh Afka dan Joo menegang, sontak Afka menatap kearah samping yang terdapat Bundanya-Via dan tante Liana yang merupakan Ibu Joo.

"Ada Joo juga, A'a lagi makan sama temen-temen?" Tanya Via menatap kearah dua perempuan yang menatap Bunda dengan bingung.

"Sayang, dia Bunda kamu?" Tanya Ifa menatap kearah Afka yang diam bingung lalu Ifa menatap kearah Bunda sambil berdiri dari duduknya dengan senyumannya.

"Sayang...? A'a maksudnya gimana?" Tanya Bunda yang membuat Afka berdiri dari duduknya.

"Anu Bun gin-

"Saya Ifa tante, pacarnya Afka." Celetuk Ifa membuat Afka melongo, mampus.

"Pacar? A'a katanya kamu ga punya pacar?" Tanya Via kearah anaknya. Afka mengusap wajahnya kasar menatap Bundanya gugup.

"Iya bun, dia pacar A'a." Ucap Afka jujur setelah menghela nafasnya, merasa terpojok.

"Abang jangan bilang dia juga pacar abang?" Tanya Liana menatap Anaknya dan perempuan yang berdiri disebelahnya.

Joo menundukan kepalanya, "Iya, Bu." Jawab Joo lirih yang membuat kedua orang tua itu menghela nafasnya lelah.

Via memijit pelipis hidungnya lalu menatap Joo dan Afka bergantian. "A'a kamu mau ngecewain Bunda?"

"Bukan gitu, Bun, maksud A'a-

"I-ini kenapa ya tante?" Potong Ifa membuat Afka menatap perempuan itu, menahan emosi yang terus-terusan dipotong ucapannya.

"Afka sudah saya jodohkan dengan Joo." Jelas Bunda membuat Afka menghela nafasnya gusar. Ifa menatap kearah Afka terkejut meminta penjelasan begitu juga dengan Jia, dia menatap Joo meminta penjelasan juga.

"Tapi tante mereka laki-laki dan...Afka pacar aku. Sayang kok kamu diam aja?" Ucap Ifa menatap Bunda dan Afka bergantian yang hanya diam.

"Tante, ini emang salah Abang sama A'a, mereka ga sal-

"Abang kamu diem, kamu emang salah." Seru Liana yang membuat Joo diam, dia melirik sebentar kearah Afka yang menunduk.

"Joo, yang diucapin mereka salah kan?" Tanya Jia menatap Joo berharap sambil menggenggam tangannya.

Joo menatap kearah Jia dan diam beberapa detik. "Yang diucapin mereka bener." Balasnya yang membuat Jia melepas genggamannya lalu mulai menangis dan berjalan cepat keluar dari restoran.

Suasana hening beberapa detik. "Jadi gimana? A'a mau putusin pacar A'a atau pergi dari rumah tanpa membawa apa-apa?" Tanya Via membuat Afka menatap Bundanya terkejut.

"Bun, kenapa aku ga boleh nolak? Aku juga punya pacar kenapa harus dijodohin segala?!" Ucap Afka menatap Via sedikit emosi.

"Bunda kan sudah bilang, jika A'a nolak keluar dari rumah."

"Afka, aku ga mau kalo kamu miskin." Celetuk Ifa menatap Afka kecewa, membuat pemuda itu menatapnya dengan pandangan bingung.

"Apa? Jadi lu macarin gua karena harta?" Tanya Afka menatap tajam kearah Ifa yang sudah tidak memakai bahasa formal.

"Ya mana ada cewe yang mau pacaran sama orang miskin!" Ucap Ifa sedih yang membuat Afka dan yang lain menatapnya terkejut.

"Oh jadi gitu, gua paham sekarang kenapa Bunda jodohin gua." Jawab Afka menatap tajam kearah Ifa dan berjalan mendekat kearahnya.

"Karena Bunda tau dan ga mau punya mantu orang yang haus karena harta dan menjijikan kek lo-

PLAK!

Suara tamparan itu memenuhi restoran membuat pasang mata menatap kearah suara. Afka mengusap pipi kanannya yang ditampar. Ifa siap-siap menampar lagi sebelum seseorang menahan tangannya dari arah belakang Afka.

"Putus." Ucap Joo dingin menatap tajam kearah Ifa, dia menarik Afka dari arah belakang mendekat kearahnya sampai punggung Afka menabrak dada Joo.

Ifa melepaskan tangannya dari cengkraman Joo kasar, dia mendesis menatap tajam kearah Joo lalu berjalan keluar dari restoran meninggalkan Afka dan yang lain.

Afka menyikut Joo membuat Joo mundur satu langkah lalu dia melirik tajam kearah Joo. "Gua ga butuh belas kasihan dari lu," desis Afka keluar dari restoran.

Via menghela nafasnya. "Joo tolong kamu kejar Afka ya? Bunda takut dia kenapa-kenapa," ucap Via yang dianggukin Joo.








💐

see u Jooafka.

Jangan lupa votmen.

JOOAFKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang