Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kediaman keluarga Jake siang itu sepi. Tuan dan nyonya rumah sudah pergi sejak beberapa jam yang lalu, meninggalkan Jake dan Lili yang hingga kini masih betah bergelung di sofa. Tepatnya Lili yang tak bisa pergi kemana-mana karna sosok Jake yang tak mau melepaskan pelukannya sejak ia merajuk di meja makan.
Lili bahkan hanya bisa pasrah saat harus memakan sarapannya dengan posisi dirinya yang duduk di pangkuan Jake. Risih, tapi pelukan pada pinggangnya tak juga merenggang sekuat apapun Lili berusaha.
"Mas lepas dulu ih. Gerah."
"Ck diem dulu deh. Aku belum sepenuhnya maafin kamu loh. Mau dimaafin ngga sih?" Bukannya melepaskan pelukannya, Jake malah semakin merapatkan tubuhnya pada Lili.
"Ish, tadi kan udah baikan. Masa gitu lagi ngomongnya?"
"Udah diem dulu aja. Kenapa rewel banget sih? Aku cuma peluk loh. Tadi kamu cium-cium aku, aku ngga papa tuh."
"Mas!" Lili mendelik pada Jake karena malu.
"Lepasin dulu sebentaaaaar ajaa, aku mau ke kamar mandi." Dengan berat hati Jake melepaskan pelukannya.
"JANGAN LAMA-LAMA." Jake berteriak seiring tubuh Lili yang menghilang di balik pintu kamar mandi.
Lili tak habis pikir. Kali ini Jake terasa sangat menjengkelkan berkali-kali lipat daripada biasanya. Biasanya, Lili hanya perlu memberikan Jake sogokan berupa makanan enak atau menemani pria itu tidur semalaman jika pria itu sedang marah. Keduanya bahkan sudah ia lakukan sejak semalam. Tapi bukannya reda, agenda merajuk yang Jake lakukan malah semakin parah dan berlanjut hingga sekarang. Seperti sedang mengambil kesempatan di dalam kesempitan.
Setelah sarapan tadi, Jake tak mau mengatakan penyebabnya merajuk separah ini dan terus bungkam. Hingga akhirnya Lili mengancam akan pulang ke kosan jika terus menerus mendapat silent treatment dari kekasihnya itu, Jake buru-buru menjelaskan. Yah walaupun setelah Jake mengatakan penyebab kemarahannya dan mendapat penjelasan dari Lili pun marahnya hanya reda sedikit.
Flashback
Setelah selesai dengan suapan terakhir mereka, Lili memberikan perhatiannya seratus persen pada Jake yang masih merengut sambil memeluk perutnya. Pria itu masih saja diam setiap Lili mengajaknya bicara. Hanya sautan singkat atau bahkan anggukan dan gelengan kepala yang Lili dapatkan.