Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu ikut aku ya babe?" Lili yang sedang sibuk memilih baju yang akan Jake pakai hari ini pun memilih untuk tidak menoleh pada sang kekasih yang kini sedang duduk di tepi tempat tidur. Gadis itu sedang mengangkat sebuah kaus polo berwarna hitam di tangan kanan dan sebuah turtle neck hitam berlengan panjang di tangan kiri.
"Ngga bisa Mas. Weekend nanti kan jadwal aku pulang ke Bandung. Lagipula aku pasti bosen cuma nemenin kamu seminggu disana." Lili memilih turtle neck di tangan kirinya dan menaruhnya di atas meja kaca tempat sang kekasih menyusun koleksi jam mahalnya.
Jake melengkungkan bibirnya ke bawah dengan mata yang masih terus terpaut dengan Lili yang kini kembali sibuk mencari celana untuk ia pakai. "Nanti kalo aku kangen gimana?"
"Ck kan bisa telfon. Video call juga bisa. Apa susahnya?" Jake menggelengkan kepalanya ribut lalu menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. "Beda lah babe!"
Seperti anak kecil, Jake memutar tubuhnya hingga menelungkup dengan gerakan yang kasar. Mambuat Lili menggelengkan kepalanya tak habis pikir dan memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri sang kekasih.
Ia duduk di sisi kasur tepat di sebelah tubuh besar Jake lalu mengelus-elus kepala sang kekasih.
"Seminggu aja kok Mas. Kamu kan kesana juga buat urusan kerjaan. Kalo aku ikut, kamu juga pasti ngga akan bolehin aku buat bantu kamu kerja. Mending di Aksara, bisa bantu-bantu yang lain buat ngerjain project akhir tahun yang udah numpuk."
"Ck, gaada kerja-kerja gitu selama aku ngga ada ya babe. Setiap event yang masuk ke Aksara udah ada penanggung jawabnya masing-masing kok. Kita ngga kekurangan orang jadi kamu ngga harus capek-capek bantu mereka." Lili terdiam saat ucapan teman-temannya waktu rapat tempo lalu kembali teringat di kepalanya.
Jika ada orang yang mendengar ucapan Jake tadi, sudah pasti mereka akan tersinggung karena seseorang yang juga mendapat gaji seperti mereka mendapatkan perlakuan khusus. Pantas saja jika mereka tidak terlalu menyukai kehadiran Lili yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan di Aksara. Lili lama-lama merasa rendah diri.
"Cuma bantu-bantu sedikit aja kok. Ngga akan bikin capek juga." katanya lesu. Tapi sebisa mungkin ia tak menunjukkannya pada sang kekasih.