Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa hari setelah kejadian di ruang meeting, Lili tetap berusaha untuk menjadi sosok yang biasa seperti sebelum kejadian itu terjadi. Ia masih berusaha untuk membantu siapapun yang butuh bantuan dan masih bergaul bersama staff lainnya. Hanya saja, Lili memutuskan untuk menghindari interaksi dengan Oci ataupun Juna di jam kerja, agar isu yang sudah simpang siur tidak bertambah besar.
Lili masih menyibukkan dirinya untuk membantu pekerjaan orang lain walaupun tak jarang, ia ditolak dengan bermacam cara. Alasannya ya karena kejadian di ruang meeting tempo lalu sudah menyebar kemana-mana. Bahkan saking bingungnya Lili mencari sesuatu untuk dikerjakan, ia beberapa kali sampai harus ikut membantu cleaning service untuk membelikan makan siang untuk karyawan Aksara.
Seperti saat ini, ia sedang berada di resto terakhir dari 3 resto yang harus ia sambangi untuk membantu Mang Danu, yang sedang kebanjiran orderan untuk membelikan para staff makan siang karena deadline semakin mencekik.
Tanpa jasa titip makan siang seperti Mang Danu, para staff mungkin akan lebih memilih untuk tidak makan siang saja daripada harus keluar dari Aksara hanya untuk membeli makan. Maklum, kantin Aksara lebih mirip katering sehat yang menunya terkadang membosankan. Maka dari itu, pekerjaan Mang Danu dan beberapa cleaning service lain membludak di jam-jam makan siang seperti ini.
Tapi ada satu hal yang terlupakan dari ingatan Lili. Ia terlalu berusaha untuk menyibukkan dirinya hingga ia lupa bahwa hari ini adalah hari kepulangan Jake dari Bali. Dan sudah pasti, hari ini Jake akan datang ke Aksara untuk kembali bekerja, atau hanya untuk mencarinya.
Tubuh Lili mematung saat ia melihat Jake yang kini tengah berjalan menghampirinya. Lili menjadi sangat gugup saat sadar bahwa tatapan Jake terus tertuju pada kedua tangannya yang masih penuh membawa beberapa kantong yang bertuliskan nama-nama rumah makan terdekat dari Aksara. Kakinya bahkan terasa lemas hingga tanpa sadar, Lili mengambil langkah mundur seiring dengan langkah Jake yang mendekat padanya.
"SIAPA YANG BERANI NYURUH LILI BELI MAKAN SIANG?!!" lobby kantor Aksara yang semula ramai dengan karyawan yang sedang menghabiskan waktu makan siang pun mendadak sepi. Semua orang mendadak bungkam dan tak berani mengeluarkan suara sedikit pun. Bahkan Lili sampai menutup matanya kaget saat mendengar teriakan Jake yang menggelegar mencekam.
Dengan kasar Jake mengambil kantung yang ada di tangan Lili dan membuangnya kasar ke lantai hingga berserakan. Matanya kemudian mengedar, melihat wajah-wajah karyawannya yang kini hanya bisa menunduk, menghindari tatapan mematikan yang ia pancarkan.