______
Benar saja dalam lima belas menit Haein tiba.
Jisoo kaget dan segera berdiri saat melihat Haein berada di rumah sakit. Nafas Haein terengah engah, seperti dia berlari tanpa istirahat.
Tiba tiba Haein memeluk Jisoo dan menggumamkan beberapa kata.
Jisoo jelas kaget dan tidak bisa merespon untuk beberapa saat.
"Syukurlah. Aku pikir kamu terluka" Ujar Haein penuh syukur.
Jisoo sedikit mendorong tubuh Haein dan berkata. "Aku tidak apa apa Presdir." Ujar Jisoo acuh.
Haein menyadari perbedaan sikap Jisoo terakhir kali dan saat ini.
"Sooya aku..." Sebelum Haein menyelesaikan kata katanya.
Tiba tiba pintu ruang gawat darurat di buka, Dokter melepas masker berdiri di depan Jisoo."Untung saja pasien segera di bawa ke rumah sakit, kami beruntung bisa menyelamatkannya. Saat ini pasien baru saja sadar, beliau ingin bertemu denganmu nona" Ujar Dokter.
Jisoo mengangguk. "Terima kasih Dokter"
Dokter mengenali Haein dan membungkuk lalu pergi di ikuti perawat.
Jisoo masuk ke ruang UGD dan melihat wanita tua itu membuka matanya, bibir wanita tua itu membentuk senyuman saat melihat Jisoo.
"Nak" Kata itu keluar dari bibirnya, matanya yang kusam memerah dan sedikit air mata berkumpul di sana.
Jisoo tersenyum. "Nyonya. Bagaimana keadaan anda sekarang?"
"Baik" Jawabnya lemah.
"Nyonya, bisakah aku menghubungi keluargamu. Aku tidak bisa menghubungi mereka karena aku tidak menemukan identitas dan ponsel Anda"
Nyonya tua tampak tersesat dan seperti sedang mengingat sesuatu.
"Nak, aku bukan berasal dari kota ini. Aku berasal dari dari Busan, keluargaku tinggal di Busan. Aku..." Nyonya itu terdiam dan menatap Jisoo.
"Aku datang ke sini untuk mencari menantu perempuanku" Meskipun lemah namun setiap kata yang di ucapkan wanita tua itu sangat jelas.
Pintu di dorong terbuka dan Haein masuk, Jisoo menoleh.
"Nyonya Tua Han" Haein mengenali wanita tua yang berbaring lemas di atas ranjang.
"Presdir anda mengenalnya?"
Haein jelas mengenalnya, Haein pernah beberapa kali bertemu dengan beliau saat di undang ke Busan untuk urusan kerja sama dengan Han Group.
Haein menyipitkan matanya menatap Jisoo. "Panggil aku seperti biasanya Sooya"
Jisoo menunduk tetapi tidak mengatakan apapun.
"Aku akan memanggil keluarga Han memberi tahu keadaan nyonya Tua"
Jisoo mengangguk.
Nyonya Tua Han tersenyum melihat Jisoo dan Haein, mata tuanya menangkap sinyal sinyal romansa yang tidak terucapkan.
"Nak" Panggil nyonya tua Han.
"Apa yang anda inginkan?"
"Panggil aku nenek, kamu seusia dengan cucuku"
Jisoo menggaruk tengkuknya dia merasa tidak enak untuk memanggil orang asing dengan panggilan nenek.
"Panggil aku nenek"
"Nenek"
Nyonya Tua Han tersenyum bahagia.
Di sisi lain Haein sedang menghubungi seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Couple. (Jisoo & Haein)
FanfictionJisoo mencintai seseorang dengan hatinya yang paling murni, namun sebelum cinta itu bertunas yang di cintainya menolak tanpa melihat dirinya. Di sisi lain Haein mencintai Jisoo dengan jiwa yang halus dan murni. Namun melihat dari cara Jisoo bersika...